Pengertian Bimbingan Klasikal Bimbingan Klasikal 1. Pengertian Bimbingan

17 baik dalam memenuhi kebutuhannya Hamzah, 2008:3. Jadi motif adalah sesuatu yang bersifat internal diri seseorang yang melatarbelakangi timbulnya berbagai perilaku untuk mencapai tujuan tertentu. Djamarah 2008:148 mendefinisikan bahwa motivasi adalah suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi berarti pula sebuah jembatan yang menjembatani antara konsep abstrak dalam diri manusia ke perilaku yang lebih konkrit. Sebagai contoh, jika manusia lapar maka ia akan membeli makan atau memasak. Motivasinya adalah manusia ingin kenyang, maka timbul perilaku memasak atau membeli makan. Intinya adalah setiap perilaku manusia baik positif maupun negatif semua didasari oleh adanya motivasi untuk mencapai tujuan tertentu. Mc Donald sebagaimana dikutip oleh Sardiman 2007:73 menjelaskan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Pengertian yang dikemukakan Mc. Donald dalam Sardiman 2007:73 mengandung tiga elemen penting yaitu: a. Bahwa motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa energi di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia, penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia. 18 b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau “feeling”, afeksi seseorang. Motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia. c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena dorongan oleh adanya unsur lain yaitu tujuan; tujuan tersebut akan menyangkut soal kebutuhan. Berdasarkan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi akan menyebabkan terjadi suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan membuat persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Hal ini di dorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan. Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan dan bila seseorang tidak senang, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak senang tersebut. Motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi tersebut tumbuh dalam diri seseorang. Menurut Hull sebagaimana dikutip oleh Handoko 1992:71, motivasi merupakan kesatuan atau kumpulan umum dari energi yang bisa mengaktifkan baik tingkah laku-tingkah laku instingtif maupun tingkah laku-tingkah laku yang dipelajari. Sejalan dengan itu, Mulyani sebagaimana dikutip oleh Nasution 1996 menyatakan bahwa motivasi adalah suatu konstruksi yang