Melakukan Aktivitas yang Bertujuan untuk Mempelajari dan Memahami Agama Beserta Ajarannya Ketertarikan untuk Lebih Memahami Agama Tertentu

ya? Ya pokoknya cuma itu sih .. kalo Katolik ga beda jauhlah sama Kristen cuma beda di misa dan beberapa ajarannya, yang paling tau ya walaupun masih biasa aja ya cuma agama Bapak Ibu, Kristen sama Islam” Sikap terbuka dan mau menerima keberadaan agama lain tidak membuat Lita dengan cepat dan mudah mau menerima serta memahami informasi yang ada. Lita merasa, setiap agama memiliki ajaran, pandangan dan landasan yang berbeda. Namun sebagai bentuk rasa saling menghormati, Lita tidak secara frontal mengkritiknya tetapi hanya berusaha memahaminya sendiri. “..Aku ga menyerang, mendengarkan, maksudnya gini kalo aku mempertahankan diri, trus aku merasa ada bedanya sama mereka. Jadinya cuma dengerin cerita-cerita mereka, jadi kan kita ngerti sendiri tuh ” “ Mereka itu Islam menganggap kita tuh sama karena di kitab mereka, ada juga malaikat-malaikatnya cuma ya namanya beda, beda dikit, tapi di kitabku, aku nemuinnya ga sama. Sebenernya pengen sih ngomong ga sama tapi kesannya kok terlalu, ntar terlalu dikira garis keras gitu lo. Jadinya, aku diem aja ” “ Trus apa lagi ya, banyak deh aku liatnya, beda ajaran agama sebenernya kalo aku bilang ”

b.Melakukan Aktivitas yang Bertujuan untuk Mempelajari dan Memahami Agama Beserta Ajarannya

Berupaya untuk memahami ajaran agama dengan lebih baik, Lita melakukan diskusi bersama teman-teman sekolahnya, teman-teman di lingkungannya dan ibunya. Proses diskusi keagamaan bersama teman- teman, dilakukan semenjak Lita duduk di bangku SMA. “Baru bahas tentang agama lain, selain agama Ibu Bapak itu ya SMA karena sekolahku negri dan waktu belajar tentang agama kan kelasnya pisah-pisah nah ternyata aku terpisah sama beberapa temenku, nah dari situ jadi tanya-tanya ” “Nah itu, kadang-kadang ya dari lingkungan jadi bertukar pikiran gitu te ntang berbagai agama” Sedangkan diskusi bersama ibunya, telah ia lakukan sejak kecil namun lebih berorientasi secara umum dan pada agama Kristen. “Dulu kan aku ga ngerti apa-apa dan ketika aku tanya ke ibuku, ibu cuma bilang kalo di kitab suci masing-masing udah diatur. Trus yaudah, aku percaya ” “… ibu biasanya yang kasih tau. Ya kayak yang aku bilang, ibu itu yang ngasih tau tentang isi Al Kitab. Pertama aku dikasih tau awal mula kejadian ini sampai ulangan “ Diskusi yang dilakukan hanya bertujuan untuk menambah pengetahuan Lita mengenai keberagaman agama walaupun dalam prosesnya, Lita tidak selalu merasa sejalan dengan apa yang menjadi pandangan teman-temannya. “Cuma untuk nambah pengetahuan aja tapi ga lebih dari itu”

