Teknik Pengumpulan data Pengujian Hipotesis

Alternatif jawaban untuk kuesioner menggunakan skala pengukuran sebagai berikut: Positif Negatif 1. SS skor 4 SS skor 1 2. S skor 3 S skor 2 3. TS skor 2 TS skor 3 4. STS skor 1 STS skor 4

E. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa cara pengumpulan data, yaitu : 1. Kuesioner Kuesioner mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data asalkan cara pengadaannya mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam penelitian Suharsimi, 1998:229. Pada teknik ini, data dikumpulkan secara tertulis dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan dan responden diharuskan mengisi kuesioner yang telah ditentukan. Data-data yang hendak diperoleh lewat kuesioner adalah sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL, jenis kelamin, motivasi belajar siswa dan status sosial ekonomi orang tua siswa. 2. Wawancara Wawancara adalah cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan secara lisan dan langsung dalam memperoleh data yang di inginkan serta sifatnya hanya sebagai pelengkap kuesioner. Pertanyaan ditujukan kepada kepala sekolah untuk mengetahui tentang gambaran umum sekolah yang bersangkutan. 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data untuk memperoleh data sekunder dengan menggunakan catatan atau dokumen yang telah ada di sekolah yang bersangkutan. Melalui cara ini, dimaksudkan untuk memperoleh data monografi sekolah mengenai keadaan sekolah, misalnya jumlah siswa, jumlah guru, jumlah karyawan dan fasilitas yang dimiliki sekolah.

