75 Ketiga adalah kawasan perairan laut yang mengelilingi Pulau Matakus dan
dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menangkap ikan pelagis kecil dan besar, ikan demersal dan jalur pelayaran nelayan dan kapal motor masyarakat dari
pulau yang lain. Kondisi kawasan Pulau Matakus seperti yang telah digambarkan
sebelumnya kemudian dapat disimpulkan bahwa keseluruhan kawasan ini sesuai untuk melakukan berbagai aktifitas wisata. Namun sesungguhnya tidak demikian.
Kesesuaian kawasan Pulau Matakus untuk kegiatan wisata sangat dipengaruhi oleh lingkungan, kondisi biofisik kawasan dan jenis wisata apa yang akan
dilakukan. Setiap kegiatan wisata mempunyai persyaratan sumberdaya dan lingkungan yang berbeda – beda. Terdapat parameter – parameter tertentu yang
menjadi pembatas, tetapi ada pula yang memberikan nilai tambah added value dalam penetuan kawasan yang sesuai.
Dalam penelitian ini, analisis kesesuain kawasan untuk ekowisata pesisir dan laut dibagi atas dua bagian besar yaitu pertama kawasan ekowisata pantai
dengan jenis kegiatan rekreasi pantai dan olahraga pantai dan berjemur. Kedua kawasan ekowisata bahari yang meliputi kegiatan selam diving, snorkeling dan
olahraga perairan berperahu, lomba layar dan jet ski . Penentuan kesesuaian kawasan dibagi atas tiga kelas kesesuaian yaitu sangat sesuai S1, sesuai S2 dan
tidak sesuai N. Selanjutnya ketiga kelas kesesuaian ditulis S1, S2 dan N.
5.3.1 Wisata Pantai
Wisata pantai merupakan jenis wisata yang memanfaatkan pantai dan perairan tepi pantai sebagai obyek dan daya tarik wisata dan kepentingan rekreasi.
Menurut Sunarto 1998, jenis kegiatan yang biasanya dilakukan berupa olahraga susur pantai, bola volley pantai, bersepeda pantai, panjat tebing pada dinding
terjal pantai, menelusuri gua pantai, bermain layang – layang, berkemah, berjemur, berjalan – jalan melihat pemandangan, berenang dan lain – lain. Dalam
penelitian ini wisata pantai terdiri dari kegiatan rekreasi pantai, berjemur dan olahraga pantai.
Berdasarkan hasil analisis kesesuaian pada delapan stasiun pengamatan, secara keseluruhan dihasilkan tiga kelas kesesuaian yakni S1 dengan panjang
76 pantai 5 738 m, S2 dengan panjang pantai 756 m, dan N dengan panjang pantai
410 m. Kelas kesesuaian S1 memiliki nilai kesesuaian berkisar antara 86 – 100
dan tersebar pada stasiun 2, stasiun 4, stasiun 6, stasiun 7, stasiun 8 dan stasiun 9. Kelas kesesuaian S2 memiliki nilai berkisar antara 76 – 84 dan tersebar pada
stasiun 2, stasiun 4, dan 6. Kawasan dengan kelas N terdapat pada stasiun 4 dan stasiun 5 dengan nilai kesesuaian berkisar antara 69 – 74 dan merupakan
lokasi yang tidak sesuai untuk wisata pantai karena terdapat parameter pembatas seperti tipe pantai yang berbatu, panjang pantai dan luas pantai yang tidak
memenuhi kriteria. Panjang pantai berdasarkan kelas kesesuaian untuk wisata pantai jenis kegiatan rekreasi dan olahraga pantai disajikan pada Tabel 18,
sedangkan peta kesesuaian wisata pantai dapat dilihat pada Gambar 15. Tabel 18 Panjang pantai berdasarkan kelas kesesuaian di tiap pantai untuk wisata
pantai jenis kegiatan rekreasi pantai dan olahraga pantai. No.
Lokasi Pengamatan Panjang Pantai m
S1 S2
N 1
Pantai 1 Stasiun 1, 2, 9 2 858
161 -
2 Pantai 2 Stasiun 4
930 450
158 3
Pantai 3 Stasiun 5 -
- 252
4 Pantai 4 Stasiun 6 dan 7
1 950 145
- Jumlah
5 738 756
410 Sumber: Hasil Analisis 2009.
77
Gambar 16 Peta kesesuaian wisata pantai di Pulau Matakus 76
77
Pant ai 1
Pant ai 4
Pant ai 3
Pant ai 2
78
5.3.2 Wisata Bahari