Pemantauan Pelaksanaan Pelaporan Gambaran Tahap Proses dalam Sistem Pelaporan Near miss,

Hasil evaluasi tersebut kemudian akan ditindaklanjuti oleh pihak- pihak yang terlibat pada hasil temuan yang ditemukan. Hal ini sejalan dengan pemantauan yang telah dilakukan, dimana tidak akan bermanfaat apabila tidak disertai dengan tindak lanjut maupun perbaikan Candra, 2009. Selain itu, dalam Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 juga menyatakan bahwa tindakan perbaikan dari hasil laporan inspeksi dipantau untuk menentukan efektifitasnya Republik Indonesia, 2012. Karena proses evaluasi ini berguna untuk mengetahui keberhasilan penerapan SMK3, melakukan identifikasi tindakan perbaikan, mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja SMK3 Nujhani and Juliantina, 2013. Hambatan dapat terjadi didalam pelaksanaan suatu sistem. Di dalam mengevaluasi perlu diperhatikan hambatan-hambatan yang dirasakan oleh petugas yang terlibat di dalam pelaksanaan pelaporan karena sistem tidak selalu berjalan dengan mulus. Hambatan yang mungkin terjadi salah satunya adalah hambatan personal. Hambatan personal adalah hambatan yang muncul dari anggota organisasi baik secara personal maupun kelompok. Hambatan personal terjadi dikarenakan individu tidak memiliki kemampuan untuk mengikuti perubahan, tidak memiliki motivasi untuk berkembang atau berubah dan adanya kepentingan atau keuntungan pribadi akibat kelemahan sistem Tathagati, 2015. Berdasarkan hasil penelitian pada dasarnya hambatan yang dirasakan diantaranya adalah karena komunikasi yang tidak lancar, kompetensi K3 yang kurang, ketidakdisiplinan dan ketidakterbukaan petugas yang melaksanakan, rekan kerja yang masih reaktif dan tindak lanjutnya kurang, serta pertentangan dengan divisi yang melaksanakan pekerjaan. Jadi, hambatan yang terjadi di TWJO merupakan hambatan personal. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam sistem pelaporan yang dimiliki TWJO, proses pelaksanaan pelaporannya memiliki sistem yang sudah baik sesuai dengan kebijakan dan standar K3 perusahaan dimana alur pelaporannya dimulai dari petugas lalu di kumpulkan ke admin setelah itu ke deputi lalu ke manajer SHE dan ke manajemen lainnya dan kembali untuk ditindaklanjuti temuannya sesuai dengan lingkup pekerjaannya. Sejauh ini, pelaksanaan pelaporan mendapatkan dukungan penuh dari top manajemen dengan kebijakan punishment yang diberlakukan perusahaan namun belum diberlakukannya reward. Sedangkan untuk proses pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelaporan, perusahaan telah melaksanakan hal tersebut dengan melakukan inspeksi dan mengadakan pertemuan dengan pihak internal maupun eksternal untuk memantau, mengevaluasi, menindaklanjuti berbagai hasil temuan yang diperoleh dilapangan dan mengetahui hambatan didalam proses pelaksanaan pelaporan TWJO yang sebagian besar merupakan hambatan personal.