Pelaksanaan Wawancara Panduan Wawancara

harus dibahas sekaligus menjadi daftar checklist apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau dipertanyakan Poerwandari, 2005. Pedoman wawancara dibuat sebelum peneliti melakukan proses wawancara dan pertanyaan peneliti bersifat terbuka agar tidak mengarahkan jawaban subjek pada jawaban tertentu.

b. Wawancara informal

Wawancara informal didasarkan pada pengembangan pertanyaan penelitian secara spontan yang peneliti dapatkan selama proses wawancara ilmiah Poerwandari, 2005. Wawancara informal ditujukan agar peneliti mendapatkan informasi tambahan diluar informasi yang peneliti dapatkan melalui wawancara dengan pedoman umum.

2. Pelaksanaan Wawancara

Tabel Pelaksanaan Wawancara Subjek 1 Subjek 2 Subjek 3 Keterangan Wawancara I 21032013 3004 2013 0506 2013 Rapport wawancara ringan Wawancara II 10042013 1105 2013 2106 2013 Wawancara mendalam Wawancara III 13052013 17052013 05072013 Wawancara susulan kelengkapan data

3. Panduan Wawancara

Peneliti melakukan pengkategorisasian dalam menyusun panduan pertanyaan wawancara. Terdapat tiga kategorisasi dalam penyusunan pertanyaan wawancara. Kategorisasi pertama berisi pertanyaan mengenai pengalaman hidup remajadewasa awal dari keluarga beda agama. Kategori ini dibuat dengan tujuan untuk melihat latar belakang subjek, dinamika subjek dan keluarga dalam menghadapi perbedaan agama secara umum. Pemaparan subjek mengenai pengalaman hidup secara umum di dalam keluarga beda agama, dinilai mampu memberikan informasi tambahan atau sebagai penguat bagi peneliti untuk melihat alur dan gambaran pengalaman subjek secara lebih dekat dan nyata. Kategorisasi kedua berisi pertanyaan mengenai proses eksplorasi agama remajadewasa awal dari keluarga beda agama. Kategori ini dibuat dengan tujuan untuk melihat dinamika proses eksplorasi serta hal-hal penting lainnya yang dianggap berhubungan dalam proses ini. Kategorisasi ketiga berisi pertanyaan mengenai proses pembuatan komitmen beragama remajadewasa awal dari keluarga beda agama. Kategori ini dibuat dengan tujuan untuk melihat proses pembentukan komitmen beragama serta hal lain yang dianggap berhubungan dengan proses berkomitmen. Pertanyaan wawancara yang masuk ke dalam kategori proses eksplorasi dan pembentukan komitmen, dibuat dan dikembangkan secara spesifik berdasarkan pada teori yang digunakan penelitian ini. Tabel Panduan Pertanyaan Wawancara I. Pengalaman hidup di dalam keluarga beda agama 1. Bisakah anda menceritakan pengalaman anda tinggal di dalam keluarga beda agama? 2. Menurut anda, bagaimanakah peran agama di dalam keluarga anda? 3. Adakah kecenderungan dominasi agama dari salah satu pihak di dalam keluarga anda? II. Proses Eksplorasi 1. Sejak usia berapa anda memiliki inisiatif untuk melakukan eksplorasi ajaran agama? 2. Apa yang mendorong anda untuk terus melakukan eksplorasi terhadap berbagai ajaran agama? 3. Bisakah anda menceritakan secara detail agamakeyakinan apa saja yang telah anda ketahui? 4. Dalam proses ini, secara psikologis apakah yang anda rasakan? 5. Apa yang anda lakukan untuk mencari dan mengumpulkan informasi mengenai ajaran keagamaan? 6. Adakah perbedaan di setiap ajaran agama yang anda dapatkan? 7. Pertimbangan seperti apafaktor apa yang akhirnya mendorong anda untuk memilih keyakinan anda saat ini? 8. Bagaimana anda menjalani konsekuensi terhadap pilihan yang telah anda pilih saat ini? III. Pembentukan Komitmen 1. Dapatkah anda menjelaskan atau menggambarkan seberapa besar komitmen dirinya terhadap keyakinan yang dipilihnya saat ini? 2. Apakah tujuan anda ketika memilih untuk berkomitmen terhadap keyakinan anda saat ini? 3. Bagaimanakah cara anda mengimani apa yang menjadi pilihan anda saat ini? 4. Apa yang anda rasakan ketika memilih dan menjalankan pilihan anda saat ini? 5. Adakah sosok tertentu yang anda jadikan panutan dalam hubungannya dengan komitmen anda saat ini? 6. Apakah ada kemungkinan dalam diri anda untuk berpindah dari keyakinan yang saat ini anda pilih? 7. Bagaimana anda menilai konsistensi komitmen diri anda?

D. Subjek Penelitian

Peneliti memilih subjek penelitian menggunakan metode pengambilan sampel berupa criterion sampling pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Berdasarkan hal tersebut, peneliti memberikan beberapa kriteria subjek penelitian sebagai berikut : 1. Subjek penelitian berasal dari keluarga beda agama. 2. Subjek penelitian tinggal dengan kedua orang tuanya secara utuh. 3. Orang tua subjek penelitian masih berpegang teguh terhadap agamanya masing-masing. 4. Subjek berada pada tahap usia remaja akhir hingga dewasa awal yang dianggap telah bereksplorasi dan mengambil keputusan Lock dalam Santrock, 1995.