Karakteristik Pengupahan Tenaga Kerja

sebanyak 2 peternak 13 persen. Karakteristik peternak ikan berdasarkan proses budidaya pada skala usaha kecil, skala usaha sedang, dan skala usaha besar dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Karakteristik Proses Budidaya Ikan Neon Tetra No. Proses Budidaya Skala Usaha Kecil Skala usaha Sedang Skala Usaha Besar Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen 1. Pembenihan dan Pembesaran 11 73 10 67 13 87 2. Pembesaran 4 27 5 33 2 13 Total 15 100 15 100 15 100 Sumber : Data Primer, diolah 2012

6.2.3. Karakteristik Pengupahan Tenaga Kerja

Tenaga kerja sewa dibutuhkan peternak ikan untuk membantu dalam proses pemeliharaan ikan yang meliputi pemberian pakan ikan sampai proses pengepakan. Peternak ikan yang membayar tenaga kerja sewa dengan bagi hasil pada skala usaha kecil sebanyak 2 peternak 13 persen, pada skala usaha sedang sebanyak 8 peternak 53 persen dan pada skala usaha besar sebanyak 4 peternak 27 persen. Bagi hasil yang diterapkan yaitu keuntungan yang didapatkan dari usaha budidaya ikan dibagi berdasarkan presentase yang disepakati antara pemilik usaha dan tenaga kerjanya. Peternak ikan yang membayar tenaga kerja dengan upah harian atau gaji bulanan pada skala usaha besar sebanyak 9 peternak 60 persen, sedangkan pada skala usaha kecil dan skala usaha sedang tidak ada yang membayar tenaga kerja sewa dengan upah harian atau gaji bulanan. Peternak ikan yang tidak menggunakan tenaga kerja sewa pada skala usaha kecil sebanyak 13 peternak 87 persen, pada skala usaha sedang sebanyak 7 peternak 47 persen, dan pada skala usaha besar sebanyak 2 peternak 13 persen. Karakteristik peternak ikan berdasarkan cara pengupahan tenaga kerja pada skala usaha kecil, skala usaha sedang, dan skala usaha besar dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Karakteristik Pengupahan Tenaga Kerja No. Pengupahan Tenaga Kerja Skala Usaha Kecil Skala usaha Sedang Skala Usaha Besar Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen 1. Bagi hasil 2 13 8 53 4 27 2. Upah atau gaji 9 60 3. Tidak menggunakan tenaga kerja 13 87 7 47 2 13 Total 15 100 15 100 15 100 Sumber : Data Primer, diolah 2012

VII. KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF USAHA

BUDIDAYA IKAN HIAS NEON TETRA Keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif usaha budidaya Ikan Neon Tetra dianalisis menggunakan alat analisis Policy Analysis Matrix PAM. Hasil perhitungan menggunakan PAM untuk usaha budidaya Ikan Neon Tetra di Kecamatan Bojongsari disajikan pada Tabel 21. Tabel 21. Policy Analysis Matrix Usaha Budidaya Ikan Hias Neon Tetra pada setiap Skala Usaha di Kecamatan Bojongsari Tahun 2011 RpTahun Uraian Penerimaan Biaya Keuntungan Input Tradable Faktor Domestik Skala Usaha Kecil Privat 31 200 000 1 837 301.03 17 206 026.12 12 156 672.85 Sosial 46 452 120 1 141 574.29 19 942 805.27 25 367 740.44 Divergensi -15 252 120 695 726.74 -2 736 779.15 -13 211 067.59 Skala Usaha Sedang Privat 51 600 000 2 748 651.11 20 694 578.34 28 156 770.55 Sosial 76 824 660 1 716 379.88 25 081 430.22 50 026 849.90 Divergensi -25 224 660 1 032 271.23 -4 386 851.88 -21 870 079.35 Skala Usaha Besar Privat 78 000 000 3 670 047.86 29 473 308.74 44 856 643.40 Sosial 116 130 300 2 344 650.37 35 664 734.20 78 120 915.43 Divergensi -38 130 300 1 325 397.49 -6 191 425.46 -33 264 272.03 Sumber : Data Primer, diolah 2012 Tabel PAM yang telah disusun selanjutnya akan dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai-nilai yang akan menjadi indikator tingkat keuntungan yang diperoleh dari ekspor komoditas Ikan Neon Tetra pada kondisi privat dan sosial, nilai keunggulan komparatif dan kompetitif, serta nilai untuk mengukur pengaruh kebijakan pemerintah pada output dan input. Berdasarkan Tabel 21, diperoleh indikator-indikator Policy Analysis Matrix yang disajikan pada Tabel 22.