Proses Lapis Listrik Fungsi dari benda yang dilapisi.

92 Tahap 1. Proses Persiapan Sebelum lapis listrik dilakukan pada suatu benda kerja, permukaan benda kerja tersebut harus berada dalam kondisi yang betul-betul bersih, bebas dari segala macam pengotor. Persyaratan ini mutlak perlu agar bisa didapatkan hasil lapis listrik yang baik. Secara umum persiapan ini harus memenuhi 2 tujuan. a. Menghilangkan semua pengotor yang ada pada permukaan. b. Mendapatkan keadaan fisik permukaan yang baik dari permukaan. Jenis kotoran yang biasa dijumpai pada permukaan logam dapat digolongkan sebagai berikut : a. kotoran organik b. kotoran anorganikoksida c. kotoran lainnya. Pemilihan teknik persiapan ini tergantung dari pengotornya, tetapi secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. cara mekanik b. pembersihan dengan pelarut solvent c. pembersihan dengan alkali baik celup atau elektrokimia d. pembersihan dengan asam. Tahap 2. Proses Lapis Listrik Setelah benda kerja betul-betu bersih, maka benda kerja tersebut sudah siap untuk dilapisi. Cara melapisi : benda kerja dijadikan katoda, dicelupkan ke dalam larutan elektrolit yang mengandung garam dari logam pelapisnya. Sedangkan anodanya biasanya berbentuk batangan atau lempengan dari logam, dan biasanya terbuat dari logam yang akan dilapiskan. Kemudian sistim tersebut dihubungkan dengan sumber arus. Adapun kondisi operasi yang perlu direncanakan adalah :  rapat arus  waktu  temperatur  komposisi larutan elektrolit. 93 Tahap 3. Pengerjaan Akhir. Benda kerja setelah mengalami proses lapis listrik, perlu dibilas dicuci bersih-bersih dan kemudian dikeringkan. Kadang-kadang perlu juga dilakukan proses lebih lanjut misalnya dipasifkan atau diberi lapis pelindung yang transparant lacquer.

3. Hal-hal yang berpengaruh dalam pelapisan

a. Sumber arus atau besarnya potensial arus yang digunakan dalam proses pelapisan. b. Pemakaian rendaman elektrolit bath constituents c. Penambahan bahan lain berupa zat anorganik atau anorganik adding agents d. Karakteristik katoda yang akan dilapisi terutama sifat dan bentuk permukaan. e. Keadaan posisi geometrik benda kerja terhadap anoda. f. Faktor lain yang menentukan hasil pelapisan yaitu : struktur dan ukuran butir elektrodeposit yang menentukan kekuatan adhesinya.

4. Keuntungan dan Kelemahan Proses Lapis Listrik.

Bila dibandingkan dengan proses-proses lapis listrik logam yang lain, ternyata proses lapis listrik mempunyai beberapa keuntungan dan kelemahan. a. Keuntungan proses lapis listrik. i Suhu operasi tidak terlalu tinggi paling tinggi sekitar 600 – 700 o C ii Ketebalan lapisan lebih mudah dikendalikan iii Permukaan lapisan bisa halus iv Hemat dalam pemakaian logam pelapis b. Kelemahan proses lapis listrik. i Adanya keterbatasan dalam ukuran dan disain dari benda yang akan dilapisi. ii Hanya bisa dilakukan ditempat pelapisan tidak bisa dilakukan di lapangan. iii Terbatas pada benda kerja yang konduktor. 94 Dengan adanya kemajuan dari teknoloai lapis listrik, ternyata kelemahan-kelemahan yang tersebut di atas telah bisa diatasi. Kelemahan i dan ii bisa diatasi dengan adanya proses lapis listrik selektip selective area plating. Dengan menggunakan alat semacam sikat, benda yang akan dilapisi tidak perlu dibawa ke tempat pelapisan, bisa dilapisi dilapangan. Ukuran dan bentuk benda yang akan dilapisi pun tidak menjadi masalah lagi karena dengan cara selektip ini, tidak diperlukan bak pelapisan. Kelemahan iii dapat diatasi dengan adanya proseselectroless.

D. Dasar Teori Elektroplating

Elektroplating dibuat dengan jalan mengalirkan arus listrik melalui larutan antara logam atau material lain yang konduktif. Dua buah plat logam merupakan anoda dan katoda dihubungkan pada kutub positif dan negatif terminal sumber arus searah DC. Logam yang terhubung dengan kutub positif disebut anoda dan yang terhubung dengan kutub negatif disebut katoda. Ketika sumber tegangan digunakan pada elektrolit, maka kutub positif mengeluarkan ion bergerak dalam larutan menuju katoda dan disebut sebagai kation. Kutub negatif juga mengeluarkan ion, bergerak menuju anoda dan disebut sebagai anion. Larutannya disebut elektrolit. Hubungan antara voltase dalam elektrolit dan kekuatan arus listrik yang mengalir ditunjukkan oleh hukum Ohm yaitu : I = R E Suparni Setyowati Rahayu, 1996:62 Dimana : I = Arus listrik Ampere E = Beda potensial Volt R = Resistansi Ohm Besarnya listrik yang mengalir yang dinyatakan dengan Coulomb adalah sama dengan arus listrik dikalikan dengan waktu. Dalam pemakaian secara umum atau dalam pemakaian elektroplating satuannya adalah ampere-jam Ampere-hour yang besarnya 3600 coulomb, yaitu sama dengan listrik yang mengalir ketika arus listrik sebesar 1 ampere mengalir selama 1 jam.