Metode Hasil Gambaran Tahap Input dalam Sistem Pelaporan Near miss,

Pernyataan wawancara dari konsultan tersebut informan kunci bahwa metode yang digunakan dalam sistem pelaporan adalah dengan cara observasi dan kemudian membuat report atau laporan. Hal ini juga sejalan dengan hasil wawancara kepada informan pendukung yang menyatakan bahwa : “Ya caranya mungkin diberitahu dulu ke safety nanti safety memberitahukan yang di lapangan itu kaya gimana baru pelaporan ke atasannya safety dari safety ke bagian lainnya disosialisasikan ” – IP1 “Melihat atau observasi, mencatat kemudian memberikan solusi dengan mengambil tindakan yang tepat di lapangan ” – IP2 Jadi, komponen input berupa metode pelaporan yang dimiliki perusahaan berdasarkan pernyataan wawancara dari semua informan utama, informan pendukung dan informan kunci bahwa bentuk metode yang digunakan dalam sistem pelaporan near miss, unsafe act, dan unsafe condition adalah dengan cara melihat atau observasi, memantau, mengkomunikasikan lalu membuat laporan.

C. Hasil Gambaran Tahap Proses dalam Sistem Pelaporan Near

Miss, Unsafe Act dan Unsafe Condition MRTJ TWJO Tahun 2016 Hasil ini merupakan gambaran pada tahap proses di dalam penelitian untuk mengetahui sistem pelaporan near miss, unsafe act dan unsafe condition. Informasi yang diperoleh untuk mengetahui gambaran proses berdasarkan wawancara dengan sebelas informan yaitu dengan mengajukan sejumlah pertanyaan, melakukan observasi dan telaah dokumen. Telaah dokumen yang dilakukan terhadap beberapa data dan informasi diperoleh dari hasil laporan yang ada di perusahaan. Komponen proses penelitian ini terdiri dari pelaksanaan pelaporan, pemantauan pelaksanaan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan pelaporan. 1. Pelaksanaan Pelaporan Proses pelaksanaan ini terdiri dari sistem pelaporan perusahaan, alur atau sistematika pelaporan, komitmen perusahaan atau top manajemen terhadap sistem pelaporan, partisipasi petugas, amnesti reward punishment, sumber dan penyebab kejadian near miss, unsafe act dan unsafe condition. a. Sistem Pelaporan Perusahaan Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak manajemen divisi SHE TWJO yaitu SHE manager, DSM CP 101 dan CP 102 informan utama 1-3 menyatakan bahwa : “Sistem sudah baik namun orang-orangnya yang terkadang belum sepenuhnya melaporkan ” – IU1 “Form atau sistem ini sudah disosialisasikan akan tetapi masih terdapat kekurangpahaman diantara officer dalam proses penulisan dan penjabaran kejadian dan masih belum bisa mengkategorikan kejadian ke dalam near miss, unsafe act, atau unsafe condition. Hal ini juga mengakibatkan laporan jarang dibuat padahal kenyataannya di proyek tidak mungkin tidak terjadi kejadian- kejadian tersebut” – IU2 “Kalau diperusahaan ini bagus, pelaporan disini sudah bagus hanya satu kekurangannya orang-orang yang terlibat mencari near miss itu minim, satu. Kedua, harus disuruh-suruh. Ya near miss itu ga perlu di training bisa dibaca baca diinternet segala macam” – IU3 Pernyataan wawancara dari ketiga informan utama diatas menyatakan bahwa sistem pelaporan perusahaan terkait near miss, unsafe act dan unsafe condition sudah baik dan bagus namun kekurangannya hanya pada orang-orang yang terlibat dan ketidakpahaman akan pelaporan tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan SHE engineer informan utama 4 dan 5 yang menyatakan bahwa : “Kalau sistem pelaporan yang kita lakuin sih terkait near miss dan lain-lain itu udah jalan dan tapi kadang ya SO ngga ngelaporin ”– IU5 “Belum sama sekali berjalan dengan baik, kalau dari kemaren- kemaren itu dalam arti udah ada, sistemnya sih udah ada cuman ya gitu orang-orang kita ini ya kan reaktif harus dikasih tau gitu loh baru bekerja ”– IU4 Pernyataan wawancara dari SHE engineer bahwa sistem pelaporan perusahaan terkait near miss, unsafe act dan unsafe condition sudah ada dan sudah dilakukan hanya saja belum berjalan dengan baik dan petugasnya masih reaktif dan tidak melapor. Hal ini belum sejalan dengan hasil wawancara kepada safety officer informan utama 6-8 yang menyatakan bahwa : “Sudah berjalan adapun safety yang sering melanggar”– IU8 “Sistem pelaporannya saya bilang tadi sudah berjalan sesuai dengan form cuma yg amat saya sayangkan, saya juga pribadi sendiri apa ya perlu disosialisasikan kembali lebih di detailkan lagi kepada SO-SO nya agar pengertian near miss-nya aja dulu dasarnya kan baru nanti dia kalau sudah mengerti apa itu near miss baru bisa melaporkan gitu ”– IU7 “Masih simpang siur masih belum jelas dan belum ada ketegasan dari perusahaan baru-baru ini ”– IU6 Pernyataan wawancara dari safety officer informan utama 6 bahwa sistem pelaporan perusahaan terkait near miss, unsafe act dan unsafe condition masih belum jelas pernyataannya tidak sejalan dengan pernyataan wawancara dari safety officer informan utama 7 dan 8 bahwa sistem pelaporan perusahaan terkait near miss, unsafe