Termometer Kontak atau Termokopel

177 Selama audit, suhu dapat diukur dari:  Udara ambien  Air pendingin chilled water di plant pendingin.  Udara masuk kedalam unit handling udara pada plant pendingin udara.  Air pendingin masuk dan keluar pada menara pendingin.  Permukaan jalur pemipaan steam, boiler, kiln.  Air masuk boiler.  Gas buang.  Kondensat yang kembali.  Pemanasan awal pasokan udara untuk pembakaran.  Suhu dari bahan bakar minyak. Pencegahan dan keselamatan pengukuran berikut diterapkan ketika menggunakan termometer :  Probe harus dilumuri cairan dan pengukuran harus diambil setelah satu-dua menit, yaitu setelah pembacaan stabil.  Sebelum menggunakan termokopel, jarak antara suhu dimana termokopel didesain harus diperiksa.  Probe dari termokopel jangan pernah menyentuh api menyala.  Sebelum menggunakan termometer non kontak, pancaran harus diatur sesuai dengan suhu permukan yang diukur.  Periksa manual operasi dari instruksi peralatan pemantauan lebih rinci untuk keselamatan dan pencegahan sebelum menggunakan peralatan. 178

6. Uji Operasional

Semua alat pengukuran harus dikontrol pada saat pertama beroperasi dan sesudah digunakan paling sedikit satu kali pertahun dengan menggunakan termometer terkalibrasi. Pengujian harus dilakukan paling sedikit dengan satu nilai pada rentang temperatur dimana alat dioperasikan. Untuk pengukuran pada temperatur kamar misal alat tersebut dicek pada 15 – 25 C. Suhu yang ditunjukkan oleh masing-masing termometer dicek oleh termometer terkalibrasi, dimana termometer-termometer tersebut dimasukkan kedalam lemari pendingin atau penangas air water bath, sampai temperatur yang ditunjukkan oleh masing -masing termometer stabil paling sedikit dalam satu menit. Untuk pengukuran suhu udara dengan menggunakan termometer, hal berikut dianjurkan untuk memperlambat penunjukan suhu, tempelkan gabus atau kapaswool pada ujung termometer dan biarkan termometer kira-kira 1 satu jam untuk mencapai temperatur diinginkan. Contoh pengujian menggunakan pengukuran 2 dua nilai : Catatan pada pengukuran alat sebagai koreksi - 0,3 pada 22 C - 0,2 pada 12 C Pada tanyangan menunjukkan : 19,7 C Temperatur yang sebenarnya adalah : tayangan + koreksi = 19,7 – 0,3 = 19,4 C

7. Rentang kerja yang diijinkan

Deviasi yang diijinkan pada termometer minimummaksimum dari termometer kalibrasi, tidak boleh lebih dari 2,0 C, deviasi dari termometer biasa normal tidak 179 boleh lebih dari 1 C, jika tidak ada nilai-nilai lainnya yang disimpan pada buku peralatan.

8. Pembersihan dan Perawatan

Sensor temperatur harus dibersihkan dengan solvent pelarut dan dibersihkan dengan air bebas mineral aquadest, setelah digunakan.

9. Kelainan skala ukur atau pengukuran dalam kasus

penyimpangan deviasi Dalam kasus terjadinya penyimpangan lebih tinggi atau lebih rendah +- 5 o C, yang ditunjukkan oleh termometer pada alat, harus ditentukan faktor koreksi suhu yang diinginkan suhu terukur dan dicantumkan secara jelas pada alat. Pada kasus lainnya dari deviasi suhu yang dijinkan, harus didokumentasikan pada buku alat.

10. Laporan atau Dokumentasi

Test-test operational harus dicatat sebagai lampiran dalam buku peralatan. Sebagai suatu alternatif, buku terpisah dapat dipakai untuk mencatat atas semua peralatan pengukur suhu yang terdapat di wilayah kerja tertentu. Dalam kasus ini, peralatan yang dimaksud harus diberikan label yang jelas. Selama test operational, peralatan kalibrasi dan suhu terukur dan nilai aktualnya jika ada deviasinya harus didokumentasikan berbarengan dengan tanggal dan tanda tangan.

11. Pencegahan dan keselamatan pengukuran

Pencegahan dan keselamatan pengukuran berikut diterapkan ketika menggunakan termometer:  Probe harus dilumuri cairan dan pengukuran harus diambil setelah satu – dua menit, yaitu setelah pembacaan stabil.