154
BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan di dalam melakukan penelitian mengenai gambaran sistem pelaporan near miss, unsafe act dan unsafe condition yaitu pada
saat melakukan wawancara. Salah satu informan utama tidak dapat menyelesaikan wawancara karena pekerjaan yang dilakukannya sehingga
mengakibatkan keterbatasan waktu saat di lapangan. Beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peneliti tidak dapat terjawab dengan baik sehingga
mempengaruhi data wawancara atau hasil penelitian yang diperoleh mengenai sistem pelaporan near miss, unsafe act dan unsafe condition
MRTJ TWJO tahun 2016.
B. Gambaran Sistem Pelaporan Near miss, Unsafe Act dan Unsafe
Condition MRTJ TWJO Tahun 2016 Secara Umum
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan menggunakan pendekatan sistem mengenai sistem pelaporan near miss, unsafe act dan
unsafe condition diperoleh bahwa pada tahap input terdapat komponen- komponen yaitu berupa material, SDM dan metode. Berkaitan dengan
material yaitu kebijakan K3 perusahaan dan standar. Untuk komponen tahap input berupa kebijakan sudah ada. Pada tahap proses yaitu
merupakan bagaimana pelaksanaan dari keempat komponen input tersebut dan hasil akhirnya pada tahap output yaitu memperoleh laporan. Menurut
Kelly 2007 pencapaian sebuah manajemen dapat terlihat melalui
pendekatan sistem, bagaimana elemen-elemen didalamnya terhubung dengan organisasi perusahaannya. Karena sistem dapat diartikan sebagai
suatu kumpulan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, terpadu, saling berinteraksi dan bergantung satu sama lain.
Sebuah sistem dibuat untuk menangani suatu yang berulang kali atau secara rutin terjadi. Efektivitas dari suatu sistem harus merefleksikan
keseluruhan siklus input-proses-output. Input yang masuk dalam sistem akan diproses dan diolah sehingga menghasilkan output Kelly, 2007.
Terdapat kekurangan pada komponen tahap input sistem pelaporan near miss, unsafe act dan unsafe condition TWJO yaitu standar. Dimana
perusahaan belum memiliki standar operasional prosedur untuk pelaksanaan pelaporan dan form pelaporan pada komponen standar.
Komponen input tersebut kemudian diproses dan diolah dimana mempengaruhi pelaksanaannya. Pada pelaksanaan standar, pemahaman
petugas yang terlibat terkait definisi near miss belum sejalan dan alur pelaksanaan pelaporan sesuai dengan apa yang ada dilapangan saja belum
berdasarkan alur pelaporan pada SOP yang dibuat. Belum terdapat amnesti berupa reward dan punishment yang mengatur pelaksanaan pelaporan.
Pada pelaksanaan amnesti pun belum dapat terlaksana. Selain itu SO yang melaksanakan pelaporan belum maksimal. Semua tahap proses
diatas kemudian mempengaruhi output yang dihasilkan. Pada tahap output, output yang dihasilkan yaitu bahwa record kejadian near miss yang
dilaporkan selama tahun 2016 yaitu hanya 1 kejadian near miss yang tercatat pada laporan bulanan, record unsafe act selama tahun 2016 tidak
dapat diketahui dan record unsafe condtion selama tahun 2016 tidak dapat diketahui hanya terlampir saja. Output yang diperoleh tersebut melalui
input yang diproses akan di analisa dan akan menjadi umpan balik bagi si penerima dan dari umpan balik ini akan muncul segala macam
pertimbangan untuk input selanjutnya, dan siklus ini akan berlanjut dan berkembang sesuai dengan permasalahan yang ada. Dari Output yang
dihasilkan memberikan umpan balik sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas input dan proses Kelly, 2007. Berikut ini adalah pembahasan
mengenai masing-masing tahap input, proses dan output yang diperoleh dalam sistem pelaporan near miss, unsafe act dan unsafe condition MRTJ
TWJO tahun 2016.
C. Gambaran Tahap Input dalam Sistem Pelaporan Near miss,
Unsafe Act dan Unsafe Condition MRTJ TWJO Tahun 2016
Berdasarkan hasil penelitian komponen tahap input di dalam sistem pelaporan near miss, unsafe act dan unsafe condition TWJO berupa
material, SDM dan metode. Dimana input merupakan sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan suatu kegiatan yang bertujuan dalam
mencapai tujuan sistem Kelly, 2007. Didalam mengimplementasikan sistem pelaporan near miss NEMIR System melaporkan semua kejadian
yang tidak diinginkan merupakan aspek yang paling penting dari setiap program keselamatan. Semakin banyak near miss yang dilaporkan maka
semakin banyak kesempatan untuk menyelidiki, mengidentifikasi dan memperbaiki akar penyebab sebelum kerugian serius terjadi. Dimana
informasi tentang sistem pelaporan near miss harus dibuat dan diketahui oleh setiap orang McKinnon, 2012. Untuk mencatat, melaporkan semua