120
- Semen alumina - Semen expansif Dan jenis-jenis lain seperti ;
- Semen portland putih - Semen berwarna
- Semen yang dipakai waktu pengeboran minyak - Semen yang digunakan dengan pengaturan
- Semen kedap air - Semen hydrophobik
- Semen anti-bakteri - Semen Barium dan Stronsium
2. Semen non-hidrolik
Jenis-jenis semen ini tidak dapat mengikat serta mengeras didalam air, akan tetapi perlu udara untuk dapat mengeras, contoh
utama dari jenis semen non-hidrolik adalah kapur.
Tujuan dari penggunaan semen. Tujuan dari penggunaan semen adalah mencampurkan butir-butir
batu sedemikian sehingga menjadi masa yang padat. Penggunaannya aritara lain adalah untuk pembuatan beton,
adukan untuk tembok dan barang-barang lain.
Bahan mentah serta pembuatan. Batu kapur merupakan elemen utama untuk semua jenis semen.
Jenis-jenis semen dengan berbagai-bagai mutu diperoleh dengan mengatur komposisi kapur atau dengan mengatur komposisi
kapur dengan komponen-komponen lain dari semen. Dengan membakar bahan mentah yang bersangkutan, maka
bahan tersebut akan kehilangan air dan karbon dioxida, bahan baru hasil pembakaran mempunyai kemampuan untuk menyerap
air lagi apabila digiling halus, sehingga setelah itu bila dicampur dengan air bahan halus tersebut dapat membentuk dirinya
kembali menjadi bahan batu.
Proses perawatan. Waktu perawatan berlansung sejak air dibubuhkan pada semen
sampai pengikatan awal dari pasta semen, permulaan serta lamanya proses perawatan bergantung pada jenis semen yang
digunakan dan cara pengerjaannya. Selama waktu perawatan bahan yang bersangkutan tidak boleh dipengaruhi oleh getaran
121
mekanis, guncangan atau panas, sebab kekuatannya dapat berkurang sehingga tidak sesuai lagi dengan persyaratan.
Proses pengerasan.
Proses pengerasan berlansung sejak tercapainya pengikatan awal. Lamanya proses pengerasan serta penambahan kekuatan
berlangsung untuk jangka waktu yang lama. Bahan yang bersangkutan memerlukan perlakuan yang hati-hati dan tidak
boleh dipengaruhi oleh perlakuan-perlakuan kasar dari luar.
2.6.9. Kapur
Kapur telah digunakan berabad-abad lamanya sebagai bahan adukan dan plesteran untuk bangunan yang diketemukan dalam
pyramida-pyramida di Mesir, yang dibangun lebih dari 4500 tahun yang lalu. Kapur dipergunakan sebagai bahan pengikat selama jama Romawi
dan Yunani. Orang-orang Romawi menggunakan beton untuk membangun
Colleseum dan Pantheon, dengan cara mencampurkan kapur dengan abu gunung berapi yang didapat dekat Pozzuoli, Italia, yang mereka
namakan Pozzolan teras . Fundasi dari kebanyakan jalan-jalan orang Romawi merupakan
tanak dasar yang distabilisasi dengan kapur, termasuk jalan termasyhur Via Appia.
Kini kapur dipergunakan didalam bidang ; - Pertanian
- Industri karet - Industri Kimia
- Industri kayu - Industri Pharmasi
- Industrri gula - Industri baja
- Industri semen Kapur adalah batu endapan yang terbentuk melalui suatu proses
kimia dan mekanis dalam alam. Lihat juga dalam bahan kuliah geologi.