35 penggunaan variabel penelitian. Sependapat dengan itu, Sugiyono 2012: 102
menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Selama penelitian diperlukan instrumen yang tepat
untuk dapat mengukur variabel penelitian yang akan diukur. Penelitian ini menggunakan jenis instrumen bentuk tes. Instrumen penelitian dalam bentuk tes
uraian atau esai berjumlah enam butir untuk mengukur enam kemampuan berpikir kritis, yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, penjelasan, dan regulasi diri.
Soal berisi materi IPA kelas IV dengan kompetensi dasar 3.5 Memahami berbagai bentuk sumber energi dan sumber energi alternatif angin, air, matahari, panas
bumi, bahan bakar organik, dan nuklir dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti menggunakan dua soal bernomor 3 dan 4 untuk mengukur kemampuan evaluasi
dan inferensi. Berikut adalah matriks pengembangan instrumen.
Tabel 3.3 Matriks Pengembangan Instrumen
No. Variabel
Aspek Indikator
No Soal
1. Evaluasi
Menilai sah tidaknya klaim
Menilai kebenaran
pernyataan perubahan energi listrik
3a Menilai sah tidaknya
argumen Menilai
kebenaran pendapat
penggunaan energi listrik 3b
Menilai sah tidaknya argumen
Menilai kebenaran pernyataan mengenai bahaya energi listrik
3c
2. Inferensi
Menguji bukti-bukti Membuat alternatif pemecahan
masalah tentang penggunaan energi listrik
4a Menerka alternatif-
alternatif Memperkirakan konsekuensi dari
pemilihan alternatif penggunaan energi listrik
4b Menarik kesimpulan
Membuat kesimpulan tentang energi listrik
4c
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
Sebelum digunakan untuk penelitian, sebelumnya instrumen telah diuji untuk menghindari pertanyaan atau kalimat yang sulit dipahami responden.
Teknik pengujian instrumen yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Berikut adalah penjabaran uji validitas dan uji reliabilitas instrumen.
36
3.7.1 Uji Validitas
Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukur Sudaryono, 2013: 103. Instrumen dapat dikatakan valid
apabila dapat mengukur dan mengungkapkan data pada variabel dengan tepat. Validitas instrumen tes harus memenuhi validitas konstruksi construct validity
dan validitas isi content valididty Sugiyono, 2012: 123. Penelitian ini menggunakan validitas isi content validity, validitas muka face validity, dan
validitas konstruk construct validity.
3.7.1.1 Validitas Isi
Tes memiliki validitas isi apabila mampu mencakup materi dan sesuai dengan tujuan pembelajaran Cohen, 2007: 162. Validitas ini dilakukan untuk
melihat kesesuaian antara instrumen dengan isi materi. Validitas isi dapat dilakukan oleh orang yang ahli atau professional judgement Cohen, 2007: 162-
163. Tes yang telah disusun dapat dinilai oleh ahli bidang studi untuk mengetahui kelayakan tes terhadap konsep materi Sudjana, 2009: 13-14. Validitas isi pada
penelitian ini didapat dari tiga ahli materi IPA, yaitu dua orang dosen mata kuliah IPA Fisika dan satu orang guru kelas IV yang biasa mengajar IPA. Validator 1
memberi saran secara lisan untuk lebih memperinci dalam rubrik penilaian pada soal nomor 3 dan 4. Validator 2 memberi masukkan pada soal nomor 3 dan 4
untuk melengkapi soal, sehingga dapat dibedakan antara jawaban yang mendapat skor 3 dan 4. Validator 3 memberikan penilaian baik dan tidak memberi saran
pada soal nomor 3 dan 4. Total skor penilaian dari ketiga validator yaitu 3,94, 3,88, dan 3,88 lihat Lampiran 3.4 Berdasarkan penilaian tersebut diperoleh
rerata skor 3,86, yang menunjukkan bahwa instrumen layak dengan perbaikan. Sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian di SD, peneliti telah
memperbaiki instrumen sesuai dengan masukkan dari validator.
3.7.1.2 Validitas Muka
Validitas muka untuk melihat gambaran tes yang telah dibuat dari segi permukaan dalam kemampuan mengukur variabel Cohen, 2007: 163. Instrumen