Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan dan konseling hendaknya diawali dengan adanya rasa tertarik atau rasa suka terhadap bimbingan klasikal. Kegiatan bimbingan klasikal yang menarik menjadi modal awal siswa untuk lebih termotivasi dalam mengikuti bimbingan klasikal. Jika minat siswa untuk mengikuti layanan bimbingan klasikal tinggi maka akan lebih mudah untuk siswa dalam mencapai kompetensi yang dituntut dalam bimbingan klasikal. Selain itu, bimbingan klasikal akan lebih terlihat hidup dengan adanya suasana yang berbeda. Antusiasme siswa dalam bimbingan klasikal akan menentukan ketercapaian dari indikator pelayanan bimbingan dan konseling. Jika minat atau rasa tertarik siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal tinggi maka dengan sendirinya siswa akan terdorong untuk melakukan aktivitas-aktivitas dalam bimbingan klasikal yang mendukung. Aktivitas-aktivitas tersebut seperti memperhatikan, terlibat aktif, bertanya, antusias dan lain sebagainya. Hal tersebut yang mendukung tumbuh kembang siswa melalui bimbingan klasikal. Siswa tidak melakukan kegiatan yang sifatnya menghalangi dirinya dan menghalangi rasa tertariknya. Sehingga manfaat dan tujuan dari adanya bimbingan klasikal akan tercapai dan dirasakan oleh siswa tersebut. Selain kedua hal diatas, motivasi siswa yang tinggi dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal akan mengarahkan perilaku siswa tersebut untuk terus mencari tahu. Perilakunya akan menunjukkan ketidakpuasan dalam mendapatkan materi bimbingan. Sehingga siswa tersebut aktif dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal. Arah perilakunya menuju hal yang positif dan menjauhi hal yang negatif. Ketiga hal diatas sejalan dengan Djamarah 2008 yang mengatakan bahwa motivasi sebagai pendorong perbuatan, motivasi sebagai penggerak perbuatan, dan motivasi sebagai pengarah perbuatan. Oleh karena itu, merancang sebuah kegiatan bimbingan klasikal yang mencakup ketiga hal diatas bukan pekerjaan yang mudah khususnya jika berkaitan dengan metode bimbingan klasikal. Penggunaan metode dinamika kelompok yang diintegrasikan melalui permainan dirancang untuk membuat siswa agar tidak bosan dalam mengikuti bimbingan klasikal. Dinamika kelompok dapat membuat siswa memiliki sikap positif yang lebih banyak dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Johnson Johnson 2012 yang menyatakan pada kelompok yang efektif para anggotanya memutuskan untuk bekerjasama dan mereka dengan senang hati akan menjalankannya. Pendapat Johnson dan Johnson tersebut didukung pula oleh uji hipotesis dalam penelitian ini. Uji hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara bimbingan klasikal dengan dinamika kelompok. Dinamika kelompok permainan diharapkan membuat suasana kelas menjadi lebih hidup dan kondusif. Sejalan dengan hal tersebut Nurihsan 2006:24 menyatakan bimbingan melalui aktivitas kelompok lebih efektif karena selain peran individu lebih aktif, juga memungkinkan terjadinya pertukaran pemikiran, pengalaman, rencana dan penyelesaian masalah. Bimbingan klasikal menggunakan dinamika kelompok membuat siswa lebih antusias. Suasana kelas saat bimbingan klasikal menjadi lebih variatif, kondusif, dan atraktif. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menyumbangkan gagasan pada kemajuan bimbingan dan konseling khususnya pada bimbingan klasikal yang selama ini dianggap sebagai sesuatu yang membosankan oleh siswa. Sehingga secara tidak langsung akan membuat prestasi siswa meningkat karena semakin kuatnya motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal. Dinamika kelompok yang digunakan berkembang dengan semakin baik pula dengan tujuan utama yaitu membentuk karakter pribadi siswa yang kuat dan kokoh serta berprestasi tinggi.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang dilakukan di SMA Negeri 1 Depok, Sleman mengalami keterbatasan, diantaranya adalah: 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian banyak dan belum sempurna dalam mengungkap motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal 2. Kelengkapan data dan paparan hasil perolehan data belum sempurna sehingga harus diperbaiki 3. Kurangnya variasi dinamika kelompok dalam permainan khususnya pada siklus II. 108

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan akhir dari penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan. Bab ini disertakan pula implikasi dan saran- saran yang bertujuan untuk semakin memperbaiki metode dinamika kelompok dan kualitas bimbingan klasikal.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa: 1. Motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dapat ditingkatkan melalui metode dinamika kelompok yang diaplikasikan dalam permainan pada siswa kelas XF SMA Negeri 1 Depok Tahun Ajaran 20122013. 2. Peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui metode dinamika kelompok yang diaplikasikan dalam permainan sudah baik, hal tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan skor motivasi siswa antar siklus dan pengamatan yang telah dilakukan. 3. Berdasarkan uji hipotesis, Ho ditolak sehingga didapatkan hasil bahwa ada peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui dinamika kelompok yang diaplikasikan dalam permainan pada siswa kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman Tahun Ajaran 20122013. 109

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan serta demi terciptanya kualitas bimbingan klasikal yang semakin baik maka peneliti mengemukakan beberapa saran, diantaranya adalah:

1. Bagi Guru Pembimbing

Guru pembimbing diharapkan dapat mempertimbangkan hasil penelitian ini. Sehingga penyampaian materi bimbingan akan lebih kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Guru pembimbing juga diharapkan mampu untuk terus menghasilkan metode yang lebih variatif sehingga peserta didik tidak bosan mengikuti layanan bimbingan dan konseling khususnya bimbingan klasikal.

2. Bagi Siswa

Siswa diharapkan memiliki motivasi mengikuti bimbingan klasikal yang tinggi. Melalui motivasi khususnya motivasi intrinsik yang tinggi maka pribadi siswa akan menjadi semakin kuat dan kokoh. Motivasi yang tinggi tidak hanya saat bimbingan melalui metode yang menyenangkan saja namun setiap bimbingan klasikal.

3. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti diharapkan semakin variatif, inovatif, dan kreatif dalam menyusun dinamika kelompok. Mengintegrasikan dinamika kelompok dengan media bimbingan serta metode lain seperti role playing guna meningkatkan kualitas pribadi peserta didik.