Gambaran Emosi Ketika Memilih untuk Tidak Berkomitmen pada Tidak Adanya Sosok Panutan dalam Menjalankan Komitmen

Selain itu, mampu merefleksikan setiap hikmah kehidupan, menjadi cara lain bagi Oky untuk mengisi sisi spiritualitasnya . “ Menurutku merefleksikan hikmah kehidupan itu jauh lebih membantu ketimbang kita hanya mendengarkan ceramah. Soalnya mereflesikan hal-hal kecil kayak nonton tivi, mendengarkan lirik lagu,kan bisa jadi pencerahan buat kita sendiri. Ketika kita melihat suatu peristiwa, kalo kita menyerapi, mengevaluasi diri trus mengambil kesimpulan, itu semua kan yang pada akhirnya membentuk pola pikir dan mengisi hati kita, menurutku itu salah satu cara mengisi sisi spiritual juga ”

c. Gambaran Emosi Ketika Memilih untuk Tidak Berkomitmen pada

Agama Apapun Keyakinan Oky untuk tetap bersikap netral dan tidak memilih agama apapun menjadi semakin kuat ketika ia merasa apa yang dijalankannya ini bukanlah suatu rutinitas biasa namun sebagai sebuah kesadaran yang pada akhirnya dapat mengisi sisi spiritualitasnya. “Aku merasa lebih yakin dan seneng aja menjalankan apa yang menjadi keinginan dan pilihan hatiku, tanpa adanya paksaan. Rasanya lebih dapet feelnya, secara spiritualitasnya juga dapet. Wala upun ga beragama tapi rasanya jauh lebih nyaman seperti ini” Selain itu, walaupun beberapa orang melihatnya sebagai orang yang aneh namun Oky tetap dapat merasakan kenyamanan atas pilihannya dan bahkan merasa senang karena mampu berkomitmen terhadap pilihannya. “ Konflik ya, kalo konflik sama diri sih enggak, karena memang aku merasa lebih bebas untuk memilih dan aku senang dengan pilihanku ”

d. Tidak Adanya Sosok Panutan dalam Menjalankan Komitmen

Pilihan Sebagai Identifikasi Diri Walaupun memiliki pilihan untuk tidak memilih agama manapun sebagai prinsipnya, Oky tetap menganggap orang-orang yang di sekitarnya yang berkomitmen terhadap agama tertentu justru sebagai sumber informasi yang sangat membantu. Oky merasa bahwa orang- orang di luar keluarganya-lah yang memberikan banyak pencerahan dan ilmu untuk dirinya namun baginya, diri sendiri merupakan elemen paling penting dalam menentukan pilihannya saat ini. “ Jadi semuanya kan berawal dari diriku sendiri gimana, orang lain itu memberi pengaruhnya itu lebih menjadi pemateri saja tapi kalo pembahasan ya aku lakukan sendiri. Bukan mereka mempengaruhi aku tapi aku berusaha mengisi diriku sendiri ” e. Menjaga Pola Pikir dan Bersikap Kritis Terhadap Ajaran Agama atau Suatu Kepercayaan Sebagai Wujud Konsistensi Terhadap Komitmen Pilihan Memiliki komitmen untuk tidak memilih agama apapun memberikan tantangan tersendiri bagi Oky untuk tetap terus menjaga konsistensi sampai tahun-tahun selanjutnya. Cara yang dipilih Oky untuk terus menjaga komitmennya adalah dengan menjaga pola pemikiran dan untuk terus berpikir kritis terhadap suatu ajaran yang ditawarkan oleh agama manapun. “Yang paling utama ya pola pikir, menjaga pola pikir dan harus selalu kritis. Banyak yang bilang agama itu pasti sempurna karena merupakan hukum Tuhan. Tapi buatku, agama apapun perlu direvisi, selama kita kritis terhadap agama dan ajarannya, saya percaya saya akan menjadi lebih baik dan tetap pada pendirian saya saat ini ”

f. Kecenderungan Tidak Konsisten Terhadap Komitmen Pilihan