F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Validitas suatu tes adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat Suharsimi, 1998:160. Untuk menguji validitas digunakan teknik korelasi product moment. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Rumus korelasi Product moment adalah sebagai berikut : { } { } 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = Keterangan: xy r = Koefisien Korelasi X ∑ = Jumlah Skor Butir Y ∑ = Jumlah Skor Total N = Jumlah Kasus atau Responden XY ∑ = Jumlah Perkalian Skor Butir dengan Skor Total 2 X ∑ = Jumlah Kuadrat Skor Butir 2 Y ∑ = Jumlah Kuadrat Skor Total Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Kemudian harga koefisien korelasi ini dibandingkan dengan harga r korelasi product moment pada tabel. Jika harga r hitung lebih besar dari r tabel maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid, begitu juga sebaliknya jika harga r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir soal tersebut tidak valid, pada taraf signifikansi 5 . Dengan bantuan komputer seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih diperoleh hasil analisis kuesioner sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL semuanya sahih dan dapat digunakan dalam penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan data yang terkumpul dari 30 responden, hasil dari perhitungan dengan menggunakan SPSS sebagai berikut: a. Pengujian Validitas Sikap Siswa terhadap Mahasiswa Praktikan PPL Untuk menguji validitas instrumen, penulis menggunakan korelasi product moment dengan bantuan program SPSS 12.0. Koesioner disebarkan kepada 30 responden. Kriteria pengujian adalah apabila r hitung r tabel maka butir instrumen valid. Sebaliknya apabila r hitung r tabel maka butir instrumen tidak valid. Berdasarkan uji validitas tersebut 26 butir dari 36 butir yang tidak valid, yaitu 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36 dan butir lainya dinyatakan valid. Butir instrumen yang tidak valid dapat diperbaiki atau dibuang Sugiyono 2003:116. Dalam hal ini tindakan yang dilakukan oleh peneliti adalah membuang butir yang tidak valid. Hasil dari uji validitas dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut: Tabel. 1.1 Sikap Siswa terhadap Mahasiswa Praktikan PPL No. r hitung r tabel keterangan Item1 0.322 0.239 Valid Item2 0.416 0.239 Valid item3 0.293 0.239 Valid item4 0.381 0.239 Valid item13 0.404 0.239 Valid item14 0.406 0.239 Valid item15 0.550 0.239 Valid item21 0.482 0.239 Valid item24 0.523 0.239 Valid item31 0.345 0.239 Valid Untuk mengetahui nilai r tabel menggunakan rumus dk=n-2 dengan taraf nyata 5, sehingga diperoleh r tabel dk=30-2=28, signifikansi 5 sebesar 0.239. Dengan demikian item yang digunakan untuk penelitian adalah item nomor 1, 2, 3, 4, 13, 14, 15, 21, 24, dan 31. b. Pengujian Validitas Motivasi Siswa di dalam kelas Kriteria pengujian adalah apabila r hitung r tabel maka butir instrumen valid. Sebaliknya apabila r hitung r tabel maka butir instrumen tidak valid. Berdasarkan uji validitas tersebut, untuk motivasi intrinsik ada 6 butir yang tidak valid, yaitu 2, 3, 4, 8, 13, 15 dan butir lainya dinyatakan valid. Sedangkan untuk motivasi ekstrinsik ada 10 butir yang tidak valid, yaitu 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 15 dan butir lainya dinyatakan valid. Butir instrumen yang tidak valid dapat diperbaiki atau dibuang Sugiyono 2003:116. Dalam hal ini tindakan yang dilakukan oleh peneliti adalah membuang butir yang tidak valid. Hasil dari uji validitas untuk motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dapat dilihat pada tabel 1.2 dan 1.3 sebagai berikut: Tabel 1.2 Motivasi Instrinsik No. r hitung r tabel keterangan item1 0.512 0.239 Valid item5 0.428 0.239 Valid item6 0.652 0.239 Valid item7 0.349 0.239 Valid item9 0.464 0.239 Valid item10 0.446 0.239 Valid item11 0.393 0.239 Valid item12 0.446 0.239 Valid item14 0.263 0.239 Valid Tabel 1.3 Motivasi Ekstrinsik No. r hitung r tabel keterangan item1 0.423 0.239 Valid item2 0.274 0.239 Valid item4 0.511 0.239 Valid item8 0.282 0.239 Valid item12 0.410 0.239 valid Untuk mengetahui nilai r tabel menggunakan rumus dk=n-2 dengan taraf nyata 5, sehingga diperoleh r tabel dk=30-2=28, signifikansi 5 sebesar 0.239. Dengan demikian, item motivasi intrinsik yang digunakan untuk penelitian adalah item nomor 1, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, dan 14. Sedangkan item motivasi ekstrinsik yang digunakan untuk penelitian adalah item nomor 1, 2, 4, 8, dan 12.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrumen tersebut sudah baik. Menurut Suharsimi 1998:193 untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan teknik koefisien alpha dari Cronbach dengan rumus sebagai berikut :       ∑ −     − = y x k k r tt 2 2 1 1 σ σ Keterangan: r tt = Reliabilitas k = Banyaknya Butir Pertanyaan atau Banyaknya Soal x 2 σ ∑ = Jumlah Varians Butir y 2 σ = Varians Total Setelah r tt diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan r tabel denga n jumlah n sampel pada taraf signifikansi 5 . Instrumen handal jika r tt lebih besar dari r tabel. Sebagai pedoman untuk menentukan tingkat keterandalan variabel penelitian maka digunakan interpretasi keteladanan variabel yang dikemukakan oleh Suharsimi 1998:193. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan koefisien alpha α dari Cronbach dengan program SPSS 12.0. Kriteria PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengujian reliabilitas adalah apabila r hitung r tabel dengan taraf signifikansi 5 maka instrumen dikatakan reliabel dan handal. Sebaliknnya apabila r hitung r tabel maka instrumen dikatakan tidak reliabel dan tidak handal. Dari hasil pengujian reliabilitas diketahui setiap masing- masing variabel menunjukkan nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Hasil pengujian tersebut disajikan dalam tabel 2.1 dibawah ini: Tabel 2.1 Hasil uji reliabilitas masing-masing variabel r hitung r tabel keterangan Sikap siswa 0.744 0.60 Reliabel Motivasi intrinsik 0.756 0.60 Reliabel Motivasi ekstrinsik 0.616 0.60 Reliabel

G. Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebaran variabel sikap mengikuti distribusi normal. Pengambilan keputusan didasarkan pada kriteria sebagai berikut, jika probabilitas 0,05 sebaran skor dinyatakan normal, sebaliknya jika probabilitas 0,05 sebaran skor dinyatakan tidak normal. Uji normalitas dengan one sampel kolmogorov smirnov dengan SPSS for windows versi 12.0. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk menguji normalitas suatu data adalah sebagai berikut : D = maksimum |Fa X – Fe X| Keterangan : D = Angka selisih maksimal deviasi maksimal Fa X = Distribusi Frekuensi Kumulatif relatif Fe X 1 = Distribusi Frekuensi Kumulatif teoritis berdasarkan area kurve normal Djarwanto, 2003.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varians dari sampel tersebut homogen atau tidak. Dalam uji homogenitas ini digunakan rumus sebagai berikut Sutrisno Hadi, 2000:388 : F = terkecil terbesar 2 2 σ σ Harga F hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang n a - 1 dan dk penyebut n c - 1 pada taraf signifikansi 5 . Jika harga F hitung F tabel maka dapat dinyatakan bahwa varians dari sampel tersebut homogen. Untuk mengetahui apakah varians dari sampel tersebut homogen, maka dilakukan analisis dengan bantuan SPSS. Apabila nilai F probabilitas 0,05 maka varians sampel adalah identik atau homogen.