c. Ketertarikan untuk Lebih Memahami Agama Tertentu

Keberagaman agama yang ditemui Lita, ternyata hanya membuat Lita merasa lebih dekat dengan agama keluarganya, Islam dan Kristen. “… yang paling tau, ya walaupun masih biasa aja ya cuma agama Bapak Ibu, Kristen sama Islam “ Dalam kesehariannya, Lita sering memperhatikan sikap dan kegiatan umat agama Islam dan Kristen. “ ….aku selalu mencermati orang-orang Islam. Orang Islam itu dari dulu setauku ga pernah dia mengambil doa diluar 5 waktu, berdoa diluar sholat 5 waktu itu …” “ …orang Kristen kan juga ada puasanya tapi kebanyakan orang Kristen itu ga tau kalo kita harus ikut puasa-puasa gitu …” “ Trus kayak puasa, misalnya udah bulan Ramadhan sama mau lebaran. Di tivi-tivi kan langsung happening, booming banget kan acara-acara kayak itu, iya kan? Dan kita Kristiani cuma biasa- biasa aja kan? Kayaknya itu cuma hari biasa gitu dan ini, semua yang namanya orang Kristen, mereka sampe ga tau apa yang harus mereka lakuin, kadang-kadang aku sebelnya disitu ” Perhatian ini membuat Lita semakin mengenal keduanya lebih mendalam dan subjektif. Tidak hanya pandangan yang positif namun juga secara negatif. “Kalo plusnyaaa … Ini, orang Islam itu kan orangnya getol banget. Gini, jadi sampe agama mereka, mereka tahu itu dihina, mereka ga akan terima itu. Ya sih, mungkin landasannya mereka berpikir kalo mereka itu jihad atau apa tapi kalo orang Kristen mikir, Tuhanku itu ga perlu dibela kok. Tapi dari situ tuh, mereka getol, jadi kayak apa yaa … Gini misalnya lagi mereka sampe nabung buat naik haji, nah kalo di Kristen mana ada, perpuluhan aja, iya ga iya ga. “Kalo Islam kan, mereka harus berbuat baik untuk mendapatkan upah, surga. Nah tapi kalo orang kita Kristen, dosanya udah ditebus kok, kalo ngelakuin dosa tinggal minta maaf tapi ga gitu juga, kalo kamu udah tau apa yang kamu perbuat itu dosa maka dosamu ga akan diampuni tapi memang dengan adanya berkat dari Tuhan, maka kita bisa mendapatkan pengampunan karena bukan suatu hal yang impossible. Tapi kan sebenernya ada hukumnya seperti itu, sampe mereka nanti reinkarnasi. Tapi yaa itu, kesannya jadi santai gimana gitu. Istilahnya kan kamu jadi kayak melecehkan apa yang sudah kamu terima ” Walaupun dalam pemahaman Lita umat agama Kristen dan Islam memiliki sisi positif dan negatifnya masing-masing namun Lita lebih tidak menyukai ajaran agama Islam serta sikap umatnya serta berusaha membandingkannya dengan ajaran agama Kristen. “Yaa itu yang aku ga suka, gigi ganti gigi mata ganti mata. Trus apa ya, kadang-kadang mereka iti bukan jadi ambisius tapi malah jadi arogan ” “Apa-apa disalahin. Trus mereka mau kayak menang sendiri. Kayak sekarang, hal kecil aja dipermsalahin, warung dibuka waktu puasa ya digrebek. Mereka ga tau sih sama apa yang mereka lakukan. Lah ya piye to? Kalo ga dibuka, mereka ga makan satu keluarga. Ya mungkin karena ga diajarkan tentang satu prinsip itu, kasih. Sebenernya apa ya, kayak cuci otak gitu. Sebenernya kan kita juga ga bisa percaya ini ataupun itu dengan mudah, ya kan? Tapi apa yaa, mereka ga kenal sih tentang 3 hal itu, tentang iman, pengharapan dan kasih. Mereka itu selalu, kalo aku pengen itu akan tak kejar tapi kalo di kita kan doa tanpa usaha sia-sia, usaha tanpa doa juga sia-sia, nah kalo di kita kan gitu. Nah sekarang itu dipake tuh oleh umat Islam “ Melihat bahwa sikap umat Islam dan beberapa ajaran di dalamnya sangat buruk membuat Lita tidak memiliki keinginan untuk menganut agama bawaan ayahnya itu. Pandangan yang buruk terhadap kelompok agama Islam, secara tidak langsung mengikis dan menghilangkan rasa simpati Lita pada agama Islam.

d. Kesiapan Diri untuk Membuat Komitmen Beragama