170
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std.
Error Mean
95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Post1Inf
Kon - Post2Inf
Kon ,27161
,66794 ,12195 ,02219 ,52102
2,227 29
,034 Pair 2
Post1Inf Eks -
Post2Inf Eks
,17897 ,49219
,09653 -
,01982 ,37777
1,854 25
,076
4.10.2.2 Perhitungan Persentase Peningkatan Skor Posttest I ke Posttest II
Persentase Peningkatan Rerata Posttest Ike Posttest II Kemampuan Evaluasi
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
Persentase =
–
× 100 =
–
× 100 =
× 100 = -0,10 × 100
= 10 Persentase
=
–
× 100 =
–
× 100 =
× 100 = -0,05× 100
= 5
171
Lampiran 4.11 Hasil Retensi Pengaruh Perlakuan 4.11.1 Kemampuan
Evaluasi
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 PreEvaKon
2,6000 30
,63968 ,11679
Post2EvaKon 2,5558
30 ,44636
,08149 Pair 2
PreEvaEks 2,5833
26 ,51854
,10170 Post2EvaEks
2,8000 26
,48990 ,09608
Paired Samples Correlations
N Correlation
Sig. Pair 1
PreEvaKon Post2EvaKon
30 ,613
,000 Pair 2
PreEvaEks Post2EvaEks
26 ,311
,123
Paired Samples Test
Paired Differences
t Df
Sig. 2-
tailed Mean
Std. Deviation
Std. Error
Mean 95
Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper Pair 1
PreEvaKon - Post2EvaKon
,04420 ,50850
,09284 -
,14568 ,23407
,476 29
,638 Pair 2
PreEvaEks - Post2EvaEks
-,21667 ,59255
,11621 -
,45600 ,02267
-1,864 25
,074
172
4.11.2 Kemampuan Inferensi
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 PreInfKon
2,3444 30
,57056 ,10417
Post2InfKon 2,3951
30 ,44667
,08155 Pair 2
PreInfEks 2,4306
26 ,62878
,12331 Post2InfEks
3,0133 26
,49423 ,09693
Paired Samples Correlations
N Correlation
Sig. Pair 1
PreInfKon Post2InfKon
30 ,365
,048 Pair 2
PreInfEks Post2InfEks
26 ,358
,073
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std.
Error Mean
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper Pair 1
PreInfKon - Post2InfKon
- ,05062
,58238 ,10633
-,26808 ,16685 -,476
29 ,638
Pair 2 PreInfEks -
Post2InfEks -
,58278 ,64585
,12666 -,84364
- ,32191
- 4,601
25 ,000
173
Lampiran 4.12 Transkrip Wawancara Guru
Hari Tanggal : Senin, 3 Oktober 2016
Baris Wawancara I
Keterangan
1 P
: Apakah model pembelajaran yang biasa Bapak gunakan
untuk mengajar mata pelajaran IPA? Mengapa memilih model pembelajaran tersebut?
4 G
: IPA itu akan mudah dipahami kalau menggunakan praktik.
Biasanya saya kalau mengajar juga melakukan percobaan tetapi tergantung sama materinya juga.
Menggunakan eksperimen W
G B4 7
P :
Apakah sebelumnya Bapak pernah menggunakan model PBL dalam mengajar mata pelajaran IPA?
9 G
: Belum pernah kalau PBL, kalau eksperimen sudah.
PBL belum pernah
diterapkan W G B9
10 P
: Apakah terdapat kesulitan yang Bapak temui ketika
menggunakan model PBL? 12
G :
Kalau kemarin kesulitannya itu anak masih susah menemukan masalah dari kasus, inti dari masalah masih
bingung. Karena mungkin ini baru pertama kali menggunakan model PBL di kelas.
Mengalami kesulitan karena
model PBL baru pertama
digunakan W G B12
16 P
: Bagaimana pendapat Bapak mengenai proses pembelajaran menggunakan model PBL?
18 G
: Menggunakan model PBL baik, menarik, model PBL dapat
memicu anak untuk berpikir lebih mendalam, berpikir kreatif, ada kerjasama yang baik dengan teman-temannya.
Model PBL mendorong anak
berpikir kreatif W G B18
21 P
: Apakah model PBL efektif jika diterapkan dalam
pembelajaran IPA? 23
G :
Iya, efektif untuk kegiatan pembelajaran apalagi IPA. Efektif
menggunakan model PBL W
G B23
24 P
: Apakah ada perbedaan dalam hal keaktifan, minat, ataupun
konsentrasiantara kelompok kontrol dan eksperimen saat pembelajaran berlangsung.
27 G
: Kalau kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak
ada perbedaannya, mungkin cara penyampaiannya yang berbeda. Kelas kontrol pakai penjelasan saja atau ceramah,
sedangkan kelas eksperimen banyak kegiatan. Tidak ada
perbedaan kelompok
kontrol dan kelompok
eksperimen W G B27
31 P
: Apa saran Bapak untuk pembelajaran menggunakan model
PBL? 33
G :
Sarannya untuk pembelajaran PBL itu mungkin perlunya mengkondisikan siswa dan disosialisasikan dengan jelas
langkah-langkah PBL karena langkah-langkah PBL banyak sehingga banyak siswa yang mungkin ada yang bingung.
Perlunya koordinasi
dengan guru mitra W G B33
174
Lampiran 4.13 Transkrip Wawancara Siswa 4.13.1 Wawancara I Siswa A Sebelum Perlakuan
HariTanggal : Sabtu, 3 September 2016
Baris Wawancara I
Keterangan 1
P Apakah kamu senang belajar IPA? Mengapa?
2 S
Suka, bisa tahu tentang alam
3 P
Bagaimana biasanya cara gurumu mengajar IPA?
4 S
Dijelaskan di depan kelas dan pakai buku Metode ceramah
W1 SA B4
6 P
Apakah kamu merasa senang ketika gurumu mengajar IPA dengan metode ceramah? Mengapa?
8 S
Senang tapi kadang-kadang bosan
9 P
Apakah sebelumnya gurumu pernah mengajarkan materi IPA dengan modelmetode lain selain ceramah?
11 S
Pernah, waktu pelajaran IPA percobaan Metode Percobaan
W1 SA B11
13 P
Apakah kamu bisa mengerjakan soal nomor 3a, 3b, dan 3c?
14 S
Bisa, tidak merasa kesulitan
15 P
Apakah kamu bisa mengerjakan soal nomor 4a, 4b, dan 4c?
16 S
Agak merasa kesulitan Merasa kesulitan
W1 SA B16
19 P
Dari soal 3 dan 4, manakah yang kamu anggap paling sulit? Mengapa?
21 S
Soal nomor 4 karena harus membuat kesimpulan Sulit nomor 4
W1 SA B21
4.13.2 Wawancara II Siswa A Sesudah Perlakuan
Hari Tanggal : Selasa, 1 Oktober 2016
Baris Wawancara II
Keterangan 1
P Bagaimana perasaanmu setelah belajar IPA menggunakan
model PBL?
3 S
Senang karena bisa belajar sama kelompok
4 P
Apakah kamu lebih memahami materi IPA dibandingkan sebelumnya?
6
S Iya, lebih ngerti tentang materi.
Model PBL membantu memahami materi
W2 SA B6
9
P Apakah belajar IPA dengan model PBL lebih menarik
daripada metode ceramah?
11 S
Iya, jadi tidak bosan Model PBL lebih
menarik W2 SA B11
14
P Apakah kamu merasa kesulitan ketika belajar IPA dengan
model PBL? Mengapa?
16 S
Agak kesulitan ketika mencari jawaban dari masalah Kesulitan W2 SA B16
17 P
Apakah kamu lebih bisa mengerjakan soal nomor 3a, 3b, dan 3c
18
S Iya, lebih bisa ngerjakan.
Lebih bisa mengerjakan W2 SA B18
19 P
Apakah kamu lebih bisa mengerjakan soal nomor 4a, 4b, dan 4c?
20
S Iya, jadi lebih bisa ngerjakan.
Lebih bisa mengerjakan