termasuk Kelurahan Matahalasan, hal ini mengindikasikan buruknya sanitasi lingkungan yang ada.
Sanitasi lingkungan Syahbana dalam Gunawan, 2006:2 adalah bagian dari kesehatan masyarakat yang meliputi prinsip-prinsip usaha untuk meniadakan
atau menguasai faktor lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit melalui kegiatan yang ditujukan untuk i sanitasi air, ii sanitasi makanan, iii sistem
pembuangan tinja, iv sanitasi udara, v pengendalian vektor dan roden penyakit, vi higienitas rumah. Ketika masalah sanitasi muncul di kawasan permukiman
padat yang tidak tertata dengan baik dan juga tidak ditangani dengan cara yang tidak saniter maka akan mencemari lingkungan sekitar.
Pemerintah Kota Tanjungbalai sudah berusaha untuk memperbaiki kondisi ini melalui program-program perbaikan lingkungan permukiman dengan konsep
pemberdayaan masyarakat, Program ini melibatkan peran serta masyarakat yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pada tahap pemanfaatan dan
pemeliharaan. Diharapkan dengan adanya peran serta masyarakat tersebut timbul rasa memiliki terhadap hasil-hasil pembangunan sehingga keberlanjutan dari
program dapat tercapai. Namun pada kenyataannya tidak semua program dapat berjalan dengan baik, hal ini disebabkan tidak semua masyarakat memiliki
kepedulian terhadap lingkungannya. Latar belakang masalah tersebut di atas, menjadi dasar bagi penulis untuk
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai sejauh mana kepedulian masyarakat dalam perbaikan sanitasi lingkungan permukiman kumuh di Kelurahan
Matahalasan Kota Tanjungbalai.
1.2 Perumusan Masalah
Buruknya sanitasi lingkungan akan sangat berdampak bagi keberlangsungan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup ini
membutuhkan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat tanpa ada pengecualian. Pola pembangunan yang berlangsung saat ini sudah banyak berubah, di mana
banyak masyarakat yang dilibatkan di dalam pelaksanaannya melalui lembaga masyarakat yang telah di bentuk baik melalui rembug warga atau penunjukan
sebagai syarat formalitas saja, tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan di
dalam konsep pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini terlihat masih ada masyarakat yang tidak terlibat dalam prakteknya di lapangan.
Dilihat dari kondisi nyata di lapangan, ditemukan fenomena rendahnya pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya sanitasi lingkungan permukiman
yang sehat, serta perilaku masyarakat di Kelurahan Matahalasan yang tidak ramah pada lingkungan. Fenomena tersebut ditandai dengan :
• Sikap dan perilaku masyarakat yang cenderung tidak peduli dalam
keterlibatan pengelolaan sanitasi lingkungan permukiman. •
Tidak adanya keberlanjutan terhadap peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh yang dilakukan secara mandiri.
• Masih ada masyarakat yang menjalankan pola hidup tidak sehat, seperti
mencemari lingkungan alami dengan limbah rumah tangga. Dari rumusan masalah tersebut, Research question pada penelitian ini adalah
“Bagaimana kepedulian masyarakat dalam perbaikan sanitasi lingkungan permukiman kumuh di Kelurahan Matahalasan Kota Tanjungbalai”.
1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan dan perumusan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji
bagaimana kepedulian masyarakat dalam perbaikan sanitasi lingkungan permukiman kumuh di Kelurahan Matahalasan Kota Tanjungbalai.
1.3.2 Sasaran Penelitian
Untuk mencapai tujuan penelitian seperti disebutkan di atas, maka sasaran penelitian adalah :
a. Mengkaji praktek perilaku masyarakat dalam perbaikan sanitasi lingkungan
permukiman kumuh. b.
Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kepedulian masyarakat dalam perbaikan sanitasi lingkungan permukiman kumuh.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Manfaat penelitian yang akan diperoleh khususnya untuk Pemerintah Kota
Tanjungbalai sebagai bahan masukan dalam penyusunan konsep-konsep program perbaikan perumahan dan permukiman di Kota Tanjungbalai untuk
masa sekarang serta dimasa yang akan datang. b.
Penelitian ini akan menambah wahana pengembangan ilmu pengetahuan dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya yang berhubungan dengan
peran serta dan partisipasi masyarakat dalam perbaikan lingkungan permukiman.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian