Kapur hidrolik Bahan mentah ;

125 memperlihatkan juga sifat-sifat seperti pozzolan dan dapat dipergunakan sebagai kapur teras pozzolime. Hasil akhir adalah campuran dari pozzolan dan kapur tohor. Perbandingannya berkisar antara 1 : 2 dan I : 3 de ngan kapur selalu situ bagian dan pozzolan dua atau tiga bagian. Dapur pembakaran kapur di Indonesia berkisar antara yang paling sederhana sampai yang cukup modern dengan cerobong vertikal. Dapur ini biasanya diisi dengan batu kapur yang ukurannya terlampau besar, dengan akibat bahwa sebagian terbakar berlebihan, cukup terbakar, kurang terbakar, atau tidak terbakar sehingga hasilnya kurang memuaskan. Disamping itu dalam mematikan kapur tohor yang dihasilkan itu, seringkali dipergunakan terlalu banyak air, sehingga kapur mati yang diperoleh kadar airnya terlalu tinggi yang menyebabkannya segera menyerap karbondioksida dari udara dan membentuk kembali kalsium karbonat. Di Padalarang batu kapur yang dibakar itu berukur- an jauh lebih kecil dari pada yang telah disebut diatas. Sebagai bahan pembakaran dipakai kayu dan serbuk arang batu yang dicampurkan dalam jumlah-jumlah tertentu diantara batu kapur. Selanjutnya pembakaran dilakukan dengan menggunakan kayu melalui dua buah lubang pembakaran dibawah. Kapur tohor yang dihasilkan adalah ringan, suatu bukti bahwa pembakaran telah dilaksanakan dengan baik dan kapur mati yang diperoleh adalah kering serta halus tanpa gumpalan-gumpalan. 126 Pemecah batu Apabila hanya beberapa ratus kilogram kapur tohor akan dimatikan, maka dengan menghamparkan kapur tohor itu dan kemudian memercikannya dengan air akan didapat kapur mati yang kering serta cukup baik jika dilaksanakan dengan seksama. Namun demikian dengan membasahi kapur tohor tersebut dengan cukup air akan diperoleh hasil yang lebih memuaskan. Bilamana 10 atau 50 ton kapur tohor akan dimatikan perlu tersedia suatu peralatan industri khusus guna keperluan tersebut. Sifat-sifat Hasil akhir adalah batu kapur silikat dan kira-kira 14 nya adalah kapur tohor. Bahan berbentuk halus tersebut dapat segera bergabung dengan air. 127 Kapur hidrolik memperl.ihatkan sifat-sifat hidroliknya, namun tidak cocok untuk bangunan-bangunan didalam air oleh karena untuk mencapai kekerasannya kapur hidrolik membutuhkan udara segar. Udara diperlukan agar proses karbonisasi antara kalsium hydroxida dan karbondioksida dari udara berlangsung dengan baik. Proses ini menghasilkan kalsium karbonat yang akan mengeras, sehingga kapur mencapai kekuatannya yang penuh. Sifat-sifat umum dari kapur adalah sebagai berikut ;  Kekuatan kecil rendah  Berat jenis rata-rata 1 kgdm 3 .  Bersifat hidrolik  Tidak menunjukan pelapukan  Dapat terbawa arus. Waktu perawatan adalah sebagai berikut ;  Perawatan dimulai setelah 1 jam  Perawatan diakhiri setelah 15 jam Penggunaannya meliputi antara lain ;  Adukan untuk tembok.  Untuk lapisan bawah plesteran  Untuk plesteran akhir.  Sebagai adukan jika dicampur dengan semen.  Sebagai bahan pembantu untuk beton indah expose-concrete.

C. Semen Teras

Teras adalah suatu bahan yang mengandung Silisium atau Aluminium yang tidak mempunyai sifat penyemenan, namun dalam bentuk serbuk halus dan jika dibubuhi air dapat bereaksi dengan kalsiumhydroxida pada suhu ruangan dan membentuk senyawa- senyawa yang mempunyai sifat-sifat semen. Teras alam selanjutnya dapat dibagi dalam ; 1. Batu apung, obsidian, scoria, tuf, santorin dan teras yang dihasilkan dari batuan volkanik. 128 2. Teras yang mengandung silika halus amorph yang tersebar dalam jumlah banyak dan dapat bereaksi dengan kapur jika dibubuhi air, kemudian membentuk silikat yang mempunyai sifat-sifat hidrolik. Teras buatan meliputi abu arang-batu, terak ketel uap dan hasill tambahan dari pengolahan bijih bauxit. Cara pembuatan teras buatan ; Semen teras dibuat dengan menggiling langsung batuan volkanik atau dengan membakar dan kemudian menggiling lempung, batu tulis dan tanah diatomee. Semen teras meliputi semua bahan semen yang dibuat dengan menggunakan teras dan kapur tohor yang tidak membutuhkan pembakaran. Penggunaan teras buatan ; Semen teras jarang sekali digunakan dalam bidang konstruksi beton, semen teras dapat dipakai jika perlu menggunakan banyak bahan semen namun bangunan yang bersangkutan tidak perlu kuat. Dalam jumlah terbatas semen teras dipergunakan pula untuk pembetonan masal yang membutuhkan panas hydrasi rendah. Semen merah Semen merah dapat dibuat dengan membakar lempung atau batu tulis dan kemudian menggilingnya, dapat juga dibuat dengan menggiling bata merah atau terak dapur tinggi untuk membuat baja.

D. Semen Terak

Semen terak adalah semen hidrolik yang sebagian besar terdiri dari suatu campuran seragam serta kuat dari terak dapur tinggi dan kapur tohor, 60 dari berat semen terak terdiri dari terak dapur tinggi, campuran itu biasanya tidak dibakar. Kita kenal dua jenis semen terak, jenis pertama dapat dipergunakan dalam kombinasi dengan semen portland untuk pembuatan beton dan dalam kombinasi dengan kapur untuk pembuatan adukan tembok. Jenis ke-dua adalah semen terak yang mengandung bahan pembantu berupa udara, penggunaannya sama seperti jenis pertama