1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, pendidikan menduduki peranan penting, sehingga perlu mendapatkan prioritas tinggi dalam
pembangunan masyarakat. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber
daya manusia SDM melalui kegiatan pengajaran Muhibin,1995:1. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa yang menjadi komponen utama dalam kegiatan
proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan adalah guru. Oleh karena itu guru
yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan serta secara aktif dan mendapatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional sesuai dengan
tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Moh. User Usman 1990:5 berpendapat bahwa semakin jelas dan nyata para
guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin tercipta dan terbinanya kesiapan dan keandalan seseorang sebagai manusia pembangunan. Hal ini menunjukkan bahwa
guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini mestinya tidak dapat
dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan walaupun kenyataannya masih terdapat dilakukan orang di luar bidang kependidikan.
Selanjutnya untuk menyiapkan tenaga yang handal agar dapat memenuhi kebutuhan akan tenaga pendidik yang profesional maka sejak dini harus dipersiapkan
tenaga pendidik yang berkualitas. Dengan demikian, untuk dapat menjadi tenaga pendidik yang profesional seseorang harus mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi
khususnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP. Mahasiswa FKIP di tuntut untuk melakukan praktik mengajar di sekolah-sekolah baik SMU maupun di
SMK. Program Pengalaman Lapangan PPL adalah suatu program dalam
pendidikan pra jabatan guru, yang dirancang untuk melatih para calon guru menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi, sehingga setelah
menyelesaikan pendidikannya mereka siap untuk secara mandiri mengemban tugas sebagai guru Pedoman Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan.
Sebagai pengemban tugas profesional, seorang calon guru tidak hanya tau dan memahami tugasnya, namun jauh lebih penting daripada itu adalah mampu
melaksanakan tugasnya sebagai guru. Kemampuan untuk melaksanakan tugas sebagai guru inilah yang dibentuk melalui PPL.
Dengan adanya kegiatan PPL, diharapkan mahasiswa praktikan dapat mengenal sekolah tempat praktik, baik lingkungan fisik, administratif dan akademik,
juga mampu menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan terintegrasi dalam situasi nyata dibawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing,
sehingga mampu menarik pelajaran dari pengalamannya selama latihan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah mengetahui fenomena di atas maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui secara dekat salah satu objek sampel di SMK dan SMA yang ada di kota
Yogyakarta. Bagaimanakah sebenarnya sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL, karena dari sikap siswa baik yang positif maupun negatif terhadap mahasiswa
akan berpengaruh dalam diri mahasiswa itu sendiri. Berawal dari sikap positif, siswa ikut aktif dalam mengikuti pelajaran di kelas.
Misal, rajin membaca dan berdiskusi, rajin mengerjakan tugas yang diberikan oleh mahasiswa praktikan PPL, aktif bertanya dan sikap positif lainnya yang mendukung
kegiatan mengajar mahasiswa PPL. Dalam hal ini diharapkan mahasiswa PPL lebih termotivasi untuk menekuni studinya sebagai calon guru dan lebih mengembangkan
kemampuan mengajarnya. Sebaliknya dari sikap negatif, tidak adanya penghargaan terhadap mahasiswa
praktikan PPL. Wujud konkrit dari sikap ini antara lain dapat berupa siswa meninggalkan kelas sewaktu ada mahasiswa praktikan PPL, membuat ramai kelas,
mengganggu teman belajar, tidak mendengarkan dan tidak mematuhi aturan-aturan yang ada, serta tindakan-tindakan destruktif lainnya. Kondisi ini akan berpengaruh
pada perasaan dan emosi sehingga mahasiswa tersebut tidak termotivasi untuk menjadi seorang calon guru yang baik bahkan tidak berkeinginan untuk menjadi guru.
Masalah yang akan timbul, mahasiswa menjadi malas, dalam mengajar mahasiswa tidak menguasai materi sehingga penyampaian materi kepada siswa sering salah dan
sering menggunakan bahasa yang salah atau baku. Hal ini mengakibatkan terganggunya proses belajar mengajar dan tidak tercapainya tujuan instruksionalnya.
Lain halnya apabila mahasiswa praktikan PPL siap memberikan materi. Maka masalah- masalah yang timbul dapat diatasi dengan baik, sehingga proses belajar
mengajar berlangsung sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Oleh karena persoalan- persoalan tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “SIKAP SISWA TERHADAP MAHASISWA PRAKTIKAN PPL”
B. Batasan Masalah