Teknik Budidaya Ikan Hias Air Tawar Pemilihan Induk Tempat Pemeliharaan

398 orang 14 persen, sebagai petani sebanyak 318 orang 11 persen, sebagai Pegawai Negeri Sipil sebanyak 289 orang 9 persen, sebagai TNIABRI sebanyak 20 orang 0.7 persen, dan sebagai pemulung sebanyak 2 orang 0.3 persen. Pengusaha Ikan Neon Tetra termasuk kedalam kelompok petani. Penduduk Kelurahan Bojongsari Lama mayoritas bermata pencaharian sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 2 047 orang 38 persen, kemudian sebagai buruh sebanyak 1 511 orang 28 persen, sebagai pedagang sebanyak 965 orang 18 persen, sebagai petani sebanyak 427 orang 8 persen, sebagai Pegawai Negeri Sipil sebanyak 215 orang 4 persen, sebagai pensiunan 107 orang 3 persen, dan sebagai TNIPolri sebanyak 16 orang 1 persen.

5.3. Teknik Budidaya Ikan Hias Air Tawar

Teknik budidaya yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan skala usaha yang dijalankan akan sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas dalam memproduksi ikan yang baik. Beberapa faktor teknis budidaya yang perlu diperhatikan adalah pemilihan induk, tempat pemeliharaan, teknik pemijahan, pemeliharaan, cara penanganan ikan sakit, penyortiran dan pengemasan, hingga proses pengangkutan.

a. Pemilihan Induk

Induk yang dipilih harus sudah berukuran 2.5 cm dan umurnya antara 6-7 bulan. Pembelian induk hanya dilakukan satu kali, yaitu pada saat memulai usaha. Setelah usaha berjalan, peternak memisahkan sebagian ikannya, biasanya yang memiliki ukuran di atas rata-rata, untuk dibesarkan sebagai calon induk. Jika terpaksa membeli, peternak tidak pernah membeli induk yang sudah jadi. Peternak biasanya membeli ikan berukuran M 2 cm yang kemudian dibesarkan hingga siap untuk memijah. Hal ini dilakukan karena ikan yang terbaik untuk dijadikan induk adalah ikan yang dari menetas hingga dewasa berada di lingkungannya dan akan mampu memijah dengan baik pada waktunya. Induk baru membutuhkan waktu untuk belajar memijah. Biasanya induk baru bisa menghasilkan kualitas dan kuantitas telur yang optimal setelah 4 kali memijah. Telur yang baik adalah yang berwarna putih transparan. Induk hanya dapat digunakan selama 6 bulan. Setelah 6 bulan, telur yang dihasilkan berwarna putih susu. Telur ini tidak akan menetas dan akhirnya membusuk. Oleh karena itu, peternak biasanya mempersiapkan calon induk baru 6 bulan sebelumnya, sehingga pada saat induk lama afkir tidak bisa digunakan lagi sudah tersedia induk baru yang siap untuk memijah.

b. Tempat Pemeliharaan

Tempat pemeliharaan ikan hias berupa akuarium berukuran 100 cm x 50 cm x 35 cm dengan ketebalan kaca 5 mm. Akuarium tersebut diletakkan dalam rak besi bertingkat tiga dengan panjang sekitar 5 m, sehingga 1 rak mampu menampung 15 akuarium. Alas akuarium diberi styrofoam dengan ketebalam 2 cm agar tidak mudah pecah. Rak-rak tersebut disusun dalam sebuah bangunan berbentuk seperti gudang. Setiap akuarium diisi dengan air setinggi 30 cm. Air yang digunakan adalah air tanah berasal dari sumur. Tempat pemijahan neon tetra menggunakan akuarium kecil berukuran 15 cm x 15 cm x 10 cm dengan ketebalan kaca 3 mm. Air yang digunakan adalah air yang direndam dengan daun ketapang selama 2-3 hari. Daun ketapang berfungsi untuk menurunkan pH, karena neon tetra menyukai pH yang asam 5.8, khususnya untuk pemijahan.

c. Pemijahan