Termometer Non-kontak atau termometer inframerah.

175 digunakan atau tidak dapat menunjukkan pembacaan yang akurat, seperti sebagai berikut: - Bila dibutuhkan pengukuran pada respon yang cepat, seperti pengukuran pada benda yang bergerak contoh: rol, mesin bergerak atau belt conveyor - Karena adanya bahan pencemaran atau kondisi berbaha ya misalnya: tegangan tinggi - Jarak yang terlalu jauh atau tinggi - Suhu yang terlalu tinggi untuk termokopel atau kontak sensor lainnya - Obyek dalam keadaan vakum atau pada kondisi atmosfir terkontrol lainnya - Obyek dikekelingi oleh medan listrik seperti induksi panas Prinsip dasar termometer infra merah adalah bahwa semua obyek memancarkan energi infra merah. Semakin panas suatu benda, maka molekulnya semakin aktif dan semakin banyak energi infra merah yang dipancarkan. Termometer infra merah terdiri dari sebuah lensa yang focus mengumpulkan energi infra merah dari obyek ke alat pendeteksdetektor. Detektor akan mengkonversi energi menjadi sebuah sinyal listrik, yang menguatkan dan melemahkan dan ditampilkan dalam unit suhu setelah dikoreksi terhadap variasi suhu ambien. 176 Gambar 3.14. Termometer Inframerah atau Non-kontak

5. Termometer Kontak atau Termokopel

Termokopel termometer kontak terdiri dari dua logam yang tidak sama, digabung menjadi satu pada ujungnya. Bila gabungan dua logam dipanaskan atau didinginkan, tegangan akan dihasilkan yang dapat dikorelasikan kembali kepada suhu. Probe dimasukkan kedalam aliran cairan atau gas untuk mengukur suhunya, misalnya: gas buang, udara atau air panas. Probe jenis daun digunakan untuk mengukur suhu permukaan. Pada hampir semua kasus, termokopel secara langsung memberikan pembacaan pada unit yang dihendaki derajat Celsius atau Fahrenheit pada panel digital Pada audit energi, suhu merupakan salah satu parameter yang penting untuk diukur dalam rangka menentukan kehilangan atau membuat keseimbangan energi panas. Pengukuran suhu diambil pada audit unit pendingin udara, boiler, tungku, sistim steam, pemanfaatan kembali panas, penukar panas dan lain sebagainya. 177 Selama audit, suhu dapat diukur dari:  Udara ambien  Air pendingin chilled water di plant pendingin.  Udara masuk kedalam unit handling udara pada plant pendingin udara.  Air pendingin masuk dan keluar pada menara pendingin.  Permukaan jalur pemipaan steam, boiler, kiln.  Air masuk boiler.  Gas buang.  Kondensat yang kembali.  Pemanasan awal pasokan udara untuk pembakaran.  Suhu dari bahan bakar minyak. Pencegahan dan keselamatan pengukuran berikut diterapkan ketika menggunakan termometer :  Probe harus dilumuri cairan dan pengukuran harus diambil setelah satu-dua menit, yaitu setelah pembacaan stabil.  Sebelum menggunakan termokopel, jarak antara suhu dimana termokopel didesain harus diperiksa.  Probe dari termokopel jangan pernah menyentuh api menyala.  Sebelum menggunakan termometer non kontak, pancaran harus diatur sesuai dengan suhu permukan yang diukur.  Periksa manual operasi dari instruksi peralatan pemantauan lebih rinci untuk keselamatan dan pencegahan sebelum menggunakan peralatan.