Pemijahan Pakan GAMBARAN UMUM KECAMATAN BOJONGSARI

c. Pemijahan

Pemijahan Ikan Neon Tetra dilakukan secara berpasangan dengan perbandingan 1 : 1 didalam akuarium kecil. Induk yang berada dalam akuarium besar dipasang-pasangkan dan dimasukkan ke dalam akuarium kecil yang sudah diisi air setinggi 15 cm. Seluruh sisi akuarium ditutup dengan plastik hitam, karena telur neon tetra sangat sensitif terhadap intensitas cahaya yang kuat. Oleh karena itu, sebaiknya akuarium diletakkan di tempat yang teduh dan tidak banyak dilalui orang dan pemijahan dilakukan setelah pukul 15.00 WIB. Pemijahan biasanya terjadi pada malam hari. Pengecekan dilakukan pada pagi hari dengan membuka sedikit plastik hitam, biasanya akan terlihat telur-telur berserakan di dasar akuarium. Induk neon tetra diangkat, sementara telur dibiarkan di dalam akuarium hingga menetas. Setelah induk diangkat, akuarium harus ditutup kembali dengan plastik hitam dan dibiarkan selama 24 jam. Membuka dan menutup plastik sebaiknya dilakukan secara bertahap agar telur tidak terlalu lama terkena cahaya matahari. Keesokan harinya, setelah menetas, telur dapat dipindahkan dengan cara disifon dengan selang kecil dan dipindahkan ke dalam akuarium besar. Setelah itu, akuarium dikosongkan, dibersihkan, dan diangin-anginkan hingga kering untuk digunakan keesokan harinya. Pemijahan neon tetra tidak dilakukan 3 hari sekali.

d. Pakan

Pakan yang digunakan adalah Artemia salina dan kutu air Daphnia sp.. Larva Artemia salina dijual dalam bentuk kalengan dan merupakan produk impor dari negara-negara subtropis, sehingga sebaliknya digunakan sesedikit mungkin untuk menekan biaya. Larva artemia harus ditetaskan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ikan. Penetasannya dilakukan dengan memasukkan larva Artemia salina ke dalam toples yang telah diisi 2 liter air dan 50 gram garam dapur, sehingga menghasilkan larutan bersalinitas sekitar 25 ppt. Larva tersebut akan menetas setelah 24 jam dalam larutan garam yang diberi aerasi. Ikan-ikan yang baru menetas diberi pakan Artemia salina hingga berumur 10 hari, setelah itu diganti dengan kutu air. Kutu air dapat diperoleh secara cuma-cuma di kolam-kolam ikan, khususnya lele, sehingga yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencapai lokasi tersedianya pakan. Kutu air diberikan sebagai pakan setelah ikan berumur 10 hari. Pada masa peralihan dari pakan Artemia salina ke kutu air, kutu air yang akan diberikan harus disaring terlebih dahulu, sehingga ikan hanya akan memakan kutu air yang berukuran kecil. Setelah itu, secara bertahap ikan dapat memakan kutu air tanpa disaring hingga ikan mencapai ukuran S.

e. Pemeliharaan