ANGKA PENTING DAN GALAT
154
Pada hasil pengukuran mistar tadi dinyatakan dalam bilangan penting yang mengandung 4 angka penting : 114,5 mm. Tiga angka
pertama, yaitu: 1, 1, dan 4 adalah angka eksak karena dapat dibaca pada skala, sedang satu angka terakhir, yaitu 5 adalah angka taksiran
karena angka ini tidak bisa dibaca pada skala, tetapi hanya ditaksir. Aturan-aturan angka penting:
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting. 2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk
angka penting. 3. Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir dari angka-
angka yang ditulis di belakang koma desimal termasuk angka penting.
4. Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal adalah bukan angka penting.
5. Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya yang memiliki angka-angka nol pada deretan akhir harus dituliskan
dalam notasi ilmiah agar jelas apakah angka-angka nol tersebut adalah angka penting atau bukan
Bilangan penting diperoleh dari kegiatan mengukur, sedangkan bilangan eksak diperoleh dari kegiatan membilang. Hasil perkalian
atau pembagian antara bilangan penting dengan bilangan eksak hanya boleh memiliki angka penting sebanyak bilangan pentingnya.
Angka lebih kecil dari sama dengan 4 ditiadakan dalam pembulatan, sehingga angka sebelumnya tidak berubah. Angka lebih besar sama
dengan 5 dibulatkan ke atas, sehingga angka sebelumnya bertambah dengan satu.
Banyak angka penting dalam hasil perkalian atau pembagian bilangan-bilangan penting sama dengan banyak angka penting dari
bilangan penting yang memiliki angka penting paling sedikit. Hasil penjumlahan atau pengurangan bilangan-bilangan penting hanya
boleh mengandung satu angka taksiran. Hasil memangkatkan atau
155
menarik akar suatu bilangan penting hanya boleh memiliki angka penting sebanyak angka penting dari bilangan penting yang
dipangkatkan atau ditarik akarnya. Perbedaan hasil pengukuran panjang suatu benda dengan
mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup adalah pada ketidakpastian uncertainty pengukuran tersebut. Pengukuran
dengan mikrometer sekrup memiliki ketidakpastian yang lebih kecil; ini menghasilkan suatu pengukuran yang lebih akurat. Ketidakpastian
juga disebut galat error, karena hal tersebut juga mengindikasikan
selisih maksimum yang mungkin terjadi antara nilai terukur dan nilai sebenarnya. Ketidakpastian atau galat dari sebuah nilai terukur
bergantung pada teknik pengukuran yang dilakukan. Dalam mengindikasikan akurasi nilai terukur yaitu, seberapa
dekat nilai terukur itu terhadap nilai sebenarnya dengan menuliskan bilangan diikuti simbol ± dan bilangan kedua yang menyatakan
ketidakpastian pengukuran. Misalnya diameter sebuah silinder
dituliskan 54,56 ± 0,02 mm, ini berarti nilai sebenarnya tidak mungkin kurang dari 54,54 mm atau lebih dari 54,58 mm.
Selain dengan cara di atas, akurasi juga dapat dinyatakan
dengan galat fraksional atau galat persen. Untuk diameter silinder
seperti contoh di atas fraksi kesalahannya adalah 0,02 mm 54,56 mm atau sekitar 0,0004; persen kesalahannya sekitar 0,04.