H. Pengujian Hipotesis

Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians ANOVA, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Analisis Varians Satu Jalan One Way Anova. Penelitian ini menguji perbedaan rata-rata dengan jumlah sampel besar, yaitu lebih dari 30 orang dan menggunakan uji prasyarat analisis yang memenuhi asumsi penggunaan analisis varians yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Penelitian ini menggunakan analisis varians satu jalan One Way ANOVA, karena penelitian ini hanya melibatkan satu variabel bebas dengan tiga kategori yaitu jenis kelamin siswa, status sosial ekonomi orang tua, dan motivasi belajar siswa dalam kelas, setiap subyek penelitian merupakan anggota dari satu kelompok pada variabel bebas yang diambil dari populasi yang ditentukan, yaitu siswa kelas II SMK BOPKRI I Yogyakarta dan siswa kelas II SMA GAMA Yogyakarta. Perbedaan diuji dengan taraf signifikansi 5 dan akan dianalisis menggunakan bantuan komputer dengan Program Statistik SPSS 12.0. Selanjutnya, apabila data berdistribus i normal dan data yang akan dianalisis homogen, maka perhitungan dapat dilanjutkan dengan menggunakan rumus, sebagai berikut: 1. Ν Χ ∑ − Χ ∑ = 2 2 tot tot tot JK 2. Ν Χ ∑ − Χ ∑ + Χ ∑ + Χ ∑ = 2 2 2 2 2 1 2 1 tot m m ant n n n JK 3. ant tot dal JK JK JK − = 4. 1 − = m JK MK antar antar 5. m JK MK dalam dalam − Ν = 6. dalam antar hitung MK MK F = Keterangan : N = Jumlah seluruh anggota sampel m = Jumlah kelompok sampel Apabila data ditemukan tidak normal maka pengujian hipotesis menggunakan uji nonparametrik atau dengan menggunakan Chi-Square. Dengan rumus sebagai berikut: h h o f f f x 2 2 − ∑ ∑ = Keterangan: X 2 = Chi-Square o f = Frekuensi yang diobservasi h f = Frekuensi yang diharapkan. 62

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta

1. Sejarah Singkat Sekolah

a Tahun-tahun penting: 1 Pada tanggal 19 Januari 1967 SMEA BOPKRI Yogyakarta didirikan oleh Pengurus Yayasan BOPKRI Yogyakarta. Semula menempati gedung di Jl. Jendral Sudirman No. 57 Yogyakarta, sekarang untuk SMPS BOPKRI Yogyakarta. 2 Pada tahun 1968 pindah di Jl. Jendral Sudirman No. 24 Yogyakarta, sekarang untuk SD BOPKRI Gondosuli. 3 Pada tahun 1974 mendapat status berbantuan. 4 Pada tanggal 1 Maret 1974 SMEA BOPKRI Yogyakarta pindah tempat di Jl. Wardani No. 2 Kotabaru Yogyakarta. 5 Pada tanggal 28 Desember 1977 mendapat status bersubsidi. 6 Pada tahun 1986 status atau jenjang akreditasinya disamakan, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah tertanggal 6 Januari 1986 Nomor : 01CKepI.86 7 Mulai bulan Juli 1997 pindah di Jl. Cik Di Tiro No. 37 Yogyakarta. Namanya diganti menjadi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa SMA N 2 Langsa Terhadap Ganja (cannabis sativa) Tahun 2005

3 49 72

Pengaruh minat dan prestasi belajar sejarah terhadap sikap nasionalisme siswa SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

3 26 147

Pengaruh disiplin belajar, motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar: studi kasus siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Yogyakarta.

0 0 187

Persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa, tingkat pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua : studi kasus SMA BOPKRI 1, SMA BOPKRI 2, dan SMA BOPKRI Banguntapan Yogyakarta.

0 2 94

Pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi : studi kasus SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta.

0 1 157

Sikap siswa terhadap kompetensi keguruan praktikan PPL II ditinjau dari jenis kelamin, prestasi belajar, minat menjadi guru, dan jenis pekerjaan orang tua : studi kasus siswa SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta dan SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2

1 4 181

Pengaruh metode pembelajaran, media pembelajaran, dan pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar studi kasus siswa SMA GAMA Yogyakarta

0 0 152

Pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi : studi kasus SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta - USD Repository

0 0 155

Sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL : studi kasus SMK BOPKRI 1 dan SMA GAMA Yogyakarta - USD Repository

0 2 245

PERSEPSI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA, SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA, DAN SMA BOPKRI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA TERHADAP LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL SELAMA TAHUN AJARAN 20092010

0 0 125