Pemantauan Pelaksanaan Pelaporan Hasil Gambaran Tahap Proses dalam Sistem Pelaporan Near

Hal ini sejalan dengan hasil wawancara kepada safety officer informan utama 6-8 yang melaksanakan pekerjaan di lapangan yang menyatakan bahwa : “Menurut saya mereka kurang pro aktif ya dalam memantau. Mereka mantaunya jarang-jarang sih selama ini dan semua terlibat dalam memantau ya safety bisa pelaksana, engineer, medis sama admin ” – IU6 “Pemantauan ya biasanya kami dipantau langsung oleh atasan- atasan atau manajemen baik yang di lapangan maupun kantor ” – IU7 “Pemantauannya secara langsung dari pihak konstruksi kita itu kadang menegur langsung ke piimpinan kita, safety nya yang kurang proaktif. Yang memantau ke kita itu manajer konstruksi langsung baik di 101 maupun 102. Site manajer istilahnya dari supervisor engineering konstruksi. Konsultan dari owner itu melihat nilainya kan contohnya mereka melihat kalau kebersihan kita itu kurang bagus jadi K3 nya yang menjadi sorotan utama. Materialnya berserakan pasti yang disorot K3 nya. Kondisi yg tidak aman juga gitu ” – IU8 Pernyataan wawancara dari safety officer bahwa pemantauan yang dilakukan oleh semua yang terlibat dalam pekerjaan, top manajemen dan divisi konstruksi yang berada di lokasi kerja. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara kepada informan pendukung yang menyatakan bahwa: “Yang memantau itu kan orang tertinggi dikantorlah datang turun ke lapangan melihat sejauh mana yang dilakukan oleh orang-orang disini. Bagian-bagian manajer konstruksi memantau sejauh mana sih yang dilakukan orang-orang ini, dilakukan ngga. Yang saya lihat sih dilakukan biarpun kaya gini masih banyak yang kurangnya ” – IP1 Teguran dari JMCMC. Konsultan negor nih, tau-tau PM dapet email dari pak konsultan dan pihak Jepang lainnya juga dapet email. Tau- tau dari atas grasak grusuk ke SHE manager certify this, please certify this certify that semuanya” – IP2 Pernyataan wawancara dari informan pendukung diatas bahwa pemantauan yang dilakukan oleh manajemen tertinggi dan oleh konsultan JMCMC. Hal ini belum sejalan dengan hasil wawancara kepada informan kunci yang menyatakan bahwa : “Ya itu dari level yang dari bawah kalau pelaporan. Karena level dari bawah itu yang ininya dengan monitoring sistem dari top maupun dari orang safety nya sendiri rasa care nya itu harus tinggi. Kalau di TWJO belum, bentuk pemantauannya masih abu-abu belum jelas ” – IK Pernyataan wawancara dari konsultan tersebut informan kunci bahwa pemantauan yang dilakukan masih abu-abu belum jelas. Jadi, berdasarkan pernyataan wawancara semua informan utama sudah sejalan dengan pernyataan wawancara dari informan pendukung bahwa bentuk pemantauan yang dilakukan adalah dengan melakukan inspeksi saat turun ke lapangan oleh top manajemen, konsultan dan owner. Namun belum sejalan dengan pernyataan wawancara dari informan kunci yaitu konsultan JMCMC yang menyatakan bahwa bentuk pemantauan perusahaan masih belum jelas. Jadi di dalam tahap proses, bentuk pemantauan pelaksanaan pelaporan berdasarkan pernyataan wawancara berupa inspeksi yang dilakukan oleh top manajemen, konsultan dan owner. Hal ini didukung berdasarkan hasil telaah dokumen sejalan bahwa pemantauan dilakukan dengan melakukan inspeksi untuk mencari temuan di lapangan. Setelah selesai melakukan site inspection, konsultan akan mengirimkan hasil temuannya dalam berupa gambar sebagai berikut Gambar 5.13 : Gambar 5.13 Foto Site Inspection dari JMCMC

