168
3.6. KELAINAN SKALA UKUR
3.6.1. Ketelitian
Ketelitian juga dikenal sebagai reproduksibilitas. Ketelitian pembacaan merupakan kecocokan antara pembacaan-pembacaan itu
sendiri. Jika nilai yang sama dari peubah yang terukur, diukur beberapa kali dan memberikan hasil yang kurang-lebih sama, maka alat ukur tersebut
dikatakan mempunyai ketelitian atau reproduksibilitas tinggi, dan juga berarti alat ukur tidak mempunyai penyimpangan. Penyimpangan nilai alat ukur
yang telah dikalibrasi disebabkan oleh berbagai faktor seperti, kontaminasi logam pada termokopel. Hal ini terjadi secara berangsur-angsur dalam satu
periode waktu, dan nampaknya tidak diperhatikan. Penyimpangan ini hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan secara berkala kalibrasi alat ukur.
3.6.2. Ketepatan
Ketepatan didefinisikan sebagai tingkat perbedaan yang sekecil- kecilnya antara nilai pengamatan dengan nilai sebenarnya. Untuk
memperoleh ketepatan yang diharapkan kalibrasi alat ukur, perlu dilakukan secara berkala dengan menggunakan standar konstan yang telah diketahui.
Meskipun semua pemakai alat ukur bertujuan agar selalu
memperoleh tingkat ketepatan setinggi mungkin, namun kesalahan relatif tetap harus diingat. Ukuran relatif suatu kesalahan biasanya dinyatakan
dalam lingkup nilai sesungguhnya dari kuantitas yang diukur, sebagai persentase. Sebagai contoh, bila termokopel digunakan untuk mengukur
suhu api, misalnya pada 1.000°C dengan ketepatan ± 5°C, maka persentase kesalahannya adalah :
5 ,
100 100
000 .
1 5
x
Namun bila kesalahan ± 5°C terjadi pada pengukuran suhu air mendidih pada 100°C, maka persentase kesalahannya adalah :
5 ,
100 000
. 1
5
x
169 Jauh lebih serius kesalahannya.
3.6.3. Kepekaan
Kepekaan alat ukur secara umum mengacu kepada dua hal. Pada beberapa kasus kepekaan menyatakan perubahan terkecil nilai peubah
yang diukur di mana alat ukur memberikan tanggapan sementara aliran pemikiran lain menganggap kepekaan aan sebagai ukuran perubahan yang
dihasilkan oleh alat ukur untuk suatu perubahan peubah yang diukur. Daerah mati dead zone adalah rentang nilai terbesar dari peubah yang
diukur di mana alat ukur tidak memberikan tanggapan. Daerah mati biasanya terjadi karena gesekan pada alat pencatat. Juga ditemukan jenis
mekanisme tertentu yang hanya dapat menunjukkan sedikit perubahan dan perubahan diskrit dari nilai peubah yang diukur.
3.6.4. Jangkauan Rangebility
Jangkauan rangeabilitas dari instrumen biasanya diartikan perbandingan pembacaan meter maksimum ke pembacaan meter minimum,
di mana kesalahan kurang dari harga yang dinyatakan. Dalam hal pengukuran yang mempunyai jarum atau pena, ketidakmampuan pemakai
untuk menafsirkan
perpindahan kecil dari jarum atau pena secara tepat, membatasi jangkauan.
3.6.5. Kalibrasi
Kalibrasi mengacu kepada satu keadaan di mana semua masukan yang dikehendaki, yang mengganggu, yang mengubah kecuali satu
masukan dipertahankan pada nilai tetap. Masukan yang dipelajari tersebut kemudian diubah-ubah sepanjang rentang nilai konstanta yang sama, yang
menyebabkan nilai keluaran berubah sepanjang rentang nilai konstanta tertentu. Prosedur yang sama diulangi secara bervariasi sesuai dengan
setiap masukan yang diteliti berdasarkan minat, sehingga mengembangkan satu kumpulan hubungan masukan-keluaran statis.
Tidak mungkin melakukan kalibrasi suatu alat ukur dengan ketepatan lebih besar dari standar yang diikuti adalah suatu standar kalibrasi yang
paling sedikit mempunyai ketepatan 10 kali alat ukur yang dikalibrasi. Jadi