Fokus Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

pengamen, tukang becak, pemulung dan pengemis. Mayoritas diantara mereka tidak berpendidikan. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah keluarga jalanan yang sedang berproses di PSP YSS di Yogyakarta. Keluarga jalanan yang sedang manjalani proses resosialisasi. Keluarga jalanan yang berada di PSP YSS terdiri dari lima keluarga, lalu tiga keluarga di antara ini yang akan menjadi subjek dalam penelitian. Setiap keluarga akan diwakili oleh pasangan suami-istri, dari merekalah data-data akan didapat. Paton dalam Poerwandari, 2001 mengatakan bahwa subjek dipilih berdasarkan kriteria tertentu, seperti latar-latar, peristiwa-peristiwa dan proses-proses sosial Miles dan Huberman, 1992 dan berdasarkan penelitian agar sampel benar- benar mewakili representatif terhadap fenomena yang dipelajari. Teknik yang dipakai adalah criterion sampling. Menurut Hammersley dan Atkinson dalam Creswell, 1998 criterion sampling adalah cara menentukan informan penelitian berdasarkan kriteria tertentu. Hal paling penting adalah semua informan memiliki pengalaman atas fenomena yang hendak diteliti Creswell, 1998. Kriteria informan yang akan diteliti adalah : 1. Keluarga yang sedang tinggal di PSP YSS minimal selama 3 bulan. 2. Mempunyai pengalaman hidup bersama dengan pasangan di jalan. 3. Bekerja dalam sektor informal, seperti pemulung dan tukang becak

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara Wawancara kualitatif adalah percakapan tanya jawab yang dilakukan peneliti untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna informatif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap topik tersebut Banister et al., seperti dikutip Poerwandari, 1998. Lincoln dan Guba seperti dikutip Moleong, 1989 menjelaskan bahwa Wawancara digunakan untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dan lain-lain kebulatan; merekonstruksikan kebulatan- kebulatan sebagai yang telah diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia triangulasi; dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota. Teknik wawancara yang digunakan adalah semi terstruktur, artinya bahwa peneliti tetap membuat panduan wawancara, tetapi tidak menutup kemungkinan akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan di luar pertanyaan formal apabila dirasa perlu guna mendukung pengumpulan informasi. Pedoman wawancara yang disusun ini berdasarkan kerangka teori yang sudah dijelaskan dalam bab 2, yaitu mengungkap dinamika problem-problem yang terjadi dalam proses resosialisasi di PSP YSS. Hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dari wawancara kemudian akan dicatatditranskripsikan kata per kata verbatim. Panduan wawancara adalah sebagai berikut: 1. Latarbelakang: berisi tentang pekerjaan, lama tinggal di jalan, jenis kelamin, keadaan fisik dan demografi rumah, keadaan rumah tangga dari subjek. 2. Problem-problem apa saja yang dialami baik konflik interpersonal, konflik intrapersonal, dan konflik organisasi. 3. Penggambaran problem seperti apakah yang pernah dialami dan paling mempengaruhi yang dalam terlihat melalui konflik terberat di kehidupan keluarga jalanan dalam proses resosialisasi di PSP YSS 4. Komponen-komponen konflik yang muncul selama menghadapi problem yang terberat dalam proses resosialisasi di PSP YSS baik komponen kognitif, komponen psikologis dan komponen prilaku 5. Cara keluarga jalanan di PSP YSS menyikapi konflik yang paling mempengaruhi dalam proses resosialisasinya di PSP YSS 2. Dokumen Dalam penelitian kualitatif, observasi dan wawancara memang merupakan cara yang banyak digunakan. Dalam penelitian ini, peneliti lebih banyak menggunakan metode wawancara. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan menggunakan metode lain. Salah satunya adalah dokumen sebagai sumber data pendukung yang relatif mudah didapatkan, walaupun terkadang memang membutuhkan waktu untuk memperoleh dan menelitinya secara cermat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Peningkatan minat belajar anak-anak jalanan di Perkampungan Sosial Pingit Yogyakarta melalui bimbingan belajar : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada anak jalanan kelompok SD-Besar di Perkampungan Sosial Pingit, Yogyakarta.

1 12 228

Kebutuhan anak dampingan Yayasan Sosial Soegijapranata (YSS) Kampung Pingit yang memiliki kecenderungan berperilaku agresif.

0 1 174

Perilaku agresif anak-anak Perkampungan Sosial Pingit Yayasan Sosial Soegijapranata (PSP YSS).

0 5 111

Problem-problem yang muncul dalam proses penyesuaian sosial pada mahasiswa pendatang yang melanjutkan studi di Yogyakarta.

0 0 173

Faktor-faktor keberhasilan resosialisasi bekas keluarga jalanan di perkampungan sosial pingit yayasan sosial Soegiyapranata [PSP YSS] Yogyakarta.

0 3 127

Kebutuhan anak dampingan Yayasan Sosial Soegijapranata (YSS) Kampung Pingit yang memiliki kecenderungan berperilaku agresif

0 0 172

PROBLEM-PROBLEM SOSIAL DALAM NASKAH LAKON “AUM” KARYA PUTU WIJAYA

2 18 96

Faktor-faktor keberhasilan resosialisasi bekas keluarga jalanan di perkampungan sosial pingit yayasan sosial Soegiyapranata [PSP YSS] Yogyakarta - USD Repository

0 1 125

PERILAKU AGRESIF ANAK-ANAK PERKAMPUNGAN SOSIAL PINGIT YAYASAN SOSIAL SOEGIJAPRANATA (PSP YSS) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

0 0 109

Studi deskriptif problem-problem yang dihadapi para tuna wisma di Perkampungan Sosial Pingit Yayasan Sosial Soegiyapranata (PSP YSS) dalam proses resosialisasi - USD Repository

0 0 166