Kelompok Eksperimen Tabel 4.2 Sebaran Data

62 kelompok yang sama, misalnya kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen atau kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

4.1.3.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Uji perbedaan kemampuan awal bertujuan untuk memastikan bahwa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama pada kemampuan evaluasi. Uji kemampuan awal skor pretest menggunakan statistik parametrik Independent samples t-test karena data terdistribusi normal Field, 2009: 326. Data yang digunakan yaitu rerata skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sebelum dilakukan analisis, dilakukan uji asumsi untuk memeriksa homogenitas varians dengan Levene’s test. Jika harga Sig. 0,05 maka ada homogenitas varians pada kedua data yang dibandingkan. Sedangkan jika harga Sig. 0,05 maka tidak ada homogentitas varians pada kedua data yang dibandingkan Field, 2009: 150. Berikut ini adalah hasil uji asumsi homogenitas varians lihat Lampiran 4.4.1. Tabel 4.6 Hasil Uji Asumsi Homogenitas Varians Uji Statistik F Sig. Keputusan Levenes Test for Equality of Variances 1,5 0,226 Homogen Levene ’s test dengan tingkat kepercayaan 95 menunjukkan harga F = 1,5 dan harga Sig. = 0,226, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat homogenitas data. Apabila varians homogen, maka data uji statistik Independent samples t-test yang diambil adalah data baris pertama pada output SPSS Field, 2009: 340. Tingkat kepercayaan untuk melakukan uji perbedaan kemampuan awal adalah 95. Kriteria yang digunakan untuk menolak H null adalah jika Sig. 2-tailed 0,05 Field, 2009: 53. Berikut adalah hasil uji perbedaan kemampuan awal dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen lihat Lampiran 4.4.1. Tabel 4.7 Hasil Uji Perbedaan Rerata Pretest Uji Statistik Sig. 2-tailed Keterangan Independent samples t-test 0,916 Tidak ada perbedaan 63 Rerata kemampuan evaluasi pada kelompok kontrol M = 2,60, SE = 0,11 lebih tinggi daripada rerata kelompok eksperimen M = 2,58, SE = 0,10. Perbedaan skor tersebut tidak signifikan dengan t54 = 0,106, p = 0,92 p 0,05. Maka H null diterima dan H i ditolak, ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan rerata skor pretest kemampuan evaluasi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan evaluasi yang sama sehingga dapat dibandingkan.

4.1.3.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan

Uji signifikansi pengaruh perlakuan dilakukan untuk untuk mengetahui pengaruh penerapan PBL terhadap kemampuan evaluasi. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan rerata selisih skor pretest dan prosttest I pada kedua kelompok. Pengaruh perlakuan dapat dihitung menggunakan rumus O 2 -O 1 – O 4 -O 3 , yaitu dengan mengurangkan selisih skor posttest I – pretest pada kelompok eksperimen dengan selisih posttest I – pretest pada kelompok kontrol Cohen, 2007: 277. Jika hasil perhitungan bernilai lebih besar dari 0, maka ada pengaruh. Hasil perhitungan kemampuan evaluasi menunjukkan selisih skor rerata pretest dan posttest I pada kelompok eksperimen sebesar 0,68, sedangkan selisih pretest dan posttest I pada kelompok kontrol sebesar 0,44. Hasil perhitungan selisih dari 0,68 dan 0,44 diperoleh angka 0,24 atau positif, maka ada pengaruh penerapan model PBL terhadap kemampuan evaluasi. Berdasarkan uji normalitas data, rerata selisih skor pretest ke posttest I pada kedua kelompok berdistribusi normal, maka analisis statistik selanjutnya yaitu statistik parametrik dengan Indipendent samples t-test Field, 2009: 326. Hal ini dikarenakan data yang dimasukkan berasal dari kelompok yang berbeda. Sebelum melakukan uji statistik, dilakukan uji asumsi terhadap homogenitas varians dengan melihat harga Sig. L evene’e test. Jika harga Sig. 0,05 maka tidak terdapat homogenitas varians pada kedua data yang dibandingkan Field, 2009: 340. Jika harga Sig. 0,05, maka terdapat homogenitas pada kedua data yang dibandingkan. Berikut ini adalah tabel hasil uji asumsi homogenitas varians lihat Lampiran 4.5.1.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV SDN I Sajira Pada Mata Pelajaran IPA Konsep Ekosistem,

0 7 171

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 1 14

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 2 16

Pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN Perumnas Condongcatur Yogyakarta.

0 1 204

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN IPA DI SDN JARAKAN.

0 8 211

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN ENERGI ALTERNATIF MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PERUMNAS CONDONGCATUR.

0 1 144

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN INTELEKTUAL SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SD N MARGOYASAN YOGYAKARTA.

1 5 151

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD TARAKANITA BUMIJO YOGYAKARTA SKRIPSI

0 0 190

Pengaruh penggunaan metode Mind Map terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 1 164

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD KANISIUS WIROBRAJAN YOGYAKARTA

0 0 191