27
3. Metode Diskusi Metode diskusi adalah metode mengajar yang menghadapkan siswa
pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah memecahkan masalah menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa
serta untuk membuat kesimpulan. Diskusi lebih bersifat bertukar fikiran untuk menentukan keputusan secara bersama sama Winarno Surakhmad,1994 : 104
Pada metode ini bahan atau materi ajar pembelelajaran tidak di organisisir sebelumnya serta tidak disajikan langsung kepada siswa, Materi
pembelajaran ditemukan dan diorganisir siswa itu sendiri, karena tujuan utama metode ini bukan hanya sekedar hasil tetapi lebih ke proses belajar mengajar.
Kelebihan metode ini adalah merangsang siswa untuk tampil kreatif memberi gagasan dan ide. Dapat melatih dan membiasakan diri untuk bertukar
pikiran dalam mengatasi setiap masalah. Dapat melatih siswa untuk mengemukakan gagasan secara verbal.Sedangkan kelemahanya biasanya
ketika presentasi hanya beberapa orang yang tampil berbicara. Terkadang pembahasan diskusi meluas sehingga kesimpulan menjadi kabur. Dan kadang
memerlukan waktu yang panjang jadi tidak sesuai yang direncanakan.
H. Penelitian yang Relevan dan Hipotesis
Menurut penelitian Dieby Perdana yudha sanjaya tentang “ Pengaruh
metode cooperative learning Group Investigation terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran pengetahuan dasar tehnik mesin di SMK M
a’arif Magelang “Hasil penelitian menunjukan bahwa prestasi siswa yang diberi perlakuan
sebelum menggunakan metode Group Investigation pada kelas eksperimen menunjukan bahwa dari hasil perhitungan mandapat hasil nilai rata rata sebesar
28
40,60. Prestasi siswa setelah diberi perlakuan dengan metode Group Investigation pada kelas eksperimen menunjukan bahwa dari hasil perhitungan
mendapat hasil nilai rata rata sebesar 69,02. Besarnya peningkatan prestasi belajar siswa adalah 3,47. Dari hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa t
hitung t tabel, jadi kesimpulannya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Menurut penelitian Anita N urhidayat tentang “Pengaruh penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation terhadap aktivitas dan penguasaan konsep
” terdapat pengaruh positif penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation terhadap aktivitas pada pembelajaran biologi
pokok bahasan Archaebacteria dan Eubacteria siswa kelas X SMA N 3 Bantul tahun ajaran 20102011. Hasil uji t terhadap data post test penguasaan konsep
menunjukkan bahwa nilai sig 2-tailed = 0,039 0,05. Artinya terdapat pengaruh signifikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
terhadap penguasaan konsep pada pembelajaran biologi pokok bahasan Archaebacteria dan Eubacteria siswa kelas X SMA N 3 Bantul tahun ajaran
20102011. Dengan demikian model Group Investigation dapat dijadikan alternatif model pembelajaran terhadap aktivitas dan penguasaan konsep biologi
siswa kelas X semester gasal SMA N 3 Bantul pada pokok bahasan Archaebacteria dan Eubacteria. Div
Berdasarkan penelitian Miranti Barinawati 2009 yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran kooperatif Group Investigation untuk meningkatkan
kerjasama dan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XII semester II tahun ajaran 20082009 di SMA N 2 Banguntapan. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas, Berlangsung dalam 2 siklus yang terdiri dari 4 kali pertemuan.
29
Setiap siklus memiliki empat tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, satu refleksi dan evaluasi. Subyek penelitianya adalah siswa
kelas XII SMA N 2 Banguntapan. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan metode Group Investigation dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata rata setiap siklusnya 71,25 pada siklus 1 meningkat menjadi 78,47 pada siklus II.
Tingkat kerjasama juga semakin meningkat yaitu sebanyak 20 siswa atau sekitar 55,56 . Dengan demikian ada pengaruh metode Group Investigation terhadap
prestasi belajar dan kerjasama siswa di SMA N 2 Banguntapan.
I. Kerangka Berfikir
Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses dalam sebuah perbuatan yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman atau perubahan sikap dan
perilaku yang setiap perubahan dapat berbeda – beda, belajar dilakukan secara
sengaja untuk mendapatkan sebuah perkembangan dan perubahan bagi setiap individu, dan tetntunya setiap individu juga akan mengalami perubahan yang
berbeda – beda sesuai dengan pemahaman mereka masing – masing.
Statika adalah adalah ilmu yang mempelajari kekuatan – kekuatan dan
stabilitas dari konstruksi bangunan dan bagian – bagian dari bangunan.
Berdasarkan pengertiannya Statika yang mengharuskan siswa dengan cermat dan teliti dalam menghitung secara keseluruhan gaya - gaya yang bekerja dalam
sebuah proyek konstruksi. Dengan demikian, karena dalam mata pelajaran ini membutuhkan banyak pemahaman siswa dan latihan untuk mengasahnya akan
lebih baik bila menggunakan metode kooperative tipe Group Investigation