“Unsafe act yang paling banyak itu tidak menggunakan dan tidak ngikutin aturan yang ada. Kita udah jelas-jelas melekatkan banner
gunakan PPE tapi pasti ada yang ngga pake PPE ada yang bilang itu ngga bebas ngalangin sementara itu kan menyelamatkan dia
” – IK
Jadi, berdasarkan hasil wawancara dengan keenam informan yang terlibat untuk hasil laporan unsafe act tidak dapat diketahui
berapa jumlah atau persentasenya dikarenakan tidak terdapat form pelaporan yang detail atau spesifik sehingga data, informasi dan
dokumentasi mengenai unsafe act tidak terdapat pada laporan bulanan HSE hanya dilaporkan dan ditindaklanjuti secara langsung saat di
lapangan. Sedangkan unsafe act yang ditemukan terjadi diakibatkan karena banyaknya pekerja yang tidak menggunakan APD dan tidak
megikuti aturan yang ada di perusahaan.
3. Laporan Unsafe Condition
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak manajemen divisi SHE TWJO yaitu SHE manager, DSM CP 101 dan CP 102 informan
utama 1-3 untuk hasil laporan unsafe condition menyatakan bahwa : “Unsafe condition paling banyak adalah akses kerja, misalnya akses
kerja terhalang. Housekeeping itu bisa dijabarin macem-macem loh licin, banjir. Paling banyak pokoknya housekeeping
”– IU1 “Kondisi yang tidak aman diarea kerja pertama pipa scaffolding
ditaro diatas ketinggian, material tidak pada temp atnya” – IU2
“Sama halnya dengan laporan unsafe act, laporan unsafe condition juga belum memiliki persentase hanya lampiran daily safety patrol
form dilampirkan pada laporan bulanan SHE. Unsafe condition yang banyak terjadi adalah house keeping
”– IU3 Pernyataan wawancara dari ketiga informan utama diatas
menyatakan bahwa laporan unsafe condition sejauh ini belum
memiliki persentase atau rekapitulasi data selama ini hanya berupa lampiran daily safety patrol record yang disi Gambar 5.16. Unsafe
condition yang terjadi di lokasi kerja diantaranya adalah masalah penempatan material tidak pada tempatnya, akses kerja terhalang dan
housekeeping yang kurang baik. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan SHE engineer informan utama 4 dan 5 yang
mengumpulkan, mengolah dan membuat laporan unsafe condition yang menyatakan bahwa :
“Selama ini sih ada SO yang lapor ada juga yang ngga ya keseringan bolong-bolong. Tapi sejauh ini untuk unsafe condition
yang dilaporin kebanyakan permasalahan housekeeping kaitannya sama tim 5R orang enviro
” – IU4 “Kalau untuk unsafe condition itu paling banyak masalah
housekeeping di lingkungan kerja. Jadi penempatan material, penempatan alat berat, akses kerja
” – IU5 Pernyataan wawancara informan utama diatas menyatakan bahwa
permasalahan unsafe condition yang terjadi di lokasi kerja adalah akses kerja, housekeeping, penempatan material dan alat berat. Hal ini
juga sejalan dengan pernyataan wawancara informan kunci yang menyatakan bahwa :
“Unsafe condition itu yang belum selesai yang belum certified yang belum komplit digunakannya alat misalnya scaffolding itu
belum green tag udah dikerjakan, nah kemudian working inside excavation terjadi dalam galian itu akses nya ngga proper karena
tanah. Tanah kan bisa dibentuk pake kaki kan jadi dia jalan aja tanpa memikirkan kalau terjadi sesuatu, evakuasinya gimana kalau
terjadi longsor gimana
” – IK Pernyataan-pernyataan wawancara menurut keenam informan
diatas didukung dengan hasil telaah laporan divisi SHE yaitu HSE monthly report mengenai unsafe condition. Bukti pelaporan yang
terdapat di dalam laporan hanya berupa lampiran daily safety patrol record Gambar 5.17.
Gambar 5.17 Daily Safety Patrol Record pada HSE Monthly Report
Hasil output laporan unsafe condition menurut keenam informan, unsafe condition yang terjadi yaitu berupa akses kerja, housekeeping,
penempatan material dan alat berat. Selain itu untuk jumlah atau persentasenya pada laporan bulanan belum ada hanya berupa
lampiran sehingga data, informasi dan dokumentasi mengenai unsafe condition tidak terdapat pada laporan bulanan HSE begitu pula
dengan persentase dan rekapitulasinya. Jadi dapat disimpulkan bahwa tahap output sistem pelaporan
near miss, unsafe act dan unsafe condition perusahaan selama 4 bulan yang dilaporkan kepada konsultan diantaranya adalah sebagai berikut: