Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest I

73 Kriteria untuk menerima H null adalah jika Sig. 2-tailed 0,05 maka distribusi data normal, sehingga uji statistik selanjutnya menggunakan statistik parametrik misalnya dengan Independent samples t-test atau Paired samples t-test Field, 2009: 326 . Berdasarkan kriteria tersebut, hasil uji normalistas kemampuan inferensi sebagai berikut lihat Lampiran 4.3.2. Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data No Aspek Kolmogorov Saphiro Keterangan 1 Pretest inferensi kelompok kontrol 0,20 0,32 Normal 2 Pretest inferensi kelompok eksperimen 0,05 0,31 Normal 3 Posttest I inferensi kelompok kontrol 0,08 0,19 Normal 4 Posttest I inferensi kelompok eksperimen 0,08 0,30 Normal 5 Posttest II inferensi kelompok kontrol 0,07 0,08 Normal 6 Posttest II inferensi kelompok eksperimen 0,08 0,27 Normal 7 Selisih prettest - posttest I evalusi kelompok kontrol 0,07 0,15 Normal 8 Selisih pretest - posttest Iinferensi kelompok eksperimen 0,16 0,06 Normal Tabel 4.16 menunjukkan harga Sig. 2-tailed 0,05 untuk semua aspek. Aspek tersebut adalah pretest, posttest I, posttest II, dan selisih rerata skor pretest – posttest I untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Semua aspek menunjukkan distribusi data normal, sehingga analisis data selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Statisitik parametrik yang digunakan yaitu Independent sample t-test, untuk menganalisis data dari dua kelompok yang berbeda, misalnya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Field, 2009: 326. Statistik parametrik Paired samples t-test digunakan untuk analisis data dari kelompok yang sama, misalnya kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.

4.1.4.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Uji perbedaan kemampuan awal bertujuan untuk memastikan bahwa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama pada kemampuan inferensi. Uji kemampuan awal skor pretest menggunakan statistik parametrik Independent samples t-test karena data terdistribusi normal dan dari dua kelompok berbeda Field, 2009: 326. Data yang digunakan yaitu 74 rerata skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sebelum dilakukan analsis, dilakukan uji asumsi untuk memeriksa homogenitas varians dengan Levene’s test. Jika harga sig. 0,05 maka ada homogenitas varians pada kedua data yang dibandingkan. Sedangkan jika harga sig. 0,05 maka tidak ada homogentitas varians pada kedua data yang dibandingkan Field, 2009: 150. Berikut ini adalah hasil uji asumsi homogenitas varians lihat Lampiran 4.4.2. Tabel 4.17 Hasil Uji Asumsi Homogenitas Varians Uji Statistik F Sig. Keputusan Levenes Test for Equality of Variances 0,06 0,79 Homogen Levene ’s test dengan tingkat kepercayaan 95 menunjukkan harga F = 0,06 dan harga Sig. = 0,79, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat homogenitas data. Apabila varians homogen, maka data uji statistik Independent samples t-test yang diambil adalah data baris pertama pada output SPSS Field, 2009: 340. Tingkat kepercayaan untuk melakukan uji perbedaan kemampuan awal adalah 95. Kriteria yang digunakan adalah jika harga Sig. 2-tailed 0,05 berarti ada perbedaan kemampuan awal. Sedangkan jika harga Sig, 2-tailed 0,05 tidak ada perbedaan kemampuan awal. Berikut adalah hasil uji perbedaan kemampuan awal dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen lihat Lampiran 4.4.2. Tabel 4.18 Hasil Uji Perbedaan Rerata Pretest Uji Statistik Sig. 2-tailed Keterangan Independent samples t-test 0,593 Tidak ada perbedaan Rerata kemampuan inferensi pada kelompok kontrol M = 2,60, SE = 0,11 lebih tinggi daripada rerata kelompok eksperimen M = 2,58, SE = 0,10. Perbedaan skor tersebut tidak signifikan dengan t54 = 0,106, p = 0,593 p 0,05. Maka H null diterima dan H i ditolak, ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara rerata skor pretest kemampuan inferensi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan inferensi yang sama sehingga dapat dibandingkan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV SDN I Sajira Pada Mata Pelajaran IPA Konsep Ekosistem,

0 7 171

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 1 14

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 2 16

Pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN Perumnas Condongcatur Yogyakarta.

0 1 204

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN IPA DI SDN JARAKAN.

0 8 211

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN ENERGI ALTERNATIF MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PERUMNAS CONDONGCATUR.

0 1 144

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN INTELEKTUAL SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SD N MARGOYASAN YOGYAKARTA.

1 5 151

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD TARAKANITA BUMIJO YOGYAKARTA SKRIPSI

0 0 190

Pengaruh penggunaan metode Mind Map terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 1 164

PENGARUH PENGGUNAAN METODE MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN EVALUASI DAN INFERENSI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD KANISIUS WIROBRAJAN YOGYAKARTA

0 0 191