3. Evaluasi Pelaksanaan Pelaporan

Berikut ini adalah tahap proses berupa evaluasi pelaksanaan terhadap sistem pelaporan near miss, unsafe act dan unsafe condition. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak manajemen divisi SHE TWJO yaitu SHE manager, DSM CP 101 dan CP 102 informan utama 1-3 menyatakan bahwa : “Jadi top manajemen kita membahasnya di rapat mingguan disitu setiap hari selasa yang dibahas selain K3 juga kadang masalah kecelakaan kerja apa sih penyebabnya, biasanya saya presentasi dulu. Karena nanti saya harus menjelaskan di rapat bersama owner TWJO kenapa b isa gitu”– IU1 “Evaluasi kita ya dari meeting kita yang seringkali membahas temuan. Di meeting mingguan, bulanan di perusahaan maupun di konsultan JMCMC”– IU2 “Evaluasi dilakukan pada divisi safety tidak ada dalam manajemen. Evaluasi K3, di evaluasi di- review berdasarkan laporan bulanan”– IU3 Pernyataan wawancara dari ketiga informan utama diatas menyatakan bahwa evaluasi yang dilakukan adalah mengadakan rapat mingguan atau weekly meeting, rapat bulanan bersama owner maupun konsultan JMCMC yang biasanya membahas temuan dan mereview laporan bulanan divisi SHE. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan SHE engineer informan utama 4 dan 5 yang mengumpulkan, mengolah dan membuat laporan yang menyatakan bahwa : “Evaluasinya ya? Ya susah sih di bilang buat evaluasi, disini kan yang saya liat ya ada yang mikir dia punya istri ah kasian di evaluasi. Orang-orangnya sering gitu, ya kan tapi di satu sisi kita di kejar progres di satu sisi lagi kita dikejar atasan ya kan jadi ya evaluasi kita step by step aja. Ya evaluasinya sih paling di audit ya jadi kita harus di audit semuanya ”– IU4 “Evaluasi yang dilakuin itu dari rapat bulanan ke konsultan. Kita juga rapat mingguan dan kalau ada masalah yang urgent atau apa biasanya kan internal atau eksternal meeting misalnya dengan pekerjaannya subkon ”– IU5 Pernyataan wawancara dari SHE engineer bahwa evaluasi yang dilakukan dirapat mingguan dan bulanan dengan baik dengan internal perusahaan atau dengan konsultan serta diaudit. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara kepada safety officer informan utama 6-8 yang melaksanakan pekerjaan di lapangan yang menyatakan bahwa : “Ya jadi untuk evaluasinya berbentuk weekly meeting atau meeting- meeting nya SHE. Terkait tentang temuan untuk K3 dan sistem pekerja dan ada solusi dari temuan ” – IU6 “Biasanya kita ada weekly meeting yang membahas temuan-temuan di lapangan ” – IU7 “Evaluasi dari manajer safety itu memang seminggu sekali itu kita evaluasi ya dari pak manajer, deputi 101 dan 102 dimana dari lokasi kita yang istilahnya sangat riskan sangat kritikal mereka istilahnya selalu mengkomplain dari kebersihan keselamatan dan mereka selalu menyampaikan ke kita agar lebih memperbaiki. Kalaupun itu memang istilahnya sangat kuranglah itu biasanya di lapangan langsung ataupun juga kita dengan weekly meeting setiap jumat ” – IU8 Pernyataan wawancara dari safety officer bahwa evaluasi yang dilakukan adalah membahas temuan di weekly meeting atau meeting lainnya atau biasanya evaluasi bisa dilakukan saat dilapangan. Hal ini juga sejalan dengan hasil wawancara kepada informan pendukung yang menyatakan bahwa : “Ya ada bukti pelaporan baru bisa di evaluasi. Jadi harus kita tulis di record gitu. Jadi tuh setiap bulannya harus dilaporin ke kantor ya atau dibahas di meeting mingguan dan bulanan ” – IP1 “Bukan berat sih pertanyaannya sebenernya miris sih jawabannya. Sebenernya gampang sih cuma bikin geleng-geleng kepala. Gimana ya evaluasinya di meeting. Kita rapat dengan konsultaan itu pasti ada dan rutin. Ada HSE monthly meeting, weekly meeting, HSE meeting, HSE itu akan dibahas terus disitu cuman ya itu masalahnya temuannya akan itu-itu lagi. Temuan itu bisa ditemukan 10 kali dalam sebulan, misal pager. Pager itu lagi itu lagi yang dibahas ” – IP2 Pernyataan wawancara dari kedua informan pendukung bahwa evaluasi dapat dilakukan pada meeting mingguan atau meeting monthly meeting, HSE meeting,lainnya membahas temuan-temuan dan biasanya temuan yang sama akan dibahas. Hal ini belum sejalan dengan hasil wawancara dengan konsultan informan kunci yang biasanya memantau dan mengevaluasi hasil temuan perusahaan yang menyatakan bahwa : “Evaluasinya sementara ini masih belum ada yang saya evaluasi hanya sementara ini jelas mereka cenderung di cambuk dulu baru