Tujuan, Fungsi, Manfaat Dinamika Kelompok

35 pekerjaan besar akan dibagi-bagi sesuai dengan bagian kelompoknya masing-masing d. Meningkatkan masyarakat yang demokratis, individu satu dengan yang lain dapat memberikan masukan atau berinteraksi dengan lainnya dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat.

3. Prinsip – Prinsip Penggunaan Dinamika Kelompok

Dinamika kelompok sesungguhnya mengacu pada perkembangan individu melalui proses dalam kelompok. Proses dalam kelompok tersebut menjadi kuat karena didasari kesamaan tujuan dari masing-masing individu. Begitu pula dalam persamaan struktur dasar dalam tiap kelompok. Semua kelompok mempunyai struktur dasar, yaitu peraturan dan norma-norma. Produktivitas kelompok bergantung pada lima unsur dasar saling ketergantungan yang positif, pertanggung jawaban individu, interaksi yang memajukan, penggunaan keterampilan kelompok yang sesuai, proses dalam kelompok. Hal ini dikarenakan semua kelompok itu efektif. Menurut Johnson dan Johnson 2012 untuk menjadi efektif semua kelompok harus memenuhi: a. Adanya komitmen satu sama lain untuk memperjelas tujuan bersama yang menekankan saling ketergantungan anggotanya b. Adanya komunikasi yang tepat dan lengkap sesama anggotanya c. Adanya sikap kepemimpinan dan pengaruh yang sesuai antar sesama anggota kelompok 36 d. Adanya prosedur pengambilan keputusan yang sesuai dengan situasi yang dihadapi sehingga meyakinkan bahwa semua cara penyelesaian masalah itu baik dan penghargaan atas pendapat masing-masing anggota kelompok e. Adanya pemecahan konflik dengan cara yang membangun

4. Permainan

Dinamika kelompok merupakan studi yang mempelajari perkembangan individu dalam proses kelompok. Melalui kegiatan kelompok yang beraneka ragam diharapkan individu mampu memperkuat karakternya sebagai individu yang utuh. Salah satu jenis kegiatan yang mampu mengusung aktivitas dinamika kelompok adalah permainan. Games menurut Echols dan Shadily 1996 dalam kamus Inggris-Indonesia berarti permainan. Permainan, bermain atau padanan kata dalam bahasa Inggris disebut “games” kata benda, “to play” kata kerja, “toys” kata benda ini berasal dari kata main berarti melakukan perbuatan untuk tujuan bersenang-senang dengan alat-alat tertentu atau tidak; perbuatan sesuatu dengan sesuka hati, berbuat asal saja. Wardani, 2009. Sejalan dengan pendapat di atas Ahmadi Sholeh 2005 menyatakan permainan adalah suatu perbuatan yang mengandung keasyikan dan dilakukan atas kehendak diri sendiri, bebas tanpa paksaan dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan pada waktu melakukan kegiatan tersebut. Zulkifly 2003 menjelaskan bahwa permainan merupakan kesibukan yang dipilih sendiri tanpa ada unsur paksaan, tanpa didesak oleh rasa tanggung jawab. Secara umum permainan adalah sesuatu yang menyenangkan dan 37 menghibur, yang tidak memiliki tujuan ekstrinsik dan tujuan praktis. Permainan tersebut bersifat sukarela. Games atau permainan adalah aktivitas bermain yang dilakukan dalam rangka mencari kesenangan dan kepuasan, namun ditandai dengan adanya pencarian “menang-kalah” Ismail, 2006. Pada pengertian games, kesenangan dan kepuasan diperoleh melalui keterlibatan orang lain, tanpa hadirnya pihak kedua sebagai lawan, maka games tidak akan terjadi. Bermain dipandang sebagai suatu perilaku yang muncul secara alamiah yang dapat ditemukan dalam kehidupan manusia dan binatang. Adakalanya bermain merupakan aktivitas sukarela dan spontan yang tidak memiliki titik akhir atau tujuan tertentu. Bermain secara intrinsik didorong oleh hasrat untuk bersenang-senang Schaefer, 2001. Bermain mempunyai sifat: simbolis, penuh arti, aktif, menyenangkan, kerelaan, pembangunan peran, episode. Menurut Santrock 2006 bermain play adalah suatu kegiatan yang menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri. Bermain merupakan suatu bentuk penyesuaian diri manusia yang sangat berguna menolong anak menguasai kecemasan dan konflik. Bermain sebagai suatu metode yang meningkatkan perkembangan kognitif anak-anak. Hurlock 1997 berpendapat bahwa bermain adalah kegiatan yang dilakukan atas dasar suatu kesenangan dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Kegiatan bermain dilaksanakan secara sukarela, tanpa paksaan atau tekanan dari pihak luat. Intinya, games bersifat sosial, melibatkan proses belajar, mematuhi peraturan, pemecahan masalah, disiplin diri, dan kontrol