kandungan oksigen air kurang memadai. Kondisi ini akan menyebabkan ikan kekurangan oksigen dan berkumpul di permukaan air untuk memperoleh lebih
banyak oksigen. Kondisi ini dapat diatasi dengan melarutkan sedikit garam ke dalam akuarium. Garam berfungsi meningkatkan kemampuan air dalam mengikat
oksigen dan sebagai penenang sehingga ikan tidak kekurangan oksigen lagi dan kembali masuk ke dalam air.
Akuarium pemijahan harus dibersihkan dengan baik segera setelah digunakan agar jangan sampai ada telur rusak atau kotoran yang tersisa di
dalamnya, sedangkan akuarium pemeliharaan hanya dikosongkan jika ikan sudah diangkat. Akuarium dibersihkan dengan menyedot air di dalamnya hingga habis.
Seluruh sisi dinding dan dasarnya dibersihkan dengan menggunakan spons. Setelah itu, cuci sekali lagi dengan air bersih dan diangin-anginkan hingga kering
sebelum digunakan kembali. Kebersihan alat-alat seperti selang, serok, dan baskom juga harus selalu
dijaga agar tidak menjadi tempat berkembangnya bibit penyakit. Penyimpanannya pun harus memperhatikan kemudahan memperolehnya. Selang-selang untuk
penyifonan dan serok harus digantung setelah digunakan agar air yang terkandung di dalamnya segera kering. Jika serok kurang bersih dan masih basah dapat
dikerumuni semut sehingga serok menjadi mudah rusak.
f. Penanganan Ikan Sakit
Penyakit yang sering menyerang ikan jenis tetra adalah:
1. White spot
Penyakit ini disebabkan oleh serangan parasit Ichtyophthirius multifiliis, sehingga sering disebut penyakit Ich. Penyakit ini dapat menyerang ikan besar
maupun kecil. Gejalanya terlihat dengan adanya bintik-bintik putih pada sirip dan tubuh ikan. Selain itu, ikan terlihat kurang nafsu makan, lemah, malas bergerak,
sering naik ke permukaan, dan berenang dengan menggoyangkan sirip ekornya.
2. Velvet
Penyakit velvet muncul pada ikan karena serangan parasit Oodinium limneticum
. Parasit ini termasuk ke dalam kelompok Protozoa dan menyerang seluruh tubuh. Oodinium limneticum tampak seperti beludru.
Penanganan kedua penyakit ini adalah mengurangi akuarium yang berisi ikan sakit dikurangi airnya hingga tinggal setengah, kemudian diberi 3 balok
garam selama seminggu. Salinitas yang tinggi berfungsi untuk mematikan parasit. Selama masa pengobatan, ikan dipuasakan tidak diberi makan agar air tidak
tercemar oleh kotorannya. Cara lain adalah memberikan obat-obatan seperti Blichicht, Velvet, dan lain-lain.
g. Penyortiran dan Pengemasan
Ikan perlu disortir terlebih dahulu sebelum dipasarkan. Penyortiran biasanya mulai dilakukan setelah ikan berumur 1 bulan. Ikan yang akan
dipasarkan adalah yang sudah mencapai ukuran S 1 cm. Ikan yang telah melebihi ukuran S 1 cm dipisahkan dan akan dibesarkan menjadi calon induk
baru, sedangkan yang belum mencapai ukuran tersebut akan dibesarkan lagi. Setelah penyortiran, dilakukan penghitungan ikan secara manual. Ikan
yang akan dihitung diletakkan di atas sebuah baskom berisi air diletakkan selembar kain berpori-pori halus hingga kain sedikit tergenang. Penghitungan
dilakukan secara manual dengan cara menyendoki dan menghitungnya satu per satu.
Ikan-ikan tersebut kemudian dikemas dalam kantong plastik rangkap dua berukuran 60 cm x 40 cm untuk mencegah kebocoran dan diisi dengan air hanya
15-17 volumenya dan diberi oksigen murni. Setiap kantong oksigen murni dapat digunakan untuk mengisi lima kantong ikan. Sesuai standar yang berlaku, setiap
kantong plastik berisi 500 ekor ikan ukuran S atau 250 ekor ikan ukuran M.
h. Pengangkutan