Membagi Sebuah Gaya Menjadi Tiga Buah Gaya yang Tidak Konkuren

MODUL STATIKA DAN TEGANGAN 115

D. TEORI KESEIMBANGAN

1. Sebuah penampang seperti gambar 17 dibawah ini akan dicari letak titik beratnya. Bentuk bidang dibagi – bagi menjadi bentuk bidang secara mudah dapat ditetukan luas dan letak titik beratnya. Dalam gambar 17 ditentukan sumbu x dan sumbu y nya, misalnya sumbu x melalui sisi yang paling kiri. Dan letak titik beratnya pada titik z x ; y . Dalam gambar 11; Elemen bidang 1 dengan luas F 1 dan koordinat titik beratnya x 1 ; y 1 Elemen bidang 2 dengan luas F 2 dan koordinat titik beratnya x 2 ; y 2 Elemen bidang 3 dengan luas F 3 dan koordinat titik beratnya x 3 ; y 3 Elemen bidang 4 dengan luas F 4 dan koordinat titik beratnya x 4 ; y 4 Elemen bidang 5 dengan luas F 5 dan koordinat titik beratnya x 5 ; y 5 Elemen bidang 6 dengan luas F 6 dan koordinat titik beratnya x 6 ; y 6 Dengan menggunakan dalil ”Momen resultan sama dengan jumlah momen komponennya”, dapat dicari letak titik beratnya. Secara tabulasi dapat dilihat seperti tabel berikut ; No. Bidang Luas F 1 Koordinat Momen F 1 terhadap Titik O X i y i Mx i = F i .y i Mx i = F i .y i I 15.60 = 900 152 = 7,5 602 = 30 900.30 = 27000 900.7,5 = 6750 II 15.15 = 225 15+7,5 = 22,5 60-7,5 =52,5 225.52,5 = 11812,5 225.22,5 = 5062,5 III 7,5.45 = 337,5 15+15 = 30 23.15 = 10 337,5.10 = 3375 337,5.30 = 10125 IV 15.45 = 675 15+30 = 45 15-15 = 675.0 = 0 675.45 = 30375 V 15.30 = 450 15+15+20 = 50 60-10 = 50 450.50 = 22500 450.50 = 22500 VI 15.60 = 900 15+15+40 = 70 60+0 = 60 900.60 = 54000 900.70 = 63000 Σ F i Σ .M xi = M x Σ .M yi = M y 3487,5 118687,5 137812,5 MODUL STATIKA DAN TEGANGAN 116 ΣM yi 137812,5 X = = = 39,52 ΣF i 3487,5 ΣM xi 118687,5 X = = = 34,03 ΣF i 3487,5 Jadi koordinat titik berat penampang adalah z 39,52 ; 34,03 . ecara grafis dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Resultan gaya dalam hal ini luas bidang daicari dalam dua arah yaitu arah vertikal dan arah horizontal. Perpotongan dua resultan tersebut merupakan letak beratnya. Gambar 17. Menentukan Titik Berat MODUL STATIKA DAN TEGANGAN 117

2. Tentukan titik berat penampang yang terdapat lubang seperti gambar

Penyelesaian ; Misalnya sumbu x dan sumbu y masing – masing melalui sisi paling bawah dan sisi paling kiri dan letak titik beratnya di titik z x ,y . Karena dalam arah sumbu y penampang simetri, maka letak sumbu berat adalah tengah – tengah penampang. Sehingga tinggal menghitung absis x . Gaya F 1 arahnya ke bawah sebesar luas penampang F 1 = 30. 100 = 3000 . Sedangkan luas lubang segi empat sebagai gaya F 2 arahnya ke atas F 2 = 15 . 15 = 225 . Luas lubang lingkaran sebagai gaya F 3 yang arahnya ke atas F 3 = η4 . 20 2 = 314 . Jarak titik berat masing – masing terhadap sumbu x adalah 50 ; 62,5 dan 85. Dengan menggunakan dalil momen resultan, maka jumlah momen komponen terhadap sumbu y diperoleh : F . x = F . x 1 – F 2 . x 2 – F 3 . x 3 3000 – 225 – 314 . X = 3000 . 50 – 225 . 62,5 – 314 . 85 2461 . x = 15000 – 14062,5 – 26690 109247,5 X = = 44,39 2461 Y = 0,5 . 30 = 15 Jadi letak titik berat penampang z 44,39 ; 15 Secara grafis dapat dilihat dalam gambar 18. Gambar 18. Menetukan Titik Berat Cara Grafis

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MEMBUAT HIASAN BUSANA MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DENGAN GROUP INVESTIGATION DI SMK

0 12 181

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI di SMP N 3 Tangerang Selatan

1 7 202

Pemanfaatan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Group Investigation (Gi) Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Diklat Perhitungan Statika Bangunan Kelas X Tkk Smk Negeri 5 Sur

0 5 173

PERBANDINGAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN METODE CARD SORT DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASI PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA.

0 0 19

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 PAJANGAN.

0 3 1

STUDI KOMPARASI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN METODE EKSPOSITORI TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 7 SEMARANG -

0 0 85