Jenis Penelitian METODOLOGI PENELITIAN
rumah, entah di kampung asal atau mengontrak rumah di kota. Yang jelas, mereka tidak ingin kembali ke jalan dan hidup sebagaimana masyarakat lain. YSS Selayang
Pandang Ultah ke-35, 2001. Penduduk dari luar daerah Pingit sering menyebutnya sebagai “daerah
hitam” karena terkenal dengan banyaknya pelaku tindak kriminal berasal dari daerah ini. Mayoritas penduduk Pingit menghidupi keluarganya dengan bekerja keras
sebagai pengemis, pemulung, tukang becak, bahkan pekerja seks Sindhunata, 2001:5. RT 1 merupakan administratif dari PSP YSS yang memiliki mayoritas
penduduk RT 1 termasuk dalam ketegori ekonomi menegah ke bawah Ouda Teda Ena, 2001. Sindhunata Bermimpi Bersama Anak-anak Tepi Kali Winongo, 2001:5
mengatakan bahwa Pingit adalah lingkungan yang tidak berpendidikan. Orang tua mendidik anak-anaknya dengan keras, membentak-bentak penuh kemarahan dan caci
maki.. Wilayah Pingit terutama RT 1 ini merupakan wilayah yang padat penduduk. Keadaaan antara rumah penduduk RT 1 saling berdempetan, bahkan satu rumah bisa
dihuni antara 2-3 keluarga. Subjek penelitian adalah keluarga yang tinggal di YSS. Mereka tinggal di
dalam rumah-rumah bambu semi permanen yang sudah disediakan oleh PSP YSS. Secara administratif, mereka termasuk dalam wilayah RT 1 dan juga didaftarkan
sebagai warga RT 1. Mayoritas diantara mereka tidak memiliki KTP. Dilihat dari segi ekonomi, mereka termasuk dalam kategori ekonomi lemah. Pekerjaan mereka sebagai
pengamen, tukang becak, pemulung dan pengemis. Mayoritas diantara mereka tidak berpendidikan.
2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah keluarga jalanan yang sedang berproses di PSP YSS di
Yogyakarta. Keluarga jalanan yang sedang manjalani proses resosialisasi. Keluarga jalanan yang berada di PSP YSS terdiri dari lima keluarga, lalu tiga keluarga di antara
ini yang akan menjadi subjek dalam penelitian. Setiap keluarga akan diwakili oleh pasangan suami-istri, dari merekalah data-data akan didapat.
Paton dalam Poerwandari, 2001 mengatakan bahwa subjek dipilih berdasarkan kriteria tertentu, seperti latar-latar, peristiwa-peristiwa dan proses-proses
sosial Miles dan Huberman, 1992 dan berdasarkan penelitian agar sampel benar- benar mewakili representatif terhadap fenomena yang dipelajari. Teknik yang
dipakai adalah criterion sampling. Menurut Hammersley dan Atkinson dalam Creswell, 1998 criterion sampling adalah cara menentukan informan penelitian
berdasarkan kriteria tertentu. Hal paling penting adalah semua informan memiliki pengalaman atas fenomena yang hendak diteliti Creswell, 1998. Kriteria informan
yang akan diteliti adalah : 1. Keluarga yang sedang tinggal di PSP YSS minimal selama 3 bulan.
2. Mempunyai pengalaman hidup bersama dengan pasangan di jalan. 3. Bekerja dalam sektor informal, seperti pemulung dan tukang becak