15
perbaikan sanitasi dengan penyediaan sarana MCK ++ melalui program SANIMAS . Narasumber wawancara yang diperoleh selama survei dapat dilihat
pada Tabel I.2 berikut :
TABEL I.2 NARASUMBER PENELITIAN
NO. RESPONDEN
KODE RESPONDEN
NAMA USIA
PEKERJAAN
1 Ruhayat
52 Tahun
Wiraswasta W_Rh
2 Erlianto
35 Tahun
Buruh SPTI
W_Er 3
Nurbaiti Panjaitan
39 Tahun
Ibu Rumah Tangga
W_Nr 4
Drs. H. Arifin
68 Tahun
Pensiunan PNS
W_HA 5
Arlian Putra, SE
37 Tahun
PNS Setdako
W_Ar 6
Ir. H. Abren Siregar
56 Tahun
PNS Dinas KLH
W_AS 7
Suharyadi 38
Tahun TA
LSM BEST W_SD
Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2010
1.7.5 Penyajian Data
Menurut Bungin ed. 2003:70 hasil pengumpulan data kualitatif tentu saja perlu direduksi data reduction. Istilah reduksi data dalam penelitian kualitatif
dapat disejajarkan maknanya dengan istilah pengelolaan data mulai dari editing, pengkodean hingga tabulasi data. Kegiatan ini mencakup usaha penyusunan hasil
pengumpulan data selengkap mungkin, dan memilah-milahkannya dalam satuan konsep tertentu, kategori tertentu, atau tema tertentu.
Teknik penyajian data pada dasarnya adalah teknik menyajikan hasil olahan data sekunder maupun data primer yang diperoleh melalui instrumen
penelitian, berupa studi dokumen dan terutama hasil wawancara mendalam. Pengolahan data primer dan data sekunder yang didapat, kemudian dikategorikan
berdasarkan kategori yang telah ditentukan. Pengkategorian data tersebut adalah untuk mempermudah didalam analisis selanjutnya.
16
Dalam penelitian kualitatif, masukan data yang diperoleh lebih banyak berwujud kata-kata hasil wawancara dibanding suatu deretan angka numerik.
Untuk mengelolanya maka penyajian data kualitatif lebih banyak dilakukan dengan pembuatan matriks-matriks yang sekaligus bertujuan untuk memudahkan
analisis data. Penyajian data ke dalam bentuk matriks tersebut pada dasarnya untuk mempermudah proses reduksi data dan penarikan kesimpulanverifikasi.
Penyajian data dalam penelitian ini bertujuan untuk mempermudah kedua proses analisis tersebut yang boleh jadi dilakukan dalam konteks waktu bersamaan.
Seperangkat hasil reduksi data juga perlu diorganisasikan ke dalam suatu bentuk tertentu display data sehingga terlihat sosoknya secara lebih utuh. Itu
mirip semacam pembuatan tabel atau diagram dalam tradisi penelitian kuantitatif. Ia bisa berbentuk sketsa, sinopsis, matriks atau bentuk-bentuk lainnya. Hal itu
sangat diperlukan untuk memudahkan upaya pemaparan dan penegasan kesimpulan conclution drawing and verification. Proses ini tidak terjadi sekali,
melainkan secara berinteraktif, secara bolak-balik. Seberapa banyak proses bolak- balik tersebut sangat tergantung pada kompleksitas masalah yang ada dan
seberapa tajam pisau analisis yang dipakai saat mengumpulkan data.
1.7.6 Teknik Analisis Data
Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil
penelitian Nasution dalam Sugiyono, 2008:245. Pada penelitian kualitatif analisis data dilakukan mulai saat pengumpulan sampai selesai saat pengumpulan
data. Menurut Miles dan Huberman 1992:15 dalam analisis kualitatif, data yang muncul berupa kata-kata dan bukan rangkaian angka. Kegiatan dalam
menganalisis data terkait dengan data itu mungkin telah dimunculkan dalam beragam cara observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman dan yang
biasanya diproses sebelum siap digunakan melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alih tulis, tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-
kata, yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas, analisis data dalam
17
penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulanverifikasi sebagai sesuatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan
data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis. Penelitian kualitatif ini pada dasarnya mengadopsi ketiga alat analisis
kualitatif tersebut, namun penggunaannya disesuaikan dengan kondisi lapangan. Dalam konteks terapan, penelitian ini lebih banyak berupaya mengemukakan dan
memberikan penjelasan deskripsi mengenai fenomena yang terkait dengan variabel penelitian. Proses pelaksanaannya lebih banyak menggunakan teknik
analisis deskriptif kualitatif. Analisis data yang dilakuan sebagai berikut :
a. Tahap pertama : analisis untuk mengetahui karakteristik praktek perilaku
masyarakat dalam perbaikan sanitasi lingkungan permukiman kumuh di Kelurahan Matahalasan dengan teknik analisis deskriftif kualitatif dengan
memperhatikan data hasil wawancara dan pengamatan tentang peran dan aktivitas masyarakat sebelum dan sesudah perbaikan sanitasi lingkungan
permukiman kumuh di Kelurahan Matahalasan. Dan data monografi, data demografi dan hasil wawancara dengan informan tentang karakteristik dan
latar belakang masyarakat. b.
Tahap kedua : analisis faktor-faktor penentu kepedulian masyarakat terhadap perbaikan sanitasi lingkungan permukiman kumuh yang dilihat dari
karakteristik praktek perilaku masyarakat sebelum dan sesudah perbaikan sanitasi lingkungan dan hasil wawancara dengan informan tentang hal-hal
yang memepengaruhi perilaku masyarakat. Untuk mempermudah teknik analisis diperlukan suatu kerangka analisis
yang merupakan acuan dalam tahapan-tahapan analisis secara diagramatis. Kerangka analisis ini memberikan proses analisis dimulai dengan suatu input
masukan yang kemudian dilakukan proses analisis yang terkait dengan sasaran dan kemudian menghasilkan output keluaran. Kerangka analisis tersebut dapat
dilihat pada Gambar 1.2 Diagram Kerangka Analisis.