Pemeriksaan Keabsahan Data METODOLOGI PENELITIAN
b. Melakukan penomeran dimana untuk pertanyaan diberi kode huruf dan abjad secara kontinyu sedangkan untuk pernyataan responden diberi nomer secara
kontinyu setiap baris transkrip. c. Memberi nama masing-masing berkas dengan kode tertentu. Hal ini dilakukan
untuk mempermudah pemberian data ketika hendak dilakukan. Pada penelitian ini dipakai kode Keluarga 1P..inisial nama 16Juni08, artinya wawancara pada
keluarga pertama laki-laki ayah dilakukan di Perkampungan Sosial Pingit pada tanggal 16 Juni 2008 dan kode Keluarga 1B..inisial nama 16Juni08, artinya
wawancara pada keluarga pertama perempuan ibu dilakukan di Perkampungan Sosial Pingit pada tanggal 16 Juni 2008.
Setelah semua langkah dilakukan, peneliti mulai membaca beberapa kali dengan tujuan untuk menganalisa. Kata-kata kunci yang ditemukan dituliskan pada bagian
kolom kanankiri yang telah disediakan. Substansi dalam koding ini diperhatikan dengan cara sebagai berikut:
a. Membaca transkrip, begitu transkrip selesai dibuat untuk mengidentifikasikan tema-tema yang dibuat. Tema-tema ini seringkali memodifikasi proses
pengambilan data selanjutnya. b. Membaca transkrip berulang-ulang sebelum melakukan koding untuk
memperoleh ide umum tentang tema. c. Membaca kembali data-data dan catatan analisis secara teratur, membuka kategori
serta menampilkan pola hubungan antar kategori cross cases. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Fokus penelitian ini adalah kedalaman sehingga analisis dilakukan terlebih dahulu pada data dari tiap subjek. Setelah dinamika setiap subjek terbentuk maka akan
dilakukan analisis keseluruhan subjek yang diperoleh. Dengan demikian gambaran yang diperoleh peneliti lebih mendalam dan komprehensif. Dalam pelaksanaannya,
peneliti melakukan sedikit perubahan terhadap letak dan fungsi kolom. Peneliti menambah kolom nomor untuk meletakkan nomor urut dan halaman verbatim. Selain
itu letak kolom verbatim bukan lagi di tengah sebagaimana yang dikemukakan Poerwandari, 1998 melainkan diletakkan setelah kolom nomor sehingga
pengkodingan terdiri dari kolom nomor, verbatim, refleksi peneliti dan koding. Perubahan ini pada dasarnya tidak merubah prinsip pengkodingan sesuai yang telah
diajukan di awal, melainkan hanya dilakukan penyesuaian untuk memudahkan peneliti dalam proses analisis.
Dalam pengkodingan ini, peneliti menemukan banyak sekali tema. Untuk mengantisipasi hal tersebut, peneliti kemudian membuat tema yang lebih umum yaitu
tentang problem-problem, konflik-konflik terberat dan sikap-sikap menghadapi konflik. Tema-tema lain yang tidak termasuk dalam ketiga tema besar tersebut tidak
langsung dibuang melainkan disimpan dahulu sebagai bahan tambahan jika diperlukan. Keseluruhan proses koding dan kategorisasi ini sekaligus sebagai proses
reduksi data yaitu merangkum dan memilih tema-tema pokok yang fokus pada tujuan penelitian yang disusun secara sistematis agar mudah dikendalikan Nasution, 1988.
4. Interpretasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI