RESPONDEN SIKAP
ST T
C R
SR Sgt
Positif 1
2,22 3
6,67 5
11,11 -
- -
- Positif
5 11,11
9 20
14 31,11
6 13,33
1 2,22
Negatif -
- -
- -
- 1
2,22 -
- Sgt
Negatif -
- -
- -
- -
- -
- 6
13,33 12 26,67
19 42,22
8 15,56
1 2,22
Dari 7 siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, seorang di antaranya 2,22 memiliki sikap negatif dan 6 siswa 13,33 memiliki sikap
positif terhadap mahasiswa praktikan PPL. Seorang 2,22 memiliki sikap positif dengan motivasi belajar yang sangat rendah. Dari 6 siswa yang memiliki
motivasi belajar sangat tinggi, seorang diantaranya 2,22 memiliki sikap sangat positif dan 5 orang 11,11 memiliki sikap yang positif terhadap mahasiswa
praktikan PPL. Dari 12 siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, 3 siswa 6,67 memiliki sikap sangat positif, dan 9 siswa lainnya 20 memiliki sikap
positif terhadap mahasiswa praktikan PPL. Dan 19 siswa yang motivasi belajar cukup, 5 siswa 11,11 memiliki sikap sangat positif dan 14 siswa lainnya
31,11 memiliki sikap positif terhadap mahasiswa praktikan PPL. Dengan demikian, responden yang motivasi belajarnya cukup memiliki sikap positif
terbesar 31,11, kemudian diikuti responden yang motivasi belajarnya tinggi sebesar 20, rendah sebesar 15,56 dan sangat tinggi 11,11.
3. Variabel Penelitian
c Sikap Siswa
Dalam mengidentifikasi kategori kecenderungan variabel sikap siswa digunakan Pedoman Acuan Penilaian PAP tipe II dari Drs. Ign. Masidjo
sebagai berikut: 1 SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil perhitungan pada lampiran 5 halaman 152-154 dihasilkan harga untuk variabel sikap siswa sebagai
berikut: harga rata-rata mean sebesar 31,2; median sebesar 30,7; modus sebesar 30,7; dan standar deviasinya sebesar 2,72.
Tabel 3.1 Kategori kecenderungan Interval
Kategori kecenderungan variabel 34 – 40
Sangat Tinggi 30 – 33
Tinggi 27 – 29
Cukup 24 – 26
Rendah 10 – 24
Sangat Rendah Berdasarkan perhitungan nilai- nilai statistik sikap siswa, diperoleh
nilai rata-rata mean 31,2; median 30,7 dan modus 30,7 berada pada kategori tinggi.
2 SMA GAMA Yogyakarta Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil perhitungan pada lampiran 5
halaman 155-157 dihasilkan harga untuk variabel sikap siswa sebagai berikut: harga rata-rata mean sebesar 30,74; median sebesar 30,6; modus
sebesar 30; dan standar deviasinya sebesar 2,96. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.2 Kategori kecenderungan Interval
Kategori kecenderungan variabel 34 – 40
Sangat Tinggi 30 – 33
Tinggi 27 – 29
Cukup 24 – 26
Rendah 10 – 24
Sangat Rendah Berdasarkan perhitungan nilai- nilai statistik sikap siswa, diperoleh nilai
rata-rata mean 30,74; median 30,6; dan modus 30; berada pada kategori tinggi.
c Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Dalam mengidentifikasikan kategori kecenderungan variabel status sosial ekonomi orang tua siswa digunakan Pedoman Acuan Patokan PAP tipe II
dari Drs. Ign. Masidjo sebagai berikut: 1 SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil perhitungan pada lampiran 5 halaman 158-160 dihasilkan harga untuk variabel status sosial ekonomi
orang tua siswa sebagai berikut: harga rata-rata mean sebesar 28,9; median sebesar 28,5; modus sebesar 27,6; dan standar deviasinya 5,4.
Tabel 3.3 Kategori kecenderungan Interval
Kategori kecenderungan variabel 38 – 43
Sangat Tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34 – 37 Tinggi
32 – 33 Cukup
29 – 31 Rendah
11 – 29 Sangat Rendah
Berdasarkan perhitungan nilai-nilai statistik status sosial ekonomi orang tua diperoleh nilai rata-rata mean 28,9; dan median 28,5; berada pada
kategori rendah dan nilai modus 27,6; berada pada kategori sangat rendah. 2 SMA GAMA Yogyakarta
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil perhitungan pada lampiran 5 halaman 160-162 dihasilkan harga untuk variabel status sosial ekonomi
orang tua siswa sebagai berikut: harga rata-rata mean sebesar 31,67; median sebesar 31,25; modus sebesar 27,88 dan standar deviasinya 7,9.
Tabel 3.4 Kategori kecenderungan Interval
Kategori kecenderungan variabel 42 – 48
Sangat Tinggi 36 – 41
Tinggi 33 – 35
Cukup 30 – 32
Rendah 11 – 30
Sangat Rendah Berdasarkan perhitungan nilai-nilai statistik status sosial ekonomi orang
tua diperoleh nilai rata-rata mean 31,67; dan median 31,25; berada pada kategori rendah dan nilai modus 27,88; berada pada kategori sangat
rendah.
c Motivasi Belajar Siswa di Kelas
Dalam mengidentifikasikan kategori kecenderungan pada variabel motivasi belajar siswa di kelas digunakan Pedoman Acuan Patokan PAP tipe
II dari Drs. Ign. Masidjo sebagai berikut: 1 SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil perhitungan pada lampiran 5 halaman 163-165 dihasilkan harga untuk variabel motivasi belajar siswa di
kelas sebagai berikut: harga rata-rata mean sebesar 41,21; median sebesar 39,4; modus sebesar 39,7; dan standar deviasinya sebesar 3,98.
Tabel 3.5 Kategori kecenderungan Interval
Kategori kecenderungan variabel 48 – 56
Sangat Tinggi 42 – 47
Tinggi 38 – 41
Cukup 33 – 37
Rendah 14 – 33
Sangat Rendah Berdasarkan perhitungan nilai nilai statistik motivasi belajar siswa di kelas
diperoleh nilai rata-rata mean 41,21; median 39,4; dan modus 39,7; berada pada kategori cukup.
2 SMA GAMA Yogyakarta Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil perhitungan pada lampiran 5
halaman 166-168 dihasilkan harga untuk variabel motivasi belajar siswa di kelas sebagai berikut: harga rata-rata mean sebesar 41,98; median
sebesar 39,8; modus sebesar 39,1; dan standar deviasinya sebesar 5,8. Tabel 3.6 Kategori kecenderungan
Interval Kategori kecenderungan variabel
48 – 56 Sangat Tinggi
42 – 47 Tinggi
38 – 41 Cukup
33 – 37 Rendah
14 – 33 Sangat Rendah
Berdasarkan perhitungan nilai nilai statistik motivasi belajar siswa di kelas diperoleh nilai rata-rata mean 41,98; berada pada kategori tinggi dan
median 39,8; dan modus 39,1 berada pada kategori cukup.
B. Pengujian Analisis Prasyarat