119
“Jadi nomor satunya tangan pemerintah memfasilitasi hal - hal yang begitu : pertama memberikan penyuluhan dimasyarakat yang paling
bawah tadi, dikelas yang sudah mempunyai fasilitas tapi masih perilakunya ikut mempunyai kontribusi untuk mencemarkan lingkungan
tadi itu yang perlu diberikan penyuluhan, bagaimana cara pola pikirnya nanti memikirkannya, sistim apa yang harus kita bikin, program apa
yang harus kita bentuk supaya sama dengan yang dibawah tadi, itu yang harus dipikirkan ke depan.” FPsW-Rh_29
Dari harapan narasumber diatas dapat diinterpretasikan bahwa dukungan
pemerintah baik secara moril dan materil menjadi dorongan yang pertama dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat. Karena kondisi ekonomi masyarakat di
Kelurahan Matahalasan yang umumnya sebagai pekerja di sektor informal, membutuhkan dukungan yang besar terutama dari pemerintah. Disamping itu
dukungan dalam menciptakan inovasi-inovasi baru terkait sistem pelibatan masyarakat, dimana masyarakat yang tidak hanya masyarakat yang nantinya akan
menjadi masyarakat pemanfaat, tetapi juga melibatkan masyarakat yang masih berkontribusi menimbulkan kerusakan lingkungan di sekitar itu secara tidak
langsung.
4.2.2.2 Adanya Pengetahuan
Pemahaman masyarakat tentang sanitasi di masyarakat umumnya
berbeda-beda. Hal inilah yang kerap menimbulkan keengganan masyarakat untuk mau merubah pola pikirnya dalam mencemarkan lingkungan. Sehingga
penyuluhan-penyuluhan yang berhubungan dengan sanitasi sangat diperlukan dalam merubah cara pandang masyarakat terhadap arti pentingnya menjaga
sanitasi lingkungan tersebut. “Cuma yang perlu penyuluhan tadi, merobah pola pikir, merobah cara
sudut pandang itulah yang penting sekarang yang lain tidak, yang paling penting merobah cara pandang masyarakat kan gitu, jadi makanya kalo
ada seumpama suatu Badan atau Yayasan yang mengkampanyekan untuk merobah sudut pandang masyarakat tadi tentang masalah kebersihan
yang paling penting.” FPrW-Rh_7
120
Penyuluhan itu juga harus dibarengi dengan contoh nyata, karena selama ini masyarakat selalu menganggap bahwa apa yang disampaikan oleh pemerintah
itu hanya sebagai proyek-proyek pemerintah yang tidak menguntungkan mereka. Sehingga rasa apatis di masyarakat tadi dapat berubah menjadi rasa simpati,
karena dia sudah melihat wujud nyata dari penyuluhan tersebut. Kalau minat sudah muncul, akhirnya akan timbul keinginan untuk mencoba, dan ternyata
setelah dirasa cocok dengan apa yang diinginkan akhirnya disadarilah bahwa apa yang disampaikan dari pengetahuan itu benar.
“saya pernah buka dimusyawarah-musyawarah kecamatan seolah-olah masyarakat itu hanya apatis, artinya kira-kira animonya nggak ada,
tanggapannya, responnya nggak ada, kenapa karena belum tau tadi, tapi kalau kok dibangun sanimas ini animo masyarakat ini tinggi, kok ditutup
aja mereka tak mau, mereka marah-marah padahal baru 3 hari ditutup.” FPrW-Rh_13
Maraknya pengenalan sistem sanitasi ramah lingkungan seperti yang di kembangkan oleh Lembaga Donor Jerman BORDA yang membentuk perwakilan
di Indonesia sebagai LSM BEST menarik minat pemerintah pusat untuk dikembangkan di wilayah-wilayah Indonesia, terutama di daerah bantaran sungai
yang umumnya padat penduduk. Sistem sanitasi itu adalah sistem Instalasi Pengelolaan Air Limbah IPAL
Kerjasama itu dibangun agar pengetahuan itu dapat ditransfer ke semua kalangan tidak hanya ditingkat pemerintah tapi juga ditransfer sampai ke tingkat
masyarakat. Salah satu bentuk transfer ilmu tersebut dengan memberikan pelatihan dan pembinaan teknis tentang pola pembangunan sistem IPAL dan pola
pengelolaan SANIMAS. Untuk tahap ini mungkin tidak semua masyarakat dapat terlibat, tetapi paling tidak utusan masyarakat tersebut dapat membagikan ilmunya
nanti kepada masyarakat yang lain. “itulah mengapa diberikan pengetahuan baru, pelajaran baru tentang
sistem IPAL, yang dalam 1 tahun, kata masyarakat pemanfaat sudah belajar, sudah kalau kita tanya hampir mengetahui apa manfaatnya, jadi
cepat sekali adaptasi itu.” FPrW-Rh_10 “dengan memberikan pembelajaran tadi mereka beradaptasi dengan
lingkungannya sendiri dengan pekerjaan sendiri, dengan teori mereka sendiri, akhirnya mereka sadari dalam 1 tahun saja sudah mereka sadari
yang mana yang salah yang mana yang benar.” FPrW-Rh_15