Keunggulan Model PBL Pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN Perumnas Condongcatur Yogyakarta
16 Facione 1990 membagi pemikiran kritis menjadi dua dimensi, yaitu
dimensi kognitif dan dimensi afektif. Dimensi kognitif dibagi menjadi enam keterampilan berpikir kritis, yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi,
eksplanasi, dan regulasi diri. Setiap keterampilan memiliki indikator tersendiri. Interpretasi terdiri dari memahami, mengekspresikan, menyampaikan signifikansi,
dan mengklasifikasi makna. Analisis terdiri dari mengidentifikasi dan menganalisis. Evaluasi yaitu menaksir pernyataan dan representasi. Inferensi
terdiri atas menyimpulkan, merumuskan hipotesis dan mempertimbangkan. eksplanasi memuat cara menjustifikasi penalaran dan mempresentasikan
penalaran. Sedangkan regulasi diri terdiri dari menganalisis dan mengevaluasi. a. Interpretasi
Interpretasi adalah
kemampuan untuk
memahami dan
mengekspresikan makna dari berbagai pengalaman Facione, 1990. b. Analisis adalah kemampuan untuk mengidentifikasi hubungan yang
logis dari pernyataan, pertanyaan konsep, uraian, atau bentuk ungkapan lain untuk mengemukakan kepercayaan, penilaian,
pengalaman, penalaran, informasi atau opini Facione, 1990. c. Evaluasi adalah kemampuan untuk menilai kebenaran pernyataan atau
opini yang mencerminkan persepsi, pengalaman, situasi, penilaian, kepercayaan, atau opini seseorang Facione, 1990. Kecakapan
evaluasi dibagi dalam dua sub-kecakapan, yaitu menilai klaim dan menilai argumen.
d. Inferensi adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan memastikan elemen yang diperlukan untuk menarik alasan yang masuk akal
Facione, 1990. Pada kecakapan ini merumuskan hipotesis, mempertimbangkan informasi, dan memperkirakan konsekuensi yang
dapat timbul. Kecakapan inferensi dibagi menjadi tiga sub kecakapan, yaitu menguji bukti, merumuskan alternatif, dan menarik kesimpulan.
e. Eksplanasi adalah kemampuan untuk menjelaskan dan memberikan alasan dari bukti, konsep, metode, kriteria, dan konteks yang
digunakan untuk menarik kesimpulan dan untuk mengemukakan argumen yang kuat Facione, 1990. Kemampuan eksplanasi dibagi
17 menjadi 3-sub kecakapan, yaitu menjelaskan hasil penalaran,
membenarkan prosedur yang digunakan, dan memaparkan argumen yang digunakan.
f. Regulasi diri adalah keampuan untuk memonitor aktivitas kognitif secara sadar, unsur-unsur yang digunakan dalam aktivitas tersebut,
kecakapan untuk memonitor aktivitasnya dalam menarik kesimpulan dengan menganalisis hasil dan mengevaluasi proses kognitifnya.
Berdasarkan uraian di atas, berpikir kritis adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk mencapai tujuan tertentu yang didasari dengan pemikiran
yang logis.