Pada komponen input berupa SDM sudah sesuai dimana manajemen melibatkan semua tingkatan organisasi untuk terlibat di
dalam sistem pelaporan yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Sedangkan pada komponen input lainnya berupa metode
pelaporan TWJO sudah sesuai dengan reporting-based methods dan observation-based method NEMIR system bahwa metode yang
digunakan adalah dengan observasi, memantau, mengkomunikasikan lalu membuat laporan.
D. Gambaran Tahap Proses dalam Sistem Pelaporan Near miss,
Unsafe Act dan Unsafe Condition MRTJ TWJO Tahun 2016
Berdasarkan hasil penelitian tahap proses di dalam sistem pelaporan near miss, unsafe act dan unsafe condition TWJO terdiri dari
pelaksanaan pelaporan, pemantauan pelaksanaan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan pelaporan. Dimana proses merupakan elemen dari sistem
yang bekerja membentuk suatu aliran kegiatan dan cara kegiatan yang
dikoordinasikan dan saling terkait Baglieri dkk., 2014. 1.
Pelaksanaan Pelaporan
Pelaksanaan adalah suatu tindakan dari perencanaan yang disusun secara matang dan terperinci yang dapat diartikan secara
sederhana sebagai penerapan. Pelaksanaan merupakan aktivitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan untuk melaksanakan semua rencana
yang telah ditetapkan dengan dilengkapi kebutuhan dan alat-alat yang diperlukan, siapa yang melaksanakannya, dimana pelaksanaannya dan
bagaimana cara melaksanakannya Sumerti, 2016.
Menerapkan kebijakan dan standar-standar K3 secara efektif mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang
diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran K3. Dimana suatu tempat kerja dalam menerapkannya harus dapat mengintergrasikan sistem
manajemen perusahaan yang sudah ada Pangkey, 2012. Sebelumnya terdapat proses perencanaan yang mengacu pada komponen input dalam
sistem perusahaan kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan atau penerapan melalui pengerahan semua sumber daya yang ada, melakukan
berbagai program K3 dan langkah pendukung untuk mencapai keberhasilan Riantiwi, 2012.
Berdasarkan hasil penelitian proses pelaksanaan terdiri dari sistem pelaporan perusahaan, alur atau sistematika pelaporan, komitmen
perusahaan atau top manajemen terhadap sistem pelaporan, partisipasi petugas, reward punishment, sumber dan penyebab kejadian near
miss, unsafe act dan unsafe condition. Semua mutu pelaksanaan pekerjaan terletak pada mutu para pekerjanya yang meliputi kepandaian,
kelihaian dan disiplin serta ketekunan Wiharto and Bunawas, 2013. Di dalam pelaksanaan pelaporan TWJO, sistem pelaporan yang dimiliki
perusahaan sudah baik dan sesuai dengan kebijakan dan standar yang ada namun petugas yang terlibat dalam pelaporan belum maksimal,
banyak yang tidak melaporkan, reaktif, perlu diarahkan, diberi tahu dan diingatkan. Apabila petugas yang terlibat tidak melaporkan maka tidak
dapat memperoleh laporan.
Alur dari sistem pelaporan yang dimiliki TWJO itu dimulai dari petugas yang melihat bekerjasama dengan pelaksana konstruksi lalu di
kumpulkan ke admin untuk di input datanya setelah itu ke deputi dari deputi ke manajer SHE lalu ke manajemen lainnya dan kembali ke divisi
konstruksi untuk ditindaklanjuti temuannya. Hal tersebut berdampak pada kinerja pelaksanaan pelaporan. Kinerja merupakan tingkat
keberhasilan dalam melaksanakan tugasnya dengan mencapai standar hasil kerja, target, sasaran atau kriteria yang telah disepakati bersama.
Apabila perusahaan selalu memperhatikan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, maka kinerja karyawan akan meningkat Ilfani and
Nugraheni, 2013. Penilaian terhadap kinerja yang dilakukan dapat menjadi sumber informasi dan pengembangan di perusahaan Mathis and
Jackson, 2006 Pelaporan merupakan proses atau cara memberitahukan untuk
memperoleh laporan KBBI, 2015. Selain itu,
melaporkan semua kejadian yang tidak diinginkan seperti near miss merupakan aspek yang paling penting
dari setiap program keselamatan. Semakin banyak near miss yang dilaporkan maka semakin banyak kesempatan untuk menyelidiki, mengidentifikasi dan
memperbaiki akar penyebab sebelum kerugian serius terjadi McKinnon, 2012.
Karena sejauh ini temuan sumber dan kejadian near miss dalam pelaksanaan pelaporan di TWJO berasal dari kelalaian, kesalahan dan
perilaku manusia atau pekerjanya, serta yang kedua yaitu kondisi tidak aman di lingkungan kerjanya. Berkaitan dengan temuan tersebut untuk
dapat membuat laporan nantinya, ketekunan dari petugas yang terlibat amat sangat diperlukan.