Aktivitas Masyarakat Aktivitas Masyarakat Sebelum Ada Perbaikan Sanitasi Lingkungan

79 lainnya seperti gayung, lampu, kunci pintu, grendel pintu dan kran air. Itu semua adalah kebutuhan yang diperlukan dalam menjaga kebersihan dan pemeliharaan MCK yang ada di lingkungan I tersebut. “Saat ini biaya yang sering dibutuhkan untuk kebutuhan Sanimas ini memang tidaklah setiap hari seperti biaya untuk membeli karbol, kaporit, lampu, gayung air, sapu, kain pel, kalau gayung sering pecah karena kalau anak-anak itu mandi suka dibanting, kalau yang sering rusak itu kunci pintu dan grendel pintu serta kran air, karena orang itukan ada yang mau mandi, mau sholat jadi berebut.”AK 2 W-Er_9 Diawal-awal masa pemanfaatan MCK tersebut memang mengalami beberapa permasalahan, seperti tunggakan pembayaran air dan listrik yang dilakukan pengelola awal, kemudian masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang cara pemanfaatan MCK yang benar yang berakibat pada macetnya sistim IPAL sanitasi akibat ulah masyarakat pengguna itu sendiri. Sebagaimana diinterpretasikan penulis dari pernyataan responden berikut : “Kalau dibilang masalah pembiayaan yang fatalnya paling dua kali, pertama di bulan 5 itu sempat air diputus PDAM sampai saya turun tangan ke PDAM karena tunggakan sampai 4 bulan yang harus saya bayar. Kemudian yang belakangan ini bulan 10 udah dapat peringatan lampu mau dicabut, saya ambil inisiatif cepat, saya datangi PLN, saya bayar tunggakan lampu, termasuk uang air untuk 4 bulan bulan 8,9,10 dan 11.” AK 2 W-Er_3 Sumber :Hasil Observasi Lapangan, 2009 GAMBAR 3.8 AKTIVITAS MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN SANIMAS DI LINGKUNGAN I KELURAHAN MATAHALASAN 80 Gambar 3.8 diatas memperlihatkan aktivitas mandi dan mencuci masyarakat pengguna MCK di Lingkungan I Kelurahan Matahalasan dan situasi lingkungan prasarana sanitasi lingkungan yang cukup terawat bersih. Aktivitas ini mencerminkan terjadi perubahan perilaku masyarakat untuk mulai ramah lingkungan. Terlihat aktivitas masyarakat sesudah adanya program perbaikan sanitasi lingkungan mencerminkan perilaku masyarakat yang mulai ramah lingkungan. Hal ini terlihat dari mulai terciptanya lingkungan yang bersih dan tidak bau, tidak ada lagi kebiasaan-kebiasaan MCK ke sungai, munculnya kemauan untuk hidup bersih dengan selalu rutin membayar iuran sanimas guna keperluan operasional dalam perawatan dan pemeliharaan parasarana sanitasi lingkungan tersebut.