Dorongan Pemerintah dan Swasta

124 MCK tadi. Ketakutan akan dihakimi sesama masyarakat pengguna menjadi semacam sanksi bila seandainya nanti seseorang melakukan kesalahan sedikit saja akan berdampak kepada masyarakat pengguna lainnya. “pernah dulu memang tumpat saluran karena ada yang membuang sampah ke WC, jadi tumpatlah semua, untunglah ada Pak Hayat karena dulupun dianya kepala tukang yang membangun ini, akhirnya dibilang bapak tuh lah tidak boleh buang sampah sembarangan di MCK ini, karena kalo ada yang berbuat pasti ketahuan. Jadi kalo sekarang nih kita semua terutama mamak-mamaknya agak cerewetlah sikit mengingatkan supaya jangan membuangi sampah ke paret atau ke WC apalagi anak- anak gadis kan suka membuang sampah soptek ke wc, sering itu kami ingatkan daripada kejadian lagi kayak yang dulu.” KRW-Nr_2 Apa yang disampaikan narasumber di atas, menggambarkan bahwa kalau tidak saling menjaga satu sama lain akan percumalah semua sarana dan prasarana sanitasi yang telah mereka bangun bersama. Karena satu orang saja yang berbuat akan dirasakan oleh semua masyarakat. Saling mengawasi, saling mengingatkan satu dengan yang lainnya memunculkan kesadaran untuk terus menjaga perilaku agar tetap bertanggung jawab. Dapat disimpulkan bahwa terjadinya perubahan perilaku masyarakat di Kelurahan Matahalasan terbentuk oleh kesadaran karena adanya pemahaman dan pencontohan yang akhirnya menjadi lebih bertanggung jawab pada lingkungan. Hal ini tidak muncul begitu saja tapi pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : 1. Adanya dorongan pemerintah dan swasta sebagai wujud hubungan baik yang memberikan bantuan baik teknis maupun biaya. 2. Adanya pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya sanitasi lingkungan yang sehat melalui sosialisasi, penyuluhan. 3. Adanya pelopor yang bertanggung jawab dan berjiwa sosial tinggi seperti Bapak Ruhayat yang diteladani masyarakat, yang memberikan contoh melalui pembelajaran dan melihat langsung ke daerah lain yang akhirnya menumbuhkan kesadaran. 4. Adanya kemuan dan niat untuk merubah pola hidup yang lebih baik, karena kesadaran sehingga muncul kemampuan untuk membayar iuran karena sudah menjadi kebutuhan utama, serta adanya kontrol sosial yang saling mengawasi 125 satu sama lain agar fungsi MCK tadi dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk generasi sekarang tapi juga untuk generasi yang akan datang.

4.3 Sintesis Hubungan Antara Peran Pelaku, Aktivitas Peran Dan Faktor

Yang Mempengaruhi Perbaikan Sanitasi Lingkungan Di Kelurahan Matahalasan Perbaikan sanitasi lingkungan tidak dapat terlaksana tanpa dukungan dari pelaku yang melakukan suatu kegiatan yang didorong oleh berbagai hal dengan konsistensi hubungan antara pelaku yang baik. Hubungan antara pelaku, kegiatan dan motivasinya akan menggambarkan ada atau tidaknya mempengaruhi perbaikan sanitasi lingkungan tadi. Indikator pengaruh peran stakeholder dalam perbaikan sanitasi lingkungan seperti terlihat pada Tabel IV.3 berikut : TABEL. IV.3 INDIKATOR PENGARUH PERAN STAKEHOLDER DALAM PERBAIKAN SANITASI LINGKUNGAN DI KELURAHAN MATAHALASAN Sangat Berpengaruh Berpengaruh Cukup Berpengaruh Kurang Berpengaruh ™ Terlibat dalam proses inisiasi awal, perencanaan, pembangunan, pengelolaan, pemeliharaan dan pengawasan ™ Terlibat dalam proses inisiasi awal, perencanaan, pembangunan, pengelolaan, pemeliharaan dan pengawasan ™ Terlibat dalam proses inisiasi awal, perencanaan, pembangunan, ™ Terlibat dalam proses inisiasi awal, pemeliharaan dan pengawasan ™ Terlibat dalam proses inisiasi awal, pembangunan dan pengawasan. ™ Berperan hanya dalam tahapan pendampingan dan pelaksanaan kegiatan dan pengawasan ™ Berperan dalam beberapa tahapan sebagai pemberda- yaan, pendamping- an, penguatan, pe- laksanaan kegiatan, pengelolaan, pemeliharaan dan pengawasan ™ Berperan sebagai pekerja, pengelola dalam beberapa tahapan pelaksanaan kegiatan, pengelolaan, pemeliharaan dan pengawasan ™ Berperan dalam beberapa tahapan pendampingan, penguatan, dan atau hanya sebagai pekerja dan pengguna saja ™ Motivasinya hanya alasan ekonomi karena ada upah yang diterima apabila ikut terlibat.