Terbentuknya anoda dan katoda

77 tensial atau energi bebas dari titik yang satu terhadap yang lain disekitarnya. Perbedaan potensial ini dapat dihasilkan misalnya oleh dua jenis logam yang berhubungan secara listrik, perbedaan rasa, perbedaan suhu, perbedaan tegangan, perbedaan besar butiran, daerah pinggir dan tengah butiran dan juga pengaruh konsentrasi dari lingkungan. Kondisi-kondisi yang dapat membentuk daerah anoda dan katoda dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 2.1. Terbentuknya Anoda dan Katoda KONDISI ANODA KATODA Logam berbeda Fe Cu Zn Fe Fasa berbeda :  Fe 3 C Fe Zn  Cu Fe Fe 3 C S u h u Tegangan Butiran panas tegang halus pinggir dingin kasar tengah Konsentrasi oksigen Kotoran Rendah Tengah Tinggi Pinggir Sesuai dengan Galvanic Series dalam Electrochemical Series

5. Jenis-jenis Korosi

Serangan korosi pada logam-logam oleh lingkungannya dapat menghasilkan berbagai bentuk kerusakan. Jenis kerusakan yang terjadi tidak hanya tergantung pada jenis logam, keadaan fisik logam dan keadaan penggunaan-penggunaannya, tetapi juga tergantung pada lingkungannya. Ditinjau dari bentuk produk atau prosesnya, korosi dapat dibedakan dalam beberapa jenis, di antaranya : 78 a. Korosi merata : Serangan korosi yang merata diseluruh permukaan logam. Korosi merata umumnya terjadi pada permukaan - permukaan logam yang memiliki komposisi kimia sejenis atau memiliki mikro struktur sejenis. Korosi merata merupakan bentuk kerusakan yang paling umum dijumpai. b. Korosi lubang pitting : Serangan korosi yang membentuk lubang. Korosi lubang biasanya merupakan hasil dari aksi sel korosi autokatalitik setempat. Dengan demikian kondisi kondisi korosi yang dihasilkan di dalam lubang cenderung mempercepat proses korosi. Korosi lubang sangat membahayakan karena biasanya hanya berbentuk lubang kecil bahkan kadang-kadang dari luar tertutup dan hanya merupakan permukaan yang kasar. c. Korosi celah crevice corrosion : Serangan korosi pada celah- celah yang umumnya terjadi karena adanya jebakan air atau elektrolit diantara celah, sambungan dan sebagainya. Korosi celah ini juga dapat autokatalitik karena hidrolisa ion - ion logam yang terjadi di dalam celah dan juga penimbunan muatan positif larutan di dalam celah. d. Korosi galbani galvanic corrosion : Serangan korosi yang terjadi apabila dua logam yang berbeda dihubungkan satu dengan yang lain. Logam yang kurang mulia akan bertindak sebagai anoda dan yang lebih mulia sebagai katoda. Kecenderungan terkorosi tergantung pada jenis logam yang berkontak dan luas permukaan daerah katoda dan anodanya. e. Korosi selektif : Serangan korosi yang bersifat selektif. Paduan yang terdiri dari unsur-unsur yang memiliki aktifitas elektrokimia jauh berbeda akan mudah terpengarah oleh korosi selektif. f. Korosi antar kristal intergranular corrosion : Serangan korosi yang terjadi pada batas kristal butir dari suatu logampaduan karena paduan yang kurang sempurna ada kotoran yang masuk atau adanya gas hidrogen atau oksigen yang masuk