yaitu sebesar PwHGPd, perubahan surplus konsumen sebesar PdEBPw, dan besarnya transfer output atau transfer pajak kepada pemerintah sebesar DFGE.
Efisiensi ekonomi yang hilang adalah sebesar BDE dan FGH yang merupakan kesempatan yang hilang dari produsen untuk memperoleh keuntungan dan juga
tidak ditransfer baik kepada konsumen maupun pemerintah.
3.1.1.3.2. Kebijakan Pemerintah terhadap Input
Kebijakan harga input bisa merupakan pemberian subsidi atau pajak pada sarana produksi. Gambar 5a menunjukkan efek pajak terhadap input tradable
yang digunakan. Pajak menyebabkan biaya produksi meningkat sehingga pada tingkat harga output yang sama, output domestik turun dari Q
1
ke Q
2
dan kurva supply
bergeser ke atas. Efisiensi ekonomi yang hilang adalah segitiga ABC, merupakan perbedaan antara nilai output yang hilang dari Q
2
ACQ
1
dengan biaya produksi dari output Q
2
BCQ
1
.
a S- II
b S+ II Sumber : Monke dan Pearson 1989
Gambar 5. Subsidi dan Pajak pada Input
Keterangan : S- II
: Pajak untuk input impor S+ II : Subsidi untuk input impor
Q
2
Q
1
C
B A
Pw
Q
1
Q
2
B C
A Pw
P S
P S’
S S’
D D
Q Q
Gambar 5b memperlihatkan dampak subsidi input menyebabkan harga input maupun biaya produksi lebih rendah sehingga kurva supply bergeser ke
bawah dan produksi meningkat dari Q
1
ke Q
2
. Efisiensi ekonomi yang hilang sebesar ABC, merupakan perbedaan antara biaya produksi setelah terjadi
peningkatan output Q
1
ACQ
2
dan peningkatan penerimaan output Q
1
ABQ
2
.
a S- N
b S+ N Sumber : Monke dan Pearson 1989
Gambar 6. Dampak Subsidi dan Pajak terhadap Input Non Tradable
Keterangan : S- N
: Pajak untuk barang non tradable S+ N : Subsidi untuk barang non tradable
Pada input nontradable, intervensi pemerintah berupa halangan perdagangan tidak tampak karena input non tradable hanya diproduksi dan
dikonsumsi di dalam negeri. Intervensi pemerintah adalah subsidi positif dan subsidi negatif pajak dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6a memperlihatkan
sebelum diberlakukan pajak input, harga dan jumlah keseimbangan berada pada Pd dan Q
1
. Ketika diberlakukan pajak Pc-Pd menyebabkan produk yang dihasilkan turun menjadi Q
2
. Harga di tingkat produsen turun menjadi Pp dan
Q P
P
Q
2
Q
1
D C
A Pc
Pd Pp
B A
C
D
Q
1
Q
2
Q
3
O Pp’
Pp Pd
Pc S
S B
D D
Q
harga yang diterima konsumen naik menjadi Pc. Efisiensi ekonomi yang hilang dari produsen sebesar BDA dan dari konsumen sebesar BCA.
Gambar 6b menunjukkan adanya subsidi menyebabkan produksi meningkat dari Q
1
ke Q
2
, harga yang diterima produsen naik menjadi Pp dan harga yang diterima konsumen turun menjadi Pc. Kehilangan efisiensi dapat
dilihat dari perbandigan antara peningkatan nilai output dengan meningkatnya biaya produksi dan meningkatnya keinginan konsumen untuk membayar.
3.1.2. Policy Analysis Matrix