Teori kecelakaan kerja Accident Kecelakaan

tersebut akan menimpa kartu lain. Ilustrasi ini mirip dengan efek domino yang kita kenal, jika satu bangunan roboh kejadian ini akan memicu peristiwa beruntun yang menyebabkan robohnya bangunan lain. Menurut Heinrich, kunci untuk mencegah kecelakaan adalah dengan menghilangkan faktor ketiga yaitu tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman dari kelima faktor yang ada agar tidak mengakibatkan sebuah kecelakaan. b. Teori Loss Causation Model Model ini berisi tentang petunjuk yang memudahkan penggunanya dalam memahami bagaimana menemukan faktor penting dalam rangka mengendalikan kecelakaan dan kerugian agar tidak meluas termasuk persoalan manajemen. Bird dan Germain 1990 menjelaskan bahwa suatu kerugian loss disebabkan oleh serangkaian faktor-faktor yang terdiri dari : 1 Lack of Management Control kurangnya kendali manajemen. Pengendalian merupakan salah satu faktor penting di dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Penyebab dari lack of management control yaitu berupa Inadequate programme, dikarenakan program yang tidak menunjang yang berhubungan dengan ruang lingkup perusahaan. Lalu Inadequate programme standards, dikarenakan tidak spesifiknya standar, standar tidak jelas atau standar yang ada tidak sesuai. Selain itu juga Inadequate compliance-with standards yaitu kurangnya pemenuhan terhadap standar, hal ini merupakan penyebab yang sering terjadi. 2 Basic Causes Penyebab Dasar. Pada teori ini penyebab dasar terbagi atas Personal Factors faktor personal dan Job Factors faktor pekerjaan yang dimiliki seseorang. 3 Immediate Causes Penyebab Langsung, biasanya dapat dilihat atau dirasakan. Penyebab langsung terbagi atas substandars acts and conditions. Pada umumnya dikatakan sebagai perilaku seseorang dan kondisi yang ada ditempat kerja. Faktor ini merupakan faktor yang menjadi penyebab terjadinya insiden bila terjadi. 4 Incident, yaitu peristiwa kontak dengan energi atau substansi tertentu yang dapat membahayakan atau mengakibatkan kerusakan. 5 Loss Kerugian, kerugian dapat berupa kerusakan pada properti, kerusakan lingkungan, menurunnya kualitas, cacat atau bahkan kematian seseorang. Gambar 2.1 Teori Loss Causation Model Bird and Germain, 1990 Berdasarkan teori-teori yang dijelaskan sebelumnya, mencegah terjadinya kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan fokus dalam mengurangi unsafe act dan unsafe condition serta mengidentifikasi near miss Suryatno dkk., 2015.

F. Accident or Near Miss Incident Ratio

Para profesional safety mendeskripsikan accident ratio dengan gambar segitiga keselamatan safety triangle atau iceberg theory. Di dalam accidentnear miss incident ratio, high risk unsafe condition atau unsafe act atau kombinasi dari keduanya yang dapat menyebabkan terjadinya kerugian McKinnon, 2012. Menurut Bird dan Germain 1990, studinya mendeskripsikan bahwa dalam membantu seseorang untuk memahami mengapa sebuah kecelakaan menimbulkan kerusakan properti yaitu seharusnya dengan diberikan perhatian yang khusus. Beberapa studi mengatakan, mengingat bahwa setiap kecelakaan kerja yang dilaporkan, setiap cidera yang tercatat atau kerugian yang terjadi terdapat banyak kejadian near miss yang tidak tercatat McKinnon, 2012. Pada setiap cidera serius dari kecelakaan kerja terdapat beberapa cidera ringan, banyaknya kejadian kerusakan properti dan banyaknya kejadian near miss dengan rasio 1:10:30:600. Terdapat sebanyak 600 near miss di permukaan, 30 kerusakan properti dan 10 cidera ringan untuk setiap satu cidera serius, lihat bagan 2.1 Bird and Germain, 1990. Bagan 2.1 AccidentNear Miss Ratio Study Bird and Germain 1990 menyatakan bahwa You can’t be accident free until you are near miss incident free – Kamu tidak dapat terbebas dari kecelakaan sampai kamu terbebas dari kejadian near miss. Karena pada kenyataannya, kecelakaan kerja dan near miss yang dilaporkan bukanlah jumlah kejadian yang terjadi sebenarnya.

G. Definisi Sistem, Pendekatan Sistem dan Pelaporan

1. Sistem

Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, terpadu, saling berinteraksi dan bergantung satu sama lain. Sebuah sistem dibuat untuk menangani suatu yang berulang kali atau secara rutin terjadi. Suatu sistem dapat dirumuskan sebagai kumpulan komponen atau subsistem yang dirancang dalam mencapai suatu tujuan Kelly, 2007. Keberhasilan komponen-komponen yang dipertimbangkan secara bersama sebagai suatu sistem mungkin jauh lebih besar daripada komponen-komponen yang dipertimbangkan secara 1 10 30 600 Near Miss Accident Property Damage Minor Injury Serious or Major Injury Without Injury or Property Damage terpisah. Tujuan sistem merupakan tujuan yang dibuat dari sistem tersebut yang dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi Kelly, 2007.

2. Pendekatan Sistem

Pencapaian sebuah manajemen dapat terlihat melalui pendekatan sistem, bagaimana elemen-elemen didalamnya terhubung dengan organisasi perusahaannya. Sistem yang paling mendasar dikategorikan dengan tiga elemen, yaitu input masukan, process proses dan output keluaran. Dimana ketiga elemen ini digambarkan melalui diagram sederhana sebagai berikut Kelly, 2007 : Inputs Process Outputs Bagan 2.2 Diagram Alir Sederhana Elemen Sistem Kelly, 2007 Berikut adalah definisi dari komponen dan elemen- elemen sistem Kelly, 2007 : a. Input Input yaitu sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tujuan sistem. b. Proses Proses merupakan elemen dari sistem yang bekerja membentuk suatu aliran kegiatan dan cara kegiatan yang dikoordinasikan dan saling terkait. Misalnya sistem produksi