VIII. PENGARUH PERUBAHAN HARGA OUTPUT DAN HARGA
INPUT TERHADAP DAYA SAING USAHA BUDIDAYA IKAN HIAS NEON TETRA
Analisis daya saing menggunakan PAM merupakan analisis yang bersifat statis, tidak mengikuti perubahan
–perubahan yang terjadi. Analisis perubahan dilakukan untuk mengetahui perubahan pada tingkat daya saing usaha budidaya
Ikan Neon Tetra di Kecamatan Bojongsari apabila terjadi perubahan harga output dan harga input. Skenario yang dilakukan diantaranya adalah penurunan harga
output, penurunan harga input dan gabungan dari penurunan harga output serta penurunan harga input.
8.1. Skenario 1: Penurunan Harga Output 6.15 Persen
Perubahan yang dilakukan pada skenario 1 adalah penurunan harga output 6.15 persen. Pengaruh penurunan harga output pada indikator Rasio Biaya Privat
RBP dan Rasio Biaya Sumberdaya Domestik BSD setiap skala usaha dapat dilihat pada Tabel 23.
Tabel 23.
Penurunan Harga Output 6.15 persen terhadap Indikator RBP dan BSD pada setiap Skala Usaha Budidaya Ikan Neon Tetra
Skala Usaha RBP
BSD Sebelum Sesudah
Perubahan Sebelum Sesudah
Perubahan
Skala Usaha Kecil 0.586
0.627 6.997
0.440 0.470
6.818 Skala Usaha Sedang
0.424 0.453
6.840 0.334
0.356 6.587
Skala Usaha Besar 0.397
0.424 6.801
0.313 0.327
4.473 Sumber : Data Primer, diolah 2012
Penurunan harga output menyebabkan penerimaan privat maupun penerimaan sosial menurun, sedangkan biaya input produksi tetap, maka
keuntungan privat dan keuntungan sosial pada setiap skala usaha menurun, sehingga keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif pada setiap skala
usaha menurun.
Indikator RBP pada skala usaha kecil menjadi 0.627 atau meningkat sebesar 6.997 persen, pada skala usaha sedang menjadi 0.453 atau meningkat
sebesar 6.840 persen, dan pada skala usaha besar menjadi 0.424 atau meningkat sebesar 6.801 persen. Indikator BSD pada skala usaha kecil menjadi 0.470 atau
meningkat sebesar 6.818 persen, pada skala usaha sedang menjadi 0.356 atau meningkat sebesar 6.587 persen, dan pada skala usaha besar menjadi 0.327 atau
meningkat sebesar 4.473 persen. Keunggulan komparatif pada ketiga skala usaha menurun namun masih
dikatakan mempunyai keunggulan komparatif karena nilainya masih dibawah 1 BSD1. Hal tersebut dapat dikarenakan oleh permintaan pasar dari luar negeri
berkurang. Pada bulan Juli sampai bulan September, jumlah ikan hias air tawar yang diproduksi mencapai titik terendah. Permintaan yang rendah sementara
penawarannya tetap, maka terjadi excess supply, sehingga menjadikan harga output turun.
8.2. Skenario 2: Penurunan Harga Input 18.75 Persen