Kawasan domain yang dilatihkan dalam PPL

i. Menghadiri pertemuan dengan dosen pembiming dan membina hubungan dengan sekolah. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka persiapan dan pembekalan PPL di kampus, dan berbagai pengalaman dalam kelompok di sekolah tempat praktik, minimal empat kali dalam periode PPL. Selama PPL praktikan diharapkan mampu me mbina hubungan dengan personil sekolah. j. Membuat laporan, praktikan wajib membuat laporan individual. k. Menempuh ujian lisan oleh dosen pembimbing tentang pertanggung jawaban laporan PPL.

5. Kawasan domain yang dilatihkan dalam PPL

Ada berbagai pandangan tentang pendidikan. Salah satunya adalah pandangan B. Bloom dan kawan-kawan, yang sedikit banyak telah mempengaruhi alam pikiran para pengembang pendidikan. Bloom dan kawan- kawan telah memperkembangkan klasifikasi hiragis atau taksnonomi tujuan- tujuan pendid ikan. Keseluruhan tujuan pendidikan dibagi menjadi tiga kawasan atau domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Kawasan yang dilatihkan dalam PPL ini identik dengan komponen-komponen pembentukan sikap. Kawasan kognitif terdiri atas enam macam kemampuan yang disusun secara hiragis dari yang paling sederhana sampai yang paling canggih atau komplek sebagai berikut Mudyahardjo, 1993:11 : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Pengetahuan, yaitu kemampuan mengingat kembali hal- hal yang telah dipelajari. b. Pemahaman, yaitu kemampuan menangkap makna atau arti sesuatu hal. c. Penerapan, yaitu kemampuan mempergunakan hal- hal yang telah dipelajri untuk menghadapi situasi-situasi baru dan nyata. d. Analisis, yaitu kemampuan menjabarkan sesuatu menjadi bagian-bagian sehingga struktus organisasi dapat dipahami. e. Sintesis, yaitu keseluruhan yang memadukan bagian-bagian menjadi satu keseluruhan yang berarti. f. Penilaian, yaitu kemampuan memberikan harga sesuatu hal berdasarkan kriteria intern atau kelompok atau kriteria ekstern atau yang ditetapkan terlebih dahulu. Kawasan afektif mencakup lima macam kemampuan emosional yang disusun secara hiragis dari yang paling tidak mengikat diri pribadinya sampai kepada yang sangat mengikat diri pribadinya, sebagai berikut Mudyahardjo, 1993:12 : a. Kesadaran, yaitu kemampuan untuk ingin memperhatikan sesuatu hal. b. Partisipasi, yaitu kemampuan untuk turut serta terlibat dalam sesuatu hal. c. Penghayatan nilai, yaitu kemampuan untuk menerima nilai sistem dan terikat kepadanya. d. Pengorganisasian nilai, yaitu kemampuan memiliki sistem nilai dalam dirinya. e. Karakteristik diri, yaitu kemampuan untuk menilai pola hidup, dimana sistem nilai yang terbentuk dalam dirinya mampu mengawasi tingkah lakunya. Kawasan psikomotor belum sempat dikembangkan oleh Bloom dan kawan-kawan, dan baru kemudian antara lain dikembangkan oleh Kliber, Baher, dan Mills 1970, Harrow 1970, dan Simon 1972. Dibawah ini disajikan kawasan psikomotor yang dikembangkan oleh Harrow dalam Mudyahardjo, 1993:12 : a. Gerakan refleks, yaitu kemampuan melakukan tindakan yang terjadi secara tidak sengaja dalam menjawab suatu perangsang. b. Gerakan dasar, kemampuan melakukan pola-pola gerakan yang bersifat pembawaan dan terbentuk dari kombinasi gerakan- gerakan refleks. c. Kemampuan perseptual, yaitu kemampuan menerjemahkan perangsang yang diterima melalui alat indera menjadi gerakan yang cepat. d. Kemampuan jasmani, yaitu kemampuan dan gerakan dasar yang memerlukan inti untuk mengembangkan gerakan yang terlatih. e. Gerakan- gerakan terlatih, yaitu gerakan yang canggih dan tingkat efisiensi tertentu. f. Komunikasi nondiskursif, yaitu kemampuan melakukan komunikasi dengan isyarat gerakan badan.

6. Komponen yang dinilai dalam PPL

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa SMA N 2 Langsa Terhadap Ganja (cannabis sativa) Tahun 2005

3 49 72

Pengaruh minat dan prestasi belajar sejarah terhadap sikap nasionalisme siswa SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

3 26 147

Pengaruh disiplin belajar, motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar: studi kasus siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Yogyakarta.

0 0 187

Persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa, tingkat pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua : studi kasus SMA BOPKRI 1, SMA BOPKRI 2, dan SMA BOPKRI Banguntapan Yogyakarta.

0 2 94

Pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi : studi kasus SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta.

0 1 157

Sikap siswa terhadap kompetensi keguruan praktikan PPL II ditinjau dari jenis kelamin, prestasi belajar, minat menjadi guru, dan jenis pekerjaan orang tua : studi kasus siswa SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta dan SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2

1 4 181

Pengaruh metode pembelajaran, media pembelajaran, dan pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar studi kasus siswa SMA GAMA Yogyakarta

0 0 152

Pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi : studi kasus SMK YPKK I Sleman, Yogyakarta - USD Repository

0 0 155

Sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL : studi kasus SMK BOPKRI 1 dan SMA GAMA Yogyakarta - USD Repository

0 2 245

PERSEPSI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA, SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA, DAN SMA BOPKRI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA TERHADAP LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL SELAMA TAHUN AJARAN 20092010

0 0 125