Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini, peneliti mengombinasikan metode analisis isi content analysis dengan metode ilustratif illustrative method serta analisis struktur kejadian event structure analysis dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Organisasi data Organisasi data merupakan tahap awal dalam kegiatan mengolah dan menganalisis data. Dalam tahap ini, peneliti mengumpulkan dan menyusun secara rapi berbagai data yang diperoleh antara lain transkrip wawancara, dokumen- dokumen. Poerwandari 1998 menjelaskan hal-hal penting yang disimpan dan diorganisasikan adalah catatan lapangan, transkrip wawancara dan catatan refleksi peneliti, dokumentasi umum yang kronologis mengenai pengumpulan data dan langkah analisis, serta data yang sudah diberi kode-kode tertentu guna kemudahan dalam mencari data. Data yang diperoleh diorganisassikan dengan rapi dan sistematis sehingga memungkinkan peneliti memperoleh kualitas data dan memudahkan untuk melakukan penelusuran data. Data yang akan disimpan adalah: a. Kaset rekaman dan verbatim b. Verbatim akan dikoding dan disesuaikan dengan tema-tema yang telah ditentukan c. Kategori data yang merupakan hasil dari penyusunan koding sebelumnya. kategori data dilakukan untuk mengurangi jumlah unit yang harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dikerjakan Creswell, 1998. Kategori data adalah proses pengelompokan konsep yang berhubungan dengan fenomena yang sama Strauss dan Corbin 2003.. 2. Pemilihan teori Dalam analisis data kualitatif ini, peneliti telah mempersiapkan berbagai teori yang diperlukan di bab II yaitu sebagai landasan teori. Landasan teori ini berisi teori tentang Konflik-konflik yang berfungsi sebagai “kotak penampung” berbagai data yang diperoleh di lapangan penelitian antara lain berupa data verbatim wawancara, dokumen-dokumen, maupun data hasil triangulasi sumber. 3. Koding dan kategorisasi Dalam tahap ini, peneliti melakukan klarifikasi data melalui kegiatan pengkodingan sehingga pada akhirnya data-data lapangan akan dipisahkan menurut kategorinya masing-masing. Pengkodingan menurut Poerwandari 1998 dilakukan dengan cara membuat tabel dengan tiga kolom untuk memudahkan dalam mengkategorikan verbatim wawancara dalam tema-tema tertentu sehingga data nantinya memunculkan gambaran yang akan diteliti. Langkah koding: a. Menyusun transkrip data hasil wawancara dan memberi satu ruang di sebelah kiri dan kanan kolom verbatim dimana ruang di sebelah kiri digunakan untuk mencatat beberapa hal yang memuat catatan, kesimpulan, serta penyataan dari peneliti mengenai pernyataan-pernyataan responden. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Melakukan penomeran dimana untuk pertanyaan diberi kode huruf dan abjad secara kontinyu sedangkan untuk pernyataan responden diberi nomer secara kontinyu setiap baris transkrip. c. Memberi nama masing-masing berkas dengan kode tertentu. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pemberian data ketika hendak dilakukan. Pada penelitian ini dipakai kode Keluarga 1P..inisial nama 16Juni08, artinya wawancara pada keluarga pertama laki-laki ayah dilakukan di Perkampungan Sosial Pingit pada tanggal 16 Juni 2008 dan kode Keluarga 1B..inisial nama 16Juni08, artinya wawancara pada keluarga pertama perempuan ibu dilakukan di Perkampungan Sosial Pingit pada tanggal 16 Juni 2008. Setelah semua langkah dilakukan, peneliti mulai membaca beberapa kali dengan tujuan untuk menganalisa. Kata-kata kunci yang ditemukan dituliskan pada bagian kolom kanankiri yang telah disediakan. Substansi dalam koding ini diperhatikan dengan cara sebagai berikut: a. Membaca transkrip, begitu transkrip selesai dibuat untuk mengidentifikasikan tema-tema yang dibuat. Tema-tema ini seringkali memodifikasi proses pengambilan data selanjutnya. b. Membaca transkrip berulang-ulang sebelum melakukan koding untuk memperoleh ide umum tentang tema. c. Membaca kembali data-data dan catatan analisis secara teratur, membuka kategori serta menampilkan pola hubungan antar kategori cross cases. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Peningkatan minat belajar anak-anak jalanan di Perkampungan Sosial Pingit Yogyakarta melalui bimbingan belajar : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada anak jalanan kelompok SD-Besar di Perkampungan Sosial Pingit, Yogyakarta.

1 12 228

Kebutuhan anak dampingan Yayasan Sosial Soegijapranata (YSS) Kampung Pingit yang memiliki kecenderungan berperilaku agresif.

0 1 174

Perilaku agresif anak-anak Perkampungan Sosial Pingit Yayasan Sosial Soegijapranata (PSP YSS).

0 5 111

Problem-problem yang muncul dalam proses penyesuaian sosial pada mahasiswa pendatang yang melanjutkan studi di Yogyakarta.

0 0 173

Faktor-faktor keberhasilan resosialisasi bekas keluarga jalanan di perkampungan sosial pingit yayasan sosial Soegiyapranata [PSP YSS] Yogyakarta.

0 3 127

Kebutuhan anak dampingan Yayasan Sosial Soegijapranata (YSS) Kampung Pingit yang memiliki kecenderungan berperilaku agresif

0 0 172

PROBLEM-PROBLEM SOSIAL DALAM NASKAH LAKON “AUM” KARYA PUTU WIJAYA

2 18 96

Faktor-faktor keberhasilan resosialisasi bekas keluarga jalanan di perkampungan sosial pingit yayasan sosial Soegiyapranata [PSP YSS] Yogyakarta - USD Repository

0 1 125

PERILAKU AGRESIF ANAK-ANAK PERKAMPUNGAN SOSIAL PINGIT YAYASAN SOSIAL SOEGIJAPRANATA (PSP YSS) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

0 0 109

Studi deskriptif problem-problem yang dihadapi para tuna wisma di Perkampungan Sosial Pingit Yayasan Sosial Soegiyapranata (PSP YSS) dalam proses resosialisasi - USD Repository

0 0 166