Minimnya Penyediaan Prasarana Sanitasi

118

4.2.2.1 Dorongan Pemerintah dan Swasta

Kebijakan pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat kadang kala terbentur dengan permasalahan pembiayaan, sehingga sangat dibutuhkan dukungan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Untuk memenuhi sarana dan prasarana dasar masyarakat itu, dibentuklah sistem pembiyaan kerjasama atau sharing dana antara pemerintah pusat dengan daerah. Hal ini memungkin penyediaan fasilitas pelayanan umum tersebut dapat terselesaaikan dengan cepat dan dapat segera dimanfaatkan. Ditambah lagi adanya dukungan teknis dari pihak swasta dalam hal ini LSM BEST Bina Ekonomi Sosial Terpadu salah satu perwakilan dari Lembaga Donor Jerman BORDA. Dukungan yang diberikan dalam bentuk teknis pembangunan dan teknis operasional, walaupun kehadiran mereka hanya saat pelaksanaan perencanaan dan pembangunan saja. Tetapi cukup memberikan dorongan yang kuat bagi masyarakat untuk lebih mengerti dan memahami pentingnya menjaga sanitasi lingkungan. “ada penyuluhan, jadi yang memberikan penyuluhan itu dari Medan melalui LSM BEST, mereka datang ke Tanjungbalai memberikan penjelasan kepada masyarakat secara langsung di lokasi MCK.” FPsW- HA_1 “hasil dari sosialisasi itu diminta kepada masing-masing Pemerintah KabupatenKota untuk mempersiapkan sharing dana untuk pelaksanaan pembangunan Sanimas tersebut Saat ini banyak kebijakan.” PRW-AS_2 Dengan adanya pembiayaan untuk pembangunan MCK tersebut dan dengan pola pelaksanaan yang partisipatif mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Munculnya kesadaran tadi juga diakibatkan oleh adanya sedikit paksaan agar mau merubah kebiasaan, karena mau tidak mau masyarakat yang sudah terbiasa memanfaatkan sungai sebagai tempat MCK mereka, dihimbau atau didorong untuk memanfaatkan sarana yang sudah terbangun yang salah satunya adalah MCK ++. Otomatis dengan keberadaan bangunan MCK ++ tadi, kebutuhan mereka untuk mandi, mencuci dan lain-lainnya sudah terpenuhi. 119 “Jadi nomor satunya tangan pemerintah memfasilitasi hal - hal yang begitu : pertama memberikan penyuluhan dimasyarakat yang paling bawah tadi, dikelas yang sudah mempunyai fasilitas tapi masih perilakunya ikut mempunyai kontribusi untuk mencemarkan lingkungan tadi itu yang perlu diberikan penyuluhan, bagaimana cara pola pikirnya nanti memikirkannya, sistim apa yang harus kita bikin, program apa yang harus kita bentuk supaya sama dengan yang dibawah tadi, itu yang harus dipikirkan ke depan.” FPsW-Rh_29 Dari harapan narasumber diatas dapat diinterpretasikan bahwa dukungan pemerintah baik secara moril dan materil menjadi dorongan yang pertama dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat. Karena kondisi ekonomi masyarakat di Kelurahan Matahalasan yang umumnya sebagai pekerja di sektor informal, membutuhkan dukungan yang besar terutama dari pemerintah. Disamping itu dukungan dalam menciptakan inovasi-inovasi baru terkait sistem pelibatan masyarakat, dimana masyarakat yang tidak hanya masyarakat yang nantinya akan menjadi masyarakat pemanfaat, tetapi juga melibatkan masyarakat yang masih berkontribusi menimbulkan kerusakan lingkungan di sekitar itu secara tidak langsung.

4.2.2.2 Adanya Pengetahuan

Pemahaman masyarakat tentang sanitasi di masyarakat umumnya berbeda-beda. Hal inilah yang kerap menimbulkan keengganan masyarakat untuk mau merubah pola pikirnya dalam mencemarkan lingkungan. Sehingga penyuluhan-penyuluhan yang berhubungan dengan sanitasi sangat diperlukan dalam merubah cara pandang masyarakat terhadap arti pentingnya menjaga sanitasi lingkungan tersebut. “Cuma yang perlu penyuluhan tadi, merobah pola pikir, merobah cara sudut pandang itulah yang penting sekarang yang lain tidak, yang paling penting merobah cara pandang masyarakat kan gitu, jadi makanya kalo ada seumpama suatu Badan atau Yayasan yang mengkampanyekan untuk merobah sudut pandang masyarakat tadi tentang masalah kebersihan yang paling penting.” FPrW-Rh_7