Energi Air Pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN Perumnas Condongcatur Yogyakarta

23 air. Jumlah sumber energi ini terbatas, ada yang dapat diperbaharui dan ada yang tidak sehingga ketersediaannya tidak sesuai dengan pengguna energi Oktoviani, 2008: 52. Oleh karena itu, perlu dibiasakan perilaku hemat energi. Berikut beberapa sikap atau perilaku yang termasuk dalam penghematan energi: a. Penghematan listrik: menggunakan lampu tidur pada malam hari atau mematikan lampu ketika tidur, mematikan lampu listrik di siang hari, mematikan TV jika sudah tidak ditonton, mematikan alat listrik lain jika sudah tidak digunakan, menggunakan cahaya matahari sebagai sumber cahaya ketika di pagi hari, dan menggunakan lampu hemat energi, b. Penghematan air: mematikan keran jika bak mandi sudah penuh, menggunakan air bekas mencuci untuk menyiram halaman, dan menggunakan air seperlunya, Pengematan BBM Bahan Bakar Minyak: menggunakan kompor minyak seperlunya, matikan kompor jika tidak digunakan, menggunakan kompor hemat energi, mematikan mesin motor atau mobil jika tidak digunakan, menggunakan sepeda atau berjalan kaki jika bepergian dalam jarak dekat, dan menggunakan kendaraan umum ketika bepergian Saptorini, 2013: 80. 2.2 Penelitian-Penelitian Relevan 2.2.1 Penelitian tentang Model PBL Araz dan Sungur 2007 meneliti keefektifan model PBL terhadap prestasi akademik dan kinerja keterampilan siswa SD. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas model PBL dengan model tradisional. Terdapat dua kelompok yang digunakan, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen menerapkan model PBL, sedangkan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran tradisional. Jumlah siswa pada kelompok eksperimen sebanyak 126 orang, sedangkan kelompok kontrol berjumlah 91 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model PBL lebih efektif dibandingkan dengan model tradisional, dibuktikan dengan prestasi akademik dan kinerja keterampilan kelompok eksperimen M = 11,44, M =2,67 lebih tinggi daripada kelompok kontrol M = 10,91 dan M = 2,20. 24 Melanjutkan penelitian di atas, Padmavathy 2013 meneliti keefektifan model PBL dan metode konvensional pada mata pelajaran Matematika siswa menengah. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan pretest dan posttest. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas VIII. Terdapat dua kelompok yang digunakan, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan jumlah keduanya sebanyak 30 orang. Pembelajaran di kelompok eksperimen menerapkan model PBL, sedangkan di kelompok kontrol menggunakan metode konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model PBL memberi pengaruh signifikan, dibuktikan dengan kelompok eksperimen memperoleh rerata pretest M = 14,86 dan posttest M = 17,33, serta nilai t sebesar 5,20. Model PBL memiliki efek pada prestasi belajar mata pelajaran Matematika, dibuktikan dengan kelompok eksperimen memperoleh M = 17,33, SD = 2,27 lebih besar daripada kelompok kontrol M = 15,46, SD = 2,41. Iji dkk 2015 meneliti pengaruh PBL terhadap prestasi belajar siswa pada materi trigonometri SMA. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimental dengan tipe non-equivalent group. Terdapat dua kelompok yang yang digunakan yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sampel penelitian ini berasal dari empat kelas dengan jumlah sebanyak 365 orang, terdiri dari 203 orang laki- laki dan 162 orang orang perempuan. Pada kelompok eksperimen menerapkan model PBL, sedangkan kelompok kontrol menerapkan model tradisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Selain itu, tidak ada pengaruh antara interaksi metode mengajar dan jenis kelamin terhadap prestasi siswa pada materi trigonomeri.

2.2.2 Penelitian tentang Berpikir Kritis

Nezami dkk 2013 meneliti tentang pengaruh Cooperative Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMA. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimental. Sampel penelitian sebanyak 116 orang, yang terbagi menjadi dua kelompok. Siswa di kelompok kontrol berjumlah 52 orang sedangkan di kelompok eksperimen berjumlah 64 orang. Kelompok eksperimen menerapkan metode pembelajaran kooperatif. Sebaliknya di kelompok kontrol menggunakan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV SDN I Sajira Pada Mata Pelajaran IPA Konsep Ekosistem,

0 7 171

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 1 14

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 2 16

Pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN Perumnas Condongcatur Yogyakarta.

0 1 204

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN IPA DI SDN JARAKAN.

0 8 211

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN ENERGI ALTERNATIF MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PERUMNAS CONDONGCATUR.

0 1 144

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN INTELEKTUAL SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SD N MARGOYASAN YOGYAKARTA.

1 5 151

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD TARAKANITA BUMIJO YOGYAKARTA SKRIPSI

0 0 190

Pengaruh penggunaan metode Mind Map terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 1 164

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD KANISIUS WIROBRAJAN YOGYAKARTA

0 